• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

C1

17 Juli 2014 7 Komentar

Exposure pemberitaan setelah Pilpres tanggal 9 Juli 2014 kemarin kalau kuamat-amati lebih ramai soal satu lembar dokumen bernama C1 ketimbang berita tentang para capres-cawapres itu sendiri.

Konon, banyak tangan jahil yang mencoba me-markup rekapitulasi suara yang tertera di C1.

Dari situs bernama aneh yang dibikin kawanku, Herman Saksono, C1yanganeh.tumblr.com (Nah, aneh kan?!?! Anehnya lagi situs ini jadi sangat terkenal sekarang!) aku hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kejanggalan-kejanggalan itu.

Ada yang memanfaatkan ruang digit yang kosong untuk diisi angka, penggelembungan angka 3 menjadi 8, dan ini yang paling terkenal, mengubah tanda silang (x) yang menandakan kolom tak terpakai, menjadi angka 8.

Hal ini mengingatkanku pada satu kejadian dulu, 18 tahun silam ketika aku duduk di bangku SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Tapi ini bukan soal Pemilu.
Ini soal pengalaman di kelas. Jadi siang itu adalah jam mata pelajaran Seni Lukis, kami sekelas sibuk menggambar.

Gurunya, sebut saja Cak Wid namanya.
Orangnya unik lebih tepatnya sok nyeni. Ia sering pakai topi ala Pak Tino Sidin, rokoknya kdang Gudang Garam Merah kretek, kadang berpipa cangklong entah tembakau merek apa yang disulutnya. Kalau bicara suka dipatah-patahkan lalu sedikit-sedikit menerawang…

Tapi ketika di rumah, ia menampakkan karakter aslinya yang kalau kubilang jauh dari asosiasi ?seni? yang coba dimunculkan di sekolah, makanya di atas tadi kutulis bahwa dia sebenarnya hanya ?sok nyeni?.

Di rumah, Ia sosok serius yang menyenangkan untuk diajak bicara tentang apa saja hingga jam berapa pun apalagi kalau sudah ditimpali kudapan pisang goreng, jadah goreng, tape goreng serta teh dan kopi yang bertubi-tubi.

Tapi ok, cukup segitu membahas dirinya dan kembali ke ?siang itu? yang kusinggung di atas tadi.

Di tengah kusyuknya kami menggambar, tiba-tiba Cak Wid pamit,??Anak-anak, sebentar ya, saya mau ke belakang??

?Ya Paaaak!?

Semenit hening, hanya terdengar suara pensil menggerus kertas gambar.
Beberapa saat kemudian, salah satu teman nyeletuk, ?Kita bikin susah-susah gini paling cuma dapet nilai 6!?

Kawan lain menimpali, ?Iya! Cak Wid memang pelit banget ngasih nilai, di rapor paling juga 6!?

Susana kembali hening.
Lalu tiba-tiba seorang kawan mengendap-endap maju ke meja guru yang kosong itu dan berujar, ?Eh, buku nilainya Cak Wid ada nih.. Dia nulis nilainya pakai pensil jadi bisa dihapus lalu diganti. Mau??

Kelas pun gaduh dan kekhusyukan berakhir! Tawaran ?jahat? tadi mengusik konsentrasi menggambar kami.

?Biar nggak ketahuan, aku saja yang nulis. Kalau kita nulis satu-satu bisa ketahuan karena angkanya beda!? tukas temanku melanjutkan. Di tangannya tergenggam pensil dan penghapus.

Kami mengiyakan, ?Iya! Iya!? Serempak.

Lalu ada seorang kawan lain menyaguhkan diri untuk menjadi penjaga pintu. ?Aku tungguin di sini! Kamu kerjain sekarang, kalau Cak Wid datang, aku akan kasih kode, kamu langsung duduk lagi!?

Lima menit berlalu, kami mulai tak sabar, ?Cepet! Cepet! Cak Wid keburu balik!?

Dua menit kemudian, kawanku bilang, ?Uwis! Semua nilai udah kuganti. Semua kutambahin dua angka?.?

Kelas kembali senyap. Tak berapa lama kemudian Cak Wid datang.?Bau asap rokok mengiringi kedatangannya, sepertinya ia keasyikan jongkok, buang air besar sambil merokok.

?Gimana, anak-anak??
Kami yang biasanya tak terlalu bersemangat setiap berinteraksi dengannya, saat itu jadi sangat sumringah dan menjawabnya serempak, ?Baaaaaaik Pak Wid!?

Nilai rapor kami untuk mata pelajaran seni lukis pada akhir semester itu melonjak.?Kami senang, wali kelas juga senang dan kuyakin Cak Wid juga bangga dengan raihan itu meski ia tak sadar apa yang terjadi dengan buku nilai anak-anak didiknya…

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan, Indonesia

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. Leo mengatakan

    17 Juli 2014 pada 11:46 pm

    Woooo… pekok!

    Balas
    • DV mengatakan

      18 Juli 2014 pada 3:31 pm

      Wekekekeke!

      Balas
  2. Kimi mengatakan

    18 Juli 2014 pada 10:04 am

    Astaga! Sungguh berani dan iseng sekali… :lol:

    Balas
  3. dany kriting mengatakan

    18 Juli 2014 pada 3:29 pm

    wuahahaha..
    ngertia ndisik aku melu ngono Mas..
    kompak tenan sak kelas
    saiki lebih sok Mas
    terkenal dengan nama Pak Bernard..

    Balas
    • DV mengatakan

      18 Juli 2014 pada 3:30 pm

      Bhwahahahaha Pak Bernard kaya jeneng asu wae wakakakak :)

      Balas
    • Wassy mengatakan

      20 Juli 2014 pada 1:10 am

      Wahh njuk dadi bernard. Kapik’en.. :))
      Dudu bernard, tapi ‘Bendrat’ sejenis kawat =P

      Balas
      • DV mengatakan

        21 Juli 2014 pada 11:22 am

        Bernard ki koyo jeneng asu, St Bernard hahaha!

        Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT