Sejak minggu lalu saat merayakan Hari Minggu Palma, salah satu doaku kepada Tuhan adalah supaya Ia menunjukkan kepadaku bagaimana aku harus mengambil makna misteri Paskah dalam kaitannya dengan Pandemik COVID19 yang berlarut-larut ini.
Dosa yang menguntungkan, dosa yang diperlukan
Lalu semalam, saat ikut perayaan ekaristi Malam Paskah melalui siaran online, Tuhan memberiku petunjuk tersebut. Saat Exultet (Pujian Paskah) dinyanyikan imam, ada penggalan ?menohok? yang membuatku bertemu dengan ?kaitan? tersebut. Penggalannya adalah sebagai berikut:
?Sungguh perlu dosa Adam,?
yang telah dilebur oleh wafat Kristus.?
O dosa yang menguntungkan?
sebab mendatangkan Penebus semulia ini.?
Hah? Dosa yang diperlukan? Dosa yang menguntungkan?
Bukankah dosa itu menjauhkan kita denganNya? Apalagi dosa Adam (dan Hawa). Dosa yang membuat manusia diusir Allah dari Firdaus. Dosa yang membuat kita harus mengalami hidup penuh derita di dunia, hidup yang membuat kita nanti pada akhirnya sakit lalu mati secara jasmani? Dimana letak keuntungan dan keperluan atas dosa tersebut?
Gereja memandang dari sudut pandang lain.?Bahwa dengan adanya dosa Adam maka Allah mengutus PutraNya yang tunggal, Yesus Kristus. Ia yang lantas menebus dosa kita melalui kematianNya di kayu salib!
Pandemik COVID19 dan tantangan jadi ‘Anak Terang’
Pandemik COVID19 adalah keadaan yang, maaf, sebangsat-bangsatnya bangsat! Virus ini begitu mudah menyebar. Meski tingkat kematian yang diakibatkan rendah, tapi tetap saja ada banyak jiwa yang harus jadi korban. Saking mudahnya menyebar, banyak pemerintahan bangsa-bangsa menetapkan darurat nasional di setiap negara. Social distancing pun diterapkan untuk mengurangi penyebaran. Alhasil? Keadaan ekonomi dan sosial memburuk. Hingga kapan semua ini terjadi? Hingga vaksinasi ditemukan. Kapan? Entah! Paling cepat, jika para peneliti berhasil menemukan ya 12-18 bulan dari sekarang.
Tapi sebagai orang beriman, kita diajak untuk tak hanya merutuk dan mem-bangsat-i pandemik in, kani. Kita percaya dua hal. Pertama, tak ada satupun yang tak diijinkan terjadi oleh Tuhan termasuk pandemik ini. Kedua, Allah tak akan mencelakai kita oleh karena cintaNya. Lantas?
Tuhan pasti mau sesuatu terjadi dalam pandemik ini! Barangkali Tuhan mau kita, umat manusia, belajar untuk berharap hanya kepadaNya saja! Tuhan mau kita memandangNya sebagai juru selamat; bahwa bagaimanapun akhir dari pandemik ini, adakah kita kembali jaya atau jadi miskin, hidup kembali sehat ataupun mati, Tuhan pasti menyelamatkan. PenyelamatanNya kita rayakan dalam misteri Paskah dimana Ia yang disalib hingga mati, tadi malam beralih menuju kebangkitan yang hidup!
Tak hanya itu! Kita juga diajak untuk jadi harapan tersebut bagi sesama. Kita diutus untuk menjadi ?Anak Terang? karena Yesus adalah Terang Dunia! Dalam kegelapan yang belum kita lihat ujungnya ini kita diajak untuk tetap bergerak bagi sesama. Ada banyak kawan yang bergotong-royong membantu pemerintah menyediakan berbagai macam peralatan medis, menyumbang untuk mereka yang kehilangan pekerjaan hingga menyemprot fasilitas-fasilitas umum dengan desinfektan. Padahal kawan-kawanku itu juga tak semuanya dari golongan yang mampu dan tak satupun yang tak punya resiko tertular COVID19.?
Pandemik yang diperlukan, pandemik yang menguntungkan…
Lalu apa hubungannya semua itu dengan dosa Adam yang menguntungkan? Dosa yang diperlukan?
Seperti halnya dosa Adam, kelak kita akan tersadar bahwa sebangsat-bangsatnya pandemik ini, kita akan mensyukuri betapa semua ini diperlukan dan menguntungkan karena dalam kegelapan ini, Yesus dan kasihNya kita nyatakan dalam doa dan aksi sosial di kehidupan sehari-hari.
Selamat Paskah 2020.
Terus bergerak, Tuhan memberkati!
Sydney, 12 April 2020
0 Komentar