Dia kentut aja fales…

19 Nov 2017 | Kabar Baik

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
(Matius 25:21)

Kalau dalam tulisan beberapa hari lalu talenta kufokuskan pada ?jenis?-nya, hari ini mari kita merenungi talenta sebagai tekad dan kesanggupan kita untuk menjalankan apapun yang diberikan Tuhan sebaik-baiknya.

Kawanku jago nyanyi.
Suaranya merdu dan petikan gitarnya menawan Suatu waktu ia bergabung dalam sebuah persekutuan doa dan mencoba bermusik di sana. Namun tak sampai tiga bulan ia memutuskan tak lagi mau bermain musik dengan alasan permainan kawan-kawan lainnya nggak level dengannya. Ia mundur. ?Lebih baik kalian mencari yang levelnya sama lagipula aku sibuk dengan bandku sendiri yang main di kafe??

Kawanku ini adalah contoh orang yang tak mau menyanggupi talenta yang diberikan Tuhan. Tak hanya itu, ia sombong dengan kemampuan yang dimiliki dan memandang rendah kawan lain padahal bukankah kemampuan itu hanyalah titipan Tuhan?

Kawan yang lain berkebalikan dengan kawanku di atas. Suaranya fals, out-of-tune kata orang-orang sini. Bahkan kata kawan-kawanku dulu meledek, ?Dia kentut aja fales??

Tapi ia tak pernah berhenti belajar. Cita-citanya ingin jadi seorang pemimpin pujian dalam persekutuan doa dan banyak orang pesimis karena keterbatasannya itu.

Namun ketekunannya dalam belajar membuahkan hasil. Ia dipercaya jadi pemimpin pujian. Suaranya tak lantas jadi bagus tapi membaik dan ia mampu menggali keunggulan yang tak dimiliki pemimpin pujian lainnya yaitu kuasa doa. Banyak orang tersentuh dengan kata-kata yang dipilihnya dalam berdoa.

Kawanku ini adalah contoh orang yang mau belajar, sanggup dan tak mau menyerah pada keterbatasan. Ia memberikan yang terbaik yang bisa diberikan untuk Tuhan dan Tuhan pulalah yang akhirnya memberi kemampuan untuknya menggali keunggulan lain yang tak ia sadari sebelumnya.

Sydney, 19 November 2017

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.