Cara terbaik menyebarkan informasi adalah dengan tidak menyebarkannya!

12 Jul 2016 | Digital

Akhir pekan lalu aku melakukan satu hal yang sayangnya lantas kunilai sebagai sesuatu yang salah.

Menemukan satu kabar yang menyejukkan di internet aku lantas percaya diri menyebarkannya di lini masa.?Tapi apa lacur, pagi harinya kucheck ada beberapa komentar yang nadanya justru tak menyejukkan. Ada yang sinis menganggap aku seolah tak tulus.

Cara terbaik menyebarkan informasi adalah dengan tidak menyebarkannya

Aku masih diam hingga akhirnya ada seorang kawan yang memberitahuku bahwa berita yang kusebarkan itu memang berasal dari sebuah situs satire.

Di laman disclaimer-nya yang letaknya di bawah, ia menemukan pernyataan sebagai berikut:

You seriously believe this shit is real? Before you sue us, do a favor to your intelligence and realize that it is a satire website. Everything published here is made up. But if you are still that stupid and hurt, we are sorry.

Waduh, aku khilaf! Karena tak mau ambil resiko, aku langsung menghapusnya.

Cara terbaik menyebarkan informasi adalah dengan tidak menyebarkannya

Niatku sebenarnya baik tapi di social media dan hukum, niat itu adalah ampas taimu, Bro! Peduli setan dengan niat dan isi konten yang sekujurnya sebenarnya baik, kalau apa yang kamu lakukan sehubungan dengan niat itu dinilai sebagai sesuatu yang buruk ya buruklah kamu!

Niat tak bisa di-digital-kan. Kalau bisa, kita bisa ngerti dengan detail tanpa menerka apa yang ada di benak Jonru dan Denny Siregar dibalik tulisan-tulisannya yang bagus-bagus misalnya?

Dan satu lagi, mumpung teringat dua orang itu, apa yang kita share di social media pada akhirnya bukan benar-salah saja yang bisa ternilai tapi juga terkait image kita di social media turut mempengaruhi.

Cara terbaik menyebarkan informasi adalah dengan tidak menyebarkannya

Misalnya begini?
Katakanlah suatu waktu Jonru punya niat benar-benar ingin memuji kerja Jokowi, lalu ia men-share tulisan yang memuji Presiden VII Indonesia itu.

Kira-kira apa yang ada di benak para pembaca? Bisa jadi adalah, ?Wah, ini si Jonru mau ngapain lagi nih?? atau ?Satire dia!?

Berapa banyak yang berani berpikir, ?Jonru bertobat! Ia merapat ke Jokowi!??Ada? Tak banyak!

Atau sebaliknya.. Idola kalian Denny Siregar tiba-tiba mengupas tentang Prabowo dari sisi baiknya. Bisakah kita berpikir, ?Wah Denny mulai sadar bahwa keberpihakan itu tak baik juga!? Ada?

Yang ada barangkali adalah, ?Nah ini seru nih.. Dia mau omong apalagi nih si Denny??

Bagaimana dengan image kalian? Berita yang kalian sebar bisa jadi tidak dinilai dari benar-salahnya tapi dari image kalian itu sendiri, Bro!

Jadi? Kalau bisa, mending nggak usah nyebar informasi apapun! Apapun! Mulai dari yang enteng-enteng dan baru ngetop soal pokemon sampai ke soal yang berat-berat soal bagaimana Amerika mengakali dunia dalam praktek liberalisme atau apapun di social media deh!

Kalau mau sebar ya mending sebar konten sendiri atau mau share berita lain mending?ke teman-teman offline yang kalian kenal baik, bukan ke social media karena nyatanya, tak semua kenalan online adalah kawan.

Cara terbaik menyebarkan informasi adalah dengan tidak menyebarkannya

Mana mungkin kita bisa berkawan kalau belum kenal satu sama lain. Mana mungkin kita bisa kenal kalau ia tidak mengenal niat kita ketika men-share informasi? Dan tega amat pada diri sendiri untuk menganggap orang yang seperti itu sebagai teman?

Jangan terlalu cepat menganggap orang lain itu teman seperti halnya jangan berpikir singkat ketika kita memencet tombol ?share? untuk menyebar informasi!?Stop sharing informasi, peduli setan dibilang egois! Masih banyak hal yang perlu dikerjakan daripada memencet tombol share di social media, kan?

Jadi, jangan ragu-ragu untuk memencet tombol ‘share’ di bawah ini untuk menyebarkan informasi postingan ini. Lohhh!!!

Sebarluaskan!

5 Komentar

  1. Artikel yg bagus, lebih bagus lagi kalau kalimat penutupnya adalah “share info ini dengan mengklik tombol jejaring sosial di bawah” :D

    Balas
    • Ide yang bagus. Sudah saya tambahkan di tulisan saya. Makasih Mas Aris…

      Balas
  2. setuju,
    karena elo ga bakal tau itu shitty news atau fabricate news atau genuine news.
    biarlah elo aja yang nelen berita itu :)

    Balas
    • Eh elo bro.. gimana kabar? :) Lama banget hehehe

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.