Catatan Ulang Tahun ke-45

20 Des 2022 | Aku

Ketika ditanya Joyce pengen makan apa untuk merayakan ulang tahun ke-45 yang jatuh hari ini, aku memintanya membuatkan mie instan “korea
super pedas lengkap dengan bakso dan daging sapi! 

Sesederhana itu? Iya!

Kenapa?
Aku ingin menutup dan mengenang tahun ke-45 dalam hidupku ini dengan makanan yang menyadarkanku betapa berat namun sekaligus betapa penuh berkat tahun yang baru saja kulewati ini.

Sepanjang tahun ke-45 aku diajar Tuhan bahwa ketika Dia memberi berkat, kita juga harus mempersiapkan dan menjaga berkat itu! Berkat mungkin bisa saja turun dari langit jika Ia berkehendak tapi kita tetap harus berusaha untuk membumi dan menerimanya dengan memberikan yang terbaik yang ada pada diri kita.

Salah satu impianku untuk punya rumah sendiri dijabahiNya! 

Setelah melalui aneka drama terkait pembangunan di masa pandemik, per tanggal 24 Januari 2022, kami sekeluarga menempati rumah baru. Tapi nyatanya tak semudah itu. Ada banyak hal yang perlu kami persiapkan, lakukan dan korbankan untuk itu semua terkait tenaga, pikiran, waktu dan… uang. Nah, yang terakhir ini yang menarik hahaha…

Misalnya tentang barang yang semula kami pikir nggak perlu beli karena bisa kita bawa dari rumah lama, kulkas. Usut punya usut, di hari pertama pindahan kami baru sadar bahwa ternyata kulkas yang memang sudah uzur itu harus diganti saat itu juga karena ada bocor cukup lebar di bagian bawahnya. Air menggenang kemana-mana dan akhirnya kami putuskan untuk membeli yang baru. Kulkas itu barang primer! Kalau tidak ada kulkas bagaimana kami menyimpan makanan dan bahan makanan yang sudah tersimpan sebelumnya, bukan?

Itu baru kulkas!
Ada pagar yang harus kami dirikan untuk membatasi rumah dengan tetangga sehingga privasi kami dan tetangga terjaga.

Lalu Taman, lalu retaining wall, lalu alarm lalu tv dan masih banyak lagi lalu-lalu yang lain yang muncul seolah seketika dan mengantri untuk kami penuhi satu per satu secepat dan sesingkat-singkatnya.

“Pelan-pelan, Don…” Benar katamu! 
Tapi ada beberapa hal yang harus ada saat itu juga meski ada juga yang akhirnya baru kami penuhi beberapa bulan berikutnya. (Bahkan untuk taman, kami baru mampu mengalokasikan dana sejak bulan lalu dan Januari 2023 kami baru akan membangun taman yang jadi salah satu kewajiban terhadap pemerintah setempat)

Akibat dari semua itu mudah ditebak, kami mengencangkan ikat pinggang ketat-ketat!

Tuhan baik!
Tak lama, di bulan Februari, mantan bos-ku menelpon dan menawari pekerjaan baru tentu dengan gaji yang baru dan lebih baik pula. Aku tak ragu untuk menerimanya! Meski baru sekitar empat bulan bekerja di perusahaan sebelumnya tapi atas nama gaji yang lebih besar dan faktor relasi yang sudah terjalin lebih lama dengan mantan bosku dan mantan kolega-kolegaku yang juga ikut join, akupun pindah dengan penuh sukacita!

Tapi yang tak terduga terjadi!
Ada beda sistem penggajian terkait kapan aku menerima gaji terakhir dari perusahan lama dan gaji pertama di perusahaan baru. Perusahaan lama memutus gaji tepat pada tanggal aku berhenti bekerja, 9 Februari 2022. Sementara perusahaan baru, memulai menggaji sesuai siklus gajian dari perusahaan itu di akhir bulan meski aku mulai bekerja sejak awal bulan. Akibatnya lagi-lagi mudah ditebak, bukan? Ada waktu hampir tiga minggu dimana aku tak mendapatkan uang sama sekali!

Lho kan kamu punya tabungan?
That’s right! Tapi tabunganku sudah habis tandas untuk biaya pindahan dan biaya tetek-bengek seperti yang kutulis di atas.

Solusinya?
Aku dan istri meninggalkan gaya hidup lama, mengikat pinggang lebih ketat dan ketat lagi! 

Fokus gaji dipakai untuk anak-anak dan membayar segala kebutuhan yang pemenuhannya kami urutkan dan kelola dengan penuh ketelitian.

Bahkan sejak Februari hingga sekitar bulan Agustus 2022 silam, makan bagiku dan istriku adalah perkara, “Selama ada telor dan nasi dan sambal serta kerupuk, aku aman!” Tapi ketika telor pun harus diirit-irit, mie instan adalah pilihan.

Tentu bukan pilihan terbaik tapi saat hidup tak bisa memilih, apa yang ada di depan ya hajar aja, kan?

Tapi lagi-lagi, Tuhan tidak pernah tinggal diam!

Pernah ada satu masa dimana untuk membeli bensin pun kami harus berhitung keras. Eh tiba-tiba sekeluarga terkena covid yang membuat kami tidak bisa dan tidak boleh pergi kemana-mana selama dua minggu waktu itu. 

Jadilah kami tak perlu berpikir uang bensin sama sekali! Kami justru jadi bisa menikmati rumah! Uang yang tadinya kami alokasikan untuk bensin bisa dipakai untuk membeli bahan makanan yang kami masak dan nikmati bersama-sama sambil nonton TV di ruang keluarga. Asik, kan?

Keadaan menyesakkan itu akhirnya terangkat ketika Tuhan melalui cara tak terduga memberikan kami rejeki melalui cara yang sangat unik di akhir bulan Agustus 2022 lalu! Uniknya lagi, jumlah yang kami terima kalau dihitung-hitung impas dengan jumlah uang yang harus kami bayarkan sesuai dengan perhitungan kami sejak awal terkait kewajiban-kewajiban kami!

Sejak saat itu, semuanya jadi lebih baik.

Kami lebih leluasa menggunakan uang dan menikmati hidup meski tetap harus sangat berhati-hati karena selain bunga bank di Australia yang terus meninggi demi menghindari resesi juga karena masih banyak kebutuhan lain yang harus kami talangi hari demi hari. Atas pelajaran yang sangat mahal itu kami semakin tak ragu atas penyertaan Tuhan. Ujian hidup boleh berat tapi Tuhan ada untuk menyertai dan melegakan!

Selain kepada Tuhan, kami sekeluarga sangat berterima kasih atas dukungan orang-orang dekat yang tak pernah berhenti mendukung kami melalui cinta dan kasih, melalui perhatian dan doa-doa yang mungkin kami tak pernah mendengar tapi Tuhan menggenapinya.

Aku juga masih boleh terus berkarya mengembangkan bakat dan talentaku lewat musik dan tulisan serta posting di social media. Semua itu bukan yang utama tapi menjadi pelepasan energi negatif yang menimbun di tengah himpitan yang tak mudah ini.

Memasuki tahun ke-46, aku semakin dikuatkan dan diyakinkan bahwa Tuhan tak pernah tinggal diam! Tuhan tak pernah pergi meninggalkan. Ia ada dalam setiap keadaan secompang-camping maupun secemerlang apapun rupa hidup kita!

Tuhan memberkati kita semua!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.