• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Cinta Tuhan

23 Februari 2012 30 Komentar

Seorang kawan bertanya,
“Mungkinkah seseorang mencintai Tuhan tapi tak mencintai manusia?”
“Mungkin… tapi tak mungkin.”
“Maksudnya?”
“Tuhan mana yang dicintainya?”
“Emang Tuhan ada banyak?”
“Entahlah! Tapi Tuhan yang kusembah menghendakiku mencintai manusia seperti cinta atas diriku sendiri karena aku dan mereka, ciptaanNya.”
“Tapi kenyataannya mereka banyak yang membela Tuhan tapi tak mencintai manusia, kan?”
“Yup, mereka itu tak ubahnya seperti orang yang mengaku mencinta matahari tapi benci panasnya!”
“Lalu mengapa ada pula orang yang bisa mencintai manusia tapi tak mencintai Tuhan?”
“Dari mana kau tahu dan memastikan?” Aku tersenyum, sinis.
“Hmmm…. ”
“Sejatinya tak ada manusia yang mampu mencintai manusia tanpa mencintai Tuhan! Yang ada adalah manusia yang mencintai manusia lainnya tapi menolak kenyataan bahwa sebenarnya ia tak bisa tidak mencintai Tuhan!” tukasku.

Love is a temple, love a higher law… (One, U2)

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: 150 kata, Agama, Cetusan Ditag dengan:cinta, tuhan

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Komentar

  1. applausr mengatakan

    23 Februari 2012 pada 1:57 pm

    menarik. Wujud konkret mencintai Tuhan adalah mencintai ciptaannya. Dengan cinta Tuhan kita akan memiliki cinta untuk dibagi dengan sesama. Yang sering menjadi masalah adalah bukan cinta Tuhan tapi cinta agama, sehingga manusia jadi terkotak kotak seolah olah Tuhannya berbeda jadi tidak perlu dicintai. Demikian.

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Februari 2012 pada 6:34 pm

      persoalannya adalah, IMHO, tuhan dan agama tampak dalam satu rupa.. kita pun kerap sulit dibuatnya… mau peduli pada tuhan, tampak seperti membela agama… mau membela agama, lah dimana tuhannya? pada akhirnya banyak orang tak peduli kepada agama meski ia berharap tetap peduli pada tuhan. Caranya? Cintailah sesama :)
      Simple kan?

      Balas
      • H.Ori mengatakan

        8 April 2012 pada 1:26 am

        Saya mencoba untuk diam, tapi rasanya perlu juga untuk angkat bicara soal ini sgai tanggung jawab sosial. Rasanya didunia ini hanya ada dua hukum, hukum yang pertama ialah cintailah Tuhanmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu dan hukum yang kedua yang sama dengan itu ialah cintailah sesamu manusia seperti dirimu sendiri. Bagaimana mungkin manusia hanya mau mencintai sesama manusia saja tetapi Tuhannya tidak, sementara manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Demikian juga bila ada orang mengatakan aku mencintai Tuhan, tetapi tidak mencintai sesamanya itu sama
        saja menipu dirinya sendiri.

        Balas
  2. Endi mengatakan

    23 Februari 2012 pada 2:27 pm

    saya agak bingung membaca tulisan kali ini mas DV, tiba-tiba saja pikiran saya langsung menuju ke beberapa ormas-ormas agama yang terlihat anarkis dibeberapa media televisi, dimana mereka menyebut-nyebut nama Tuhan sambil melakukan tindakan kekerasan..

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Februari 2012 pada 6:34 pm

      Hehehe, bole juga kalo diasosiasikan ke sana, Bung.. itu tandanya anda sebenarnya tidak bingung :)

      Balas
  3. krismariana mengatakan

    23 Februari 2012 pada 3:31 pm

    ya, mestinya begitu. mencintai Tuhan itu mau tidak mau harus dibarengi dengan mencintai sesama manusia… walaupun kadang aku jengkel dengan seseorang atau sekelompok orang, aku mencoba menetralisir perasaan jengkel itu dengan mengingat bahwa Tuhan pun mencintai mereka. wong musuh saja mesti kita kasihi kan? piye jal? angel lo kui…

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Februari 2012 pada 6:35 pm

      kalo mudah, percayalah tidak ada yang namanya pendosa.. :)

      Balas
  4. imadewira mengatakan

    23 Februari 2012 pada 3:34 pm

    Seringkali kita keliru tentang agama, menganggap Tuhan yang disebutkan dalam agama kita berbeda dengan Tuhan dalam agama lain. Mungkin karena itu kita mengganggap manusia yang memeluk agama lain bukanlah ciptaan Tuhan yang ada dalam agama kita. Bahkan parahnya mungkin manusia yang memeluk agama atau kepercayaan lain adalah musuh dari Tuhan yang ada dalam agama kita, dan maka dari itu Tuhan dalam agama kita perlu dibela lalu kita perlu memberangus musuh-musuh dari Tuhan kita. Parah.. parah.. :-(

    Balas
    • DV mengatakan

      23 Februari 2012 pada 6:36 pm

      tapi… maaf, memang tuhan ada berapa Bli? Satu? Yakin? :)

      Balas
  5. Clara Croft mengatakan

    23 Februari 2012 pada 7:51 pm

    Tapi susah, kadang terlalu egois kitanya dan meskipun tau kita bisa mencintai Tuhan dengan mencintai sesama, tetap aja ada perbuatan yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri aja dan lupa ama Tuhan dan ciptaanNya. Ya seperti sayang matahari tapi susah kalo harus dipaksa berjemur di panasnya matahari itu :)

    Balas
  6. niee mengatakan

    23 Februari 2012 pada 10:44 pm

    dan Tuhan itu punya kuasa.. dia gak perlu dibela dengan menganiaya ciptaannya kan yak? ;)

    Balas
    • DV mengatakan

      26 Februari 2012 pada 12:34 am

      Hmmm.. tendensius nih hehehe

      Balas
  7. kimbut mengatakan

    24 Februari 2012 pada 12:16 pm

    waahh bahasa tingkat tinggi nih, belum bisa mahami hehe

    Balas
  8. airyz mengatakan

    24 Februari 2012 pada 2:00 pm

    om kalo saya baca postingan ini kok ada errornya ya? kenapakah
    http://airyz.files.wordpress.com/2012/02/cinta-tuhan-e28094-donny-verdian.png

    Balas
    • DV mengatakan

      26 Februari 2012 pada 12:35 am

      Thanks reportnya.. kayaknya satu plugin saya agak timpang.. nanti akan saya benahi :)

      Balas
  9. zee mengatakan

    24 Februari 2012 pada 7:58 pm

    Menurutku, kalau manusia benar-benar telah sampai pada taraf jatuh cinta pada Tuhan, maka dia sudah pasti mencintai manusia….
    Kalau tidak, berarti dia tidak cinta pada Tuhan…. cinta dirinya sendiri dan atributnya…

    Balas
    • DV mengatakan

      26 Februari 2012 pada 12:36 am

      Juara komenmu, Zee! :)

      Balas
  10. Bukik mengatakan

    25 Februari 2012 pada 1:39 pm

    Manusia itu hanya mencintai dirinya sendiri
    Bahkan seluruh dunia ingin dimilikinya sendiri
    Lihat laut, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Lihat hutan, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Seluruh dunia ini miliknya sendiri
    Lihat tuhan, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Lihat manusia, manusia akan berteriak “itu milikku”
    Manusia yang lupa diri bahwa bukan dirinya yang menjadi pencipta di dunia ini

    Balas
    • DV mengatakan

      26 Februari 2012 pada 12:37 am

      Wew.. komennya psikolog emang beda :)

      Balas
  11. Maztrie? mengatakan

    26 Februari 2012 pada 9:20 am

    Hemm,
    Sampai pada pokok bahasan di jurnal ini, ku jadi teringat dengan ucapan seorang sahabat bahwa “Tuhan itu fakta, agama menjadikannya mitos”

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Februari 2012 pada 8:42 pm

      Mas manto ya?:)

      Balas
  12. fitrimelinda mengatakan

    26 Februari 2012 pada 9:29 pm

    jika kita mencintai Tuhan,pasti kita mencintai makhlukNya yang lain..bukan begitu?

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Februari 2012 pada 8:44 pm

      Bener.. Eh kok makhluk lainnya? “Lainnya” mengacu pada apa dan siapa ya?:)

      Balas
  13. anderson mengatakan

    27 Februari 2012 pada 7:17 pm

    Dari dulu emang selalu begitu bukan? Orang sering bertindak mengatasnamakan sesuatu yang dicintainya, padahal belum tentu (dan pada beberapa kasus, udah pasti) Yang Dicintainya itu tidak menyenangi tindakannya itu… Parahnya lagi, ‘sesuatu’ yang dicintai itu bernama TUHAN..

    Balas
    • DV mengatakan

      27 Februari 2012 pada 8:47 pm

      Hmmm semacam ‘salah fokus’ ya brarti:)?

      Balas
  14. Adi ndronkz mengatakan

    27 Februari 2012 pada 11:03 pm

    karena Tuhan telah menitipkan sekeping kecil kosmos diri-Nya berupa nurani di setiap kelahiran manusia.. maka tiap? rasa yg mengasah nurani akan memperkuat kualitas bandwidth ke Sang Server Kosmos.. cintai sesama, lanjutnya cintai lingkungan, lebih jauh cintai Mother Nature dan if possible.. love the Universe..

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Februari 2012 pada 7:06 pm

      Woohhh ampuhhh juragan bandwidth lan server iki ketokmen :)

      Balas
  15. Masa Tours mengatakan

    28 Februari 2012 pada 5:18 am

    Dengan mencintai Tuhan maka, kita pun harus mencintai manusia karena Tuhan ya Sob ?
    Salam perkenalan pada kunjungan perdanaku hadir disini.
    Sukses selalu
    Salam

    Balas
    • DV mengatakan

      28 Februari 2012 pada 7:05 pm

      Sip

      Balas
  16. Imelda mengatakan

    16 Maret 2012 pada 7:36 pm

    Ah jangankan Tuhan
    masalah sepele saja, manusia sering kontradiksi kok
    soal benci Amerika tapi FB an, BB-an dan i-Pad/Phone -an hahaha

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT