Cinta Tuhan

23 Feb 2012 | 150 kata, Agama, Cetusan

Seorang kawan bertanya,
“Mungkinkah seseorang mencintai Tuhan tapi tak mencintai manusia?”
“Mungkin… tapi tak mungkin.”
“Maksudnya?”
“Tuhan mana yang dicintainya?”
“Emang Tuhan ada banyak?”
“Entahlah! Tapi Tuhan yang kusembah menghendakiku mencintai manusia seperti cinta atas diriku sendiri karena aku dan mereka, ciptaanNya.”
“Tapi kenyataannya mereka banyak yang membela Tuhan tapi tak mencintai manusia, kan?”
“Yup, mereka itu tak ubahnya seperti orang yang mengaku mencinta matahari tapi benci panasnya!”
“Lalu mengapa ada pula orang yang bisa mencintai manusia tapi tak mencintai Tuhan?”
“Dari mana kau tahu dan memastikan?” Aku tersenyum, sinis.
“Hmmm…. ”
“Sejatinya tak ada manusia yang mampu mencintai manusia tanpa mencintai Tuhan! Yang ada adalah manusia yang mencintai manusia lainnya tapi menolak kenyataan bahwa sebenarnya ia tak bisa tidak mencintai Tuhan!” tukasku.

Love is a temple, love a higher law… (One, U2)

Sebarluaskan!

30 Komentar

  1. menarik. Wujud konkret mencintai Tuhan adalah mencintai ciptaannya. Dengan cinta Tuhan kita akan memiliki cinta untuk dibagi dengan sesama. Yang sering menjadi masalah adalah bukan cinta Tuhan tapi cinta agama, sehingga manusia jadi terkotak kotak seolah olah Tuhannya berbeda jadi tidak perlu dicintai. Demikian.

    Balas
    • persoalannya adalah, IMHO, tuhan dan agama tampak dalam satu rupa.. kita pun kerap sulit dibuatnya… mau peduli pada tuhan, tampak seperti membela agama… mau membela agama, lah dimana tuhannya? pada akhirnya banyak orang tak peduli kepada agama meski ia berharap tetap peduli pada tuhan. Caranya? Cintailah sesama :)
      Simple kan?

      Balas
      • Saya mencoba untuk diam, tapi rasanya perlu juga untuk angkat bicara soal ini sgai tanggung jawab sosial. Rasanya didunia ini hanya ada dua hukum, hukum yang pertama ialah cintailah Tuhanmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah cintailah sesamu manusia seperti dirimu sendiri. Bagaimana mungkin manusia hanya mau mencintai sesama manusia saja tetapi Tuhannya tidak, sementara manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Demikian juga bila ada orang mengatakan aku mencintai Tuhan, tetapi tidak mencintai sesamanya itu sama
        saja menipu dirinya sendiri.

        Balas
  2. saya agak bingung membaca tulisan kali ini mas DV, tiba-tiba saja pikiran saya langsung menuju ke beberapa ormas-ormas agama yang terlihat anarkis dibeberapa media televisi, dimana mereka menyebut-nyebut nama Tuhan sambil melakukan tindakan kekerasan..

    Balas
    • Hehehe, bole juga kalo diasosiasikan ke sana, Bung.. itu tandanya anda sebenarnya tidak bingung :)

      Balas
  3. ya, mestinya begitu. mencintai Tuhan itu mau tidak mau harus dibarengi dengan mencintai sesama manusia… walaupun kadang aku jengkel dengan seseorang atau sekelompok orang, aku mencoba menetralisir perasaan jengkel itu dengan mengingat bahwa Tuhan pun mencintai mereka. wong musuh saja mesti kita kasihi kan? piye jal? angel lo kui…

    Balas
    • kalo mudah, percayalah tidak ada yang namanya pendosa.. :)

      Balas
  4. Seringkali kita keliru tentang agama, menganggap Tuhan yang disebutkan dalam agama kita berbeda dengan Tuhan dalam agama lain. Mungkin karena itu kita mengganggap manusia yang memeluk agama lain bukanlah ciptaan Tuhan yang ada dalam agama kita. Bahkan parahnya mungkin manusia yang memeluk agama atau kepercayaan lain adalah musuh dari Tuhan yang ada dalam agama kita, dan maka dari itu Tuhan dalam agama kita perlu dibela lalu kita perlu memberangus musuh-musuh dari Tuhan kita. Parah.. parah.. :-(

    Balas
    • tapi… maaf, memang tuhan ada berapa Bli? Satu? Yakin? :)

      Balas
  5. Tapi susah, kadang terlalu egois kitanya dan meskipun tau kita bisa mencintai Tuhan dengan mencintai sesama, tetap aja ada perbuatan yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri aja dan lupa ama Tuhan dan ciptaanNya. Ya seperti sayang matahari tapi susah kalo harus dipaksa berjemur di panasnya matahari itu :)

    Balas
  6. dan Tuhan itu punya kuasa.. dia gak perlu dibela dengan menganiaya ciptaannya kan yak? ;)

    Balas
    • Hmmm.. tendensius nih hehehe

      Balas
  7. waahh bahasa tingkat tinggi nih, belum bisa mahami hehe

    Balas
    • Thanks reportnya.. kayaknya satu plugin saya agak timpang.. nanti akan saya benahi :)

      Balas
  8. Menurutku, kalau manusia benar-benar telah sampai pada taraf jatuh cinta pada Tuhan, maka dia sudah pasti mencintai manusia….
    Kalau tidak, berarti dia tidak cinta pada Tuhan…. cinta dirinya sendiri dan atributnya…

    Balas
    • Juara komenmu, Zee! :)

      Balas
  9. Manusia itu hanya mencintai dirinya sendiri
    Bahkan seluruh dunia ingin dimilikinya sendiri
    Lihat laut, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Lihat hutan, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Seluruh dunia ini miliknya sendiri
    Lihat tuhan, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Lihat manusia, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Manusia yang lupa diri bahwa bukan dirinya yang menjadi pencipta di dunia ini

    Balas
    • Wew.. komennya psikolog emang beda :)

      Balas
  10. Hemm,
    Sampai pada pokok bahasan di jurnal ini, ku jadi teringat dengan ucapan seorang sahabat bahwa “Tuhan itu fakta, agama menjadikannya mitos”

    Balas
    • Mas manto ya?:)

      Balas
  11. jika kita mencintai Tuhan,pasti kita mencintai makhlukNya yang lain..bukan begitu?

    Balas
    • Bener.. Eh kok makhluk lainnya? “Lainnya” mengacu pada apa dan siapa ya?:)

      Balas
  12. Dari dulu emang selalu begitu bukan? Orang sering bertindak mengatasnamakan sesuatu yang dicintainya, padahal belum tentu (dan pada beberapa kasus, udah pasti) Yang Dicintainya itu tidak menyenangi tindakannya itu… Parahnya lagi, ‘sesuatu’ yang dicintai itu bernama TUHAN..

    Balas
    • Hmmm semacam ‘salah fokus’ ya brarti:)?

      Balas
  13. karena Tuhan telah menitipkan sekeping kecil kosmos diri-Nya berupa nurani di setiap kelahiran manusia.. maka tiap? rasa yg mengasah nurani akan memperkuat kualitas bandwidth ke Sang Server Kosmos.. cintai sesama, lanjutnya cintai lingkungan, lebih jauh cintai Mother Nature dan if possible.. love the Universe..

    Balas
    • Woohhh ampuhhh juragan bandwidth lan server iki ketokmen :)

      Balas
  14. Dengan mencintai Tuhan maka, kita pun harus mencintai manusia karena Tuhan ya Sob ?
    Salam perkenalan pada kunjungan perdanaku hadir disini.
    Sukses selalu
    Salam

    Balas
    • Sip

      Balas
  15. Ah jangankan Tuhan
    masalah sepele saja, manusia sering kontradiksi kok
    soal benci Amerika tapi FB an, BB-an dan i-Pad/Phone -an hahaha

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.