• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Ekuil

30 November 2016 Tinggalkan Komentar

Soal Botol ‘Ekuil’ yang dikira miras dan sempat seru kemarin, aku punya pengalaman yang hampir mirip dan terjadi juga baru-baru ini…

Saat kerja, setiap hari, aku selalu menyediakan sebuah botol kaca untuk tempat minum air putihku. Bentuknya seperti di samping-bawah ini.

Lalu suatu waktu kawan kerjaku menghampiri, “Kenapa botol kaca? Kalau jatuh kan pecah!”

“Iya, tapi at least gak pakai plastik!” Aku memang sebisa mungkin menghindari penggunaan plastik demi lingkungan sejak beberapa tahun belakangan.

Ia lantas membuang botol plastiknya, mungkin setelah mendengarkan penuturanku. Hari berikutnya ia datang membawa sebuah botol baru. “Look at this!” sergahnya pagi itu. Sebuah botol kaca bertuliskan ‘Absolut Vodka’ dikeluarkan dari tasnya.

Kami semua tertawa… Botol itu kosong tanpa isi tapi lantas diisi air putih untuk dikonsumsi selama kerja, sama denganku…

Sejam kemudian kami pergi ke ruang meeting selama kurang lebih satu jam. Sekembalinya dari sana, kawanku kaget mendapati botol vodkanya raib dari atas meja.

Selang beberapa lama kemudian, seorang kawan lain yang tak ikut rapat, datang. “Aku buang botol vodkamu! Kan ini jam kerja, kita nggak boleh minum alkohol! Kalau ada pegawai lain lewat kamu bisa dilaporin.”

Kami bengong sebentar lalu tertawa terbahak-bahak…

“Kenapa nggak kamu check dulu untuk cari tahu apakah isinya vodka atau bukan?” tanya kawanku lainnya menggoda.

“Ogah! Bagaimana kalau pas aku mencoba lalu tiba-tiba ada orang lain atau… aku tertangkap CCTV dan aku sedang minum air dari botol yang adalah botol vodka?”

Kami terbahak-bahak lagi…

Kawanku yang membuang botol vodka tadi berpikir secara manusiawi. Botolnya jelas botol vodka, cairannya pun bening seperti vodka. Apa salahnya untuk menuduh bahwa itu adalah minuman vodka yang dilarang beredar selama jam kerja dan di lingkungan kantor?

Semanusiawi orang yang mengira botol Equil itu adalah miras alias minuman keras. Mungkin dalam benaknya karena air putih selalu identik dengan gelas ataupun botol plastik kemasan yang bening itu, melihat botol beling berwarna hijau dari jauh, otaknya langsung berasosiasi pada miras.

Padahal… isinya ya air putih saja, kan?

Eh tapi kamu yakin isinya adalah air putih dan bukan miras? Tau darimana?

Karena begini, seorang kawan lain bercerita kepadaku. Ia seorang yang berasal dari Belanda dan punya hobi bersepeda. Setiap akhir pekan ia selalu meluangkan waktu untuk merawat hobinya, bersepeda di sekeliling Sydney hingga ke daerah-daerah pinggirannya.

Nah, suatu waktu ia pergi bersepeda ke Blue Mountain, pegunungan yang berjarak sekitar 100 km arah barat daya kota Sydney.

Pulangnya, bersama kawan-kawan, ia naik kereta.

Karena ia seorang peminum alkohol sementara kereta tak mengijinkan orang untuk minum alkohol, maka botol minum air putih yang biasa dipasang di bawah tempat duduk sepeda pun dijadikan bahan untuk mengelabui petugas, diisi dengan beer lalu diminum sepanjang perjalanan. Bebas, tak ketahuan…

Nah, kalau gitu gimana coba?

Moral of the story, yang korslet itu bukan di otak para peminum tapi sebaliknya ada pada para penerka. Padahal bukankah persoalannya bukan pada?apa yang masuk ke dalam mulut yang diminum dan yang dimakan, tapi soal apa yang dilakukan bagi sesama. Jadi meski kamu minumnya air putih tapi kamu hobi nyolong duit rakyat dan melecehkan kaum wanita ya apalah jasamu dibanding mereka yang mungkin memang pemabuk tapi selalu menghormati orang lain dan jadi yang terdepan saat ada yang minta tolong termasuk dirimu sendiri yang kerap kelimpungan meminta bantuan?

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan Ditag dengan:indonesia

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT