“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
(Matius 22:21)
Bicara masalah pajak, menurutku ada setidaknya empat persoalan yang dimulai dengan ?Ah, ngapain bayar pajak? seperti berikut di bawah ini:
#1 Ah, ngapain bayar pajak!? Mending disumbangkan ke panti sosial!
Iya! Daripada uangnya dibayarin buat pajak mending disumbangin ke panti sosial kan lebih jelas!
Aha? Jawaban Yesus hari ini seperti tertulis di bagian paling atas tulisan ini mampu lho untuk menjawab persoalan ?Ah ngapain bayar pajak? yang pertama ini.
Uang pajak tidak layak untuk disumbangkan ke panti sosial karena uang pajak adalah milik kaisar yang harus diberikan kepada kaisar. Jadi, kalau uang milik kaisar diberikan pada panti sosial, apa bedanya kita dengan koruptor? Mereka, para koruptor, itu mencuri uang rakyat, kita mencuri uang negara meski untuk kepentingan yang ?kendengarannya? baik.
#2 Ah, ngapain bayar pajak kalau dikorupsi para pegawainya?
Betul! Kalau uang pajak kita diarahkan secara benar sih ok! Tapi kan loe tau sendiri, Don? jangan-jangan uang pajak kita ditilep pegawai pajak?
Hmmm, jawaban Yesus hari ini seperti tertulis di atas masih bisa menjawab persoalan ini. Memberikan hak Kaisar kepada Kaisar itu adalah kewajiban yang ditekankan Yesus. Nah, hakikat menjalankan kewajiban itu sejatinya adalah antara kita dengan yang memberikan kewajiban yaitu Tuhan sendiri. Sehingga, ketika kita menyerahkan uang sebagai pajak, kewajiban kita terhadap Tuhan telah selesai. Kalaupun memang mau peduli pada bagaimana uang itu dipergunakan, kewajiban berikutnya adalah mengawasi tapi bukankah kita sudah punya KPK yang begitu luar biasa dan orang-orangnya digaji dari pajak yang kita bayarkan juga?
#3 Ah, ngapain bayar pajak!? Memangnya negara memberi kita apa sih?
Pajak itu ibaratnya meminyaki pembangunan negara dan bukan sebaliknya tapi ya ada saja orang yang berpikir demikian.
Dan lagi-lagi, apa yang dijadikan jawaban oleh Yesus hari ini, lebih dari cukup untuk menjawab pula persoalan ini. Keping mata uang yang ditunjukkan kepada Yesus itu bergambar ?kaisar?, maka ia harus diserahkan kepada kaisar. Sementar aitu, gambar apa yang ada pada diri kita? Tentu gambar Allah karena kita ini segambar atau secitra denganNya. Jadi, kalau kita ini milik Allah kenapa kita berharap pada negara untuk mencukupi kebutuhan hidup kita? Tentu berharapnya pada ?kaisar? yang tergambar dalam diri kita yaitu Allah sendiri bukan?
#4 Ah, ngapain bayar pajak?! Ntar aja kalau udah kaya!
Wah, bukannya cari-cari tapi lagi-lagi jawaban Yesus bisa untuk menjawab ?Ah, ngapain bayar pajak? yang terakhir ini. Banyak orang berkata mau bayar pajak kalau sudah kaya! Rejeki itu datang dari Tuhan, sementara uang bergambar kaisar. Tidak ada relasi antara rejeki dan pajak meski pajak itu mengurangi nominal uang kita tapi adakah yang sanggup mengurangi jatah rejeki yang sudah ditetapkanNya? Atau jangan-jangan sebenarnya kamu sudah kaya tapi kamu tak merasakannya karena kekayaan itu bukan pangkal kebahagiaan yang sesungguhnya?
Jadi? Ayo, bayar pajak!
Sydney, 22 Oktober 2017
0 Komentar