Salah satu parameter ngawur tentang seberapa cepat teknologi bertransformasi adalah dengan memperhatikan barang-barang yang dibuang di muka rumah penduduk negara ini.
Setidaknya setahun dua kali di sini pemerintah menyediakan jasa untuk mengambil semua barang yang dianggap rongsok dan tak terpakai untuk kemudian dihancurkan.
Ada yang membuang televisi berukuran besar dan kadang diembel-embeli ?M A S I H ? B I S A ? D I G U N A K A N.? Barangkali si pemilik masih merasa sayang karena belinya juga belum sampai sepuluh tahunan tapi harus dibuang karena sudah ada yang lebih baru sementara ruang di rumah/apartemen tak mampu untuk memuatnya.
Ia berharap ada yang mengambil dan memanfaatkannya sebelum terkena hujan malam harinya atau dihancurkan mesin penghancur yang didatangkan pemerintah.
Ada juga yang melempar kulkas begitu saja. Printer. Video player. Heater/pemanas ruangan, dan banyak macam lainnya. Padahal sama seperti si televisi di atas, mereka dibuang bukan karena rusak tapi karena tak terpakai lagi.
Hal ini tentu menyenangkan produsen alat-alat berbasis teknologi karena mereka bisa mengeruk keuntungan secara repetitif di sisi lain mereka juga bisa merancang sebuah alat yang tak perlu berdaya tahan lama , toh ketika yang baru keluar, dia siap dibuang.
Bagi kita, barangkali juga tak terlalu bermasalah toh tinggal buang begitu saja karena sudah ada yang baru yang lebih bagus dan jangan takut soal harga? hampir semuanya menawarkan sistem angsuran yang tak memberatkan.
Tapi bagi daur hidup, ini adalah hal yang baru yang perlu diimbuhkan dalam definsi terminologi ?dibuang?. Dibuang bukan lagi hanya karena rusak dan tak dapat digunakan lagi. Dibuang adalah karena sudah ada yang lebih baru meski yang lama masih bisa digunakan.
Ironis ya?
Kalau di Indonesia jika barangnya masih bisa digunakan gaka bakalan dibuang, hehehe…
alhamdulillah dapat juga, sejak kemarin nyari nyari tentang sumber
referensi siklus daur hidup ini untuk tugas
sekolah. Bersyukur banget sudah ketemu yang sangat lengkap dan bagus.
Jadi tertolong sekali.