Dan jangan berbuat dosa lagi?

8 Nov 2018 | Kabar Baik

Dalam Kabar Baik hari ini, pesan kuat dari Yesus adalah pentingnya arti pertobatan. Satu orang bertobat membuat surga bersuka. (lih. Lukas 15:1-10)

Hal ini memantik memoriku. Di akhir tahun 90an dulu, aku sering mendapat pertanyaan begini, ?Kamu sudah bertobat?? Atau, ?Kamu kapan mau mulai pertobatan??

Dulu tiap dengar kata itu, benciku bukan main. Bagiku orang-orang yang bertanya begitu adalah mereka yang sok suci. Tapi kini kusadari sebaliknya, justru aku mensyukuri ada banyak orang bertanya seperti itu karena seperti kita tahu, pertobatan seorang yang berdosa membuat surga berpesta-pora!

Maka hari ini, aku mengajak kalian untuk berkaca di depan cermin atau cobalah sesekali ber-swafoto (selfie). Amatilah orang yang ada di cermin atau dalam foto itu yaitu diri kita, siapakah sejatinya kita ini?

Apakah kita ini pendosa atau orang yang sudah benar?

Pendosa??
Bagus!?

Bersyukurlah ketika kamu merasa dirimu itu pendosa! Bukan karena dosa yang kita lakukan tapi karena ketika kita sudah merasa benar, aku khawatir dosa kita malah akan bertambah satu lagi yaitu dosa kesombongan karena sudah merasa benar!

Tapi berhenti pada pengakuan bahwa kita ini pendosa tidaklah menyelesaikan persoalan karena problem terbesar berikutnya adalah bagaimana menghalau dosa dari dalam hidup kita?

Ingat, Tuhan menuntut kita untuk jadi sempurna karena Bapa kita pun sempurna (lih. Mat 5:48)

Tidak mungkin, Don! Kita ini manusia dan selama hayat dikandung badan kita ini rentan dosa!

Wah, keren! Keren banget pernyataan itu karena tandanya kamu benar-benar mau merendahkan diri di hadapanNya!

Tapi sekali lagi, berhenti pada pengakuan bahwa kita ini rentan terhadap dosa juga tak membuat dirimu terselamatkan! Kita selamat ketika kita mau terus-menerus mengobarkan api pertobatan dalam diri kita!

Artinya, kita mengakui salah atas dosa yang kita perbuat dan berjanji untuk tidak berbuat dosa lagi dan hidup lebih baik! Jadi setiap jatuh ke dalam dosa, kita harus kembali bangun dan berjanji untuk tidak berbuat dosa lagi begitu terus-menerus.

Eh, Don! Tapi kalau begitu bukankah berarti kita tidak menghargai pertobatan yang diberikan kepada Tuhan?

Kok bisa?

Karena Tuhan sudah mengampuni dan kita berjanji untuk tak berbuat dosa lagi.. ehhh tapi kok terus-menerus berbuat dosa lagi!?

Nah! Bagus kalau kamu sudah tahu! Jadi ya jangan berbuat dosa lagi kalau begitu? Deal?

Sydney, 8 November 2018

Jangan lupa isi Survey Kabar Baik 2018. Hasil isian kalian dalam survey tersebut sangat mempengaruhi bagaimana pola tulisan dan distribusi renungan Kabar Baik ini akan berkelanjutan. Klik di sini untuk informasi selengkapnya!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.