Buzzer membenciku? Itu urusan mereka

19 Des 2013 | Digital, Harblognas

Dan angin sepoi-sepoi yang kumaksud di tulisan sebelumnya adalah aku sendiri. Aku tidak mengguncang lagi menggelegar. Aku bukanlah siapa-siapa tapi beberapa kawan mendesakku untuk membuat interview diri sendiri sebagai penutup #harblognas.

Mungkin.. masih mungkin, mereka menganggap aku adalah blogger keren, blogger papan atas.

Padahal ini salah kaprah!

Tulisanku sebenarnya biasa saja, hal ini bisa kurasakan ketika aku membaca tulisan lamaku, tak jarang aku berujar, ?Anjrit, kenapa kayak ginian kutulis?!?

Kalau dibilang aku keren karena aku masih konsisten ngeblog, nah ini kupikir lebih salah kaprah lagi karena hal ini berarti kalian yang tak konsistenlah yang membuatku tampak keren, kan? :)

Pertanyaan-pertanyaan yang ada di sini kukumpulkan dari email yang dikirim kawan-kawan. Beberapa kumodifikasi supaya lebih layak saja :)

Semoga kalian bisa menikmatinya!

?Bu, yang mbayar kamu untuk punya anak banyak siapa, Bu??

Siapa yang membayar kamu untuk ngeblog?
Nggak ada. Kenapa harus dibayar?
Tak semuanya harus ditakar dengan uang kecuali kalau kamu berpikir bahwa tanpa uang tak akan ada kehidupan. Apakah kamu akan bertanya yang sama juga ketika bertemu dengan seorang Ibu yang punya anak banyak, ?Bu, yang mbayar kamu untuk punya anak banyak siapa, Bu??

Semuanya tentang hobi dan kesenangan saja.

Mau ngeblog sampai kapan kok terus-terusan begitu?
Kalau Imelda di artikel ini bilang akan ngeblog sampai mati, semoga demikian juga halnya denganku.Ketika aku mati nanti, aku ingin dikenang sebagai blogger, bukan sebagai seorang senior web developer ataupun technical lead yang garang.

Ketika aku mati nanti, aku ingin dikenang sebagai blogger.

Apa yang membuatmu asyik ngeblog dan malah di twitter kamu nyinyir?
Nggak ada kaitan antara keduanya sebenarnya.

Di Twitter aku nyinyir, di blog kalau kuperlukan pun aku juga nyinyir.
Twitter lebih spontan mungkin iya. Aku bisa ngetweet kapanpun dimanapun. Begitu dengar satu peristiwa atau terbersit satu pikiran langsung ambil gadget dan tweet it!

Kalau blog kan beda, mesti mikir trus kata orang diendapkan dalam pikiran, baru lalu dituliskan sebagai draft dan dipublikasikan.

Aku punya banyak tulisan di blog yang bikin panas telinga orang kok. Tentang buzzer misalnya? :) Mungkin kalau tak terasa nyinyir ya karena aku terlalu piawai merangkai tulisannya saja :)

Kenapa kamu benci banget kepada buzzer?
Aku nggak benci! Aku punya banyak kawan buzzer.
Kalaupun aku sering bersuara miring tentang buzzer itu hanya karena aku ingin memberi imbangan opini; karena terlalu banyak orang yang diam. Diam itu bagiku menjijikkan kecuali kalau memang harus benar-benar diam.

Kalau akhirnya aku dibenci oleh buzzer itu urusan mereka; berarti mereka tak bisa dewasa dalam menerima kritik meski dalam hati aku senang karena itu berarti opiniku logis sampai ke telinga mereka dan mereka tak punya kata-kata lain untuk membalasnya! :)

Intinya, jangan sampai aku jadi buzzer.

Kalo kamu ditawari buat jadi buzzer mau? Kalau mau apa syaratnya?
Mau! Aku pasang harga satu milyar.
Kalian mungkin tertawa dan bilang, ?Ngaca, Don! Mana ada yang nawarin segitu?!?

Nah itulah point-nya! Karena kalau sampai ada yang nawarin segitu aku siap naik lagi berkali-kali lipat sampai mereka tak mau lagi. Intinya, jangan sampai aku jadi buzzer.

Got it?

Bagaimana dengan monetized blog? Nggak setuju juga?
Nggak! Kalau setuju aku sudah jadi salah satu dari mereka, kan? :)

Tapi kamu pernah jadi blogger berbayar-nya Yahoo Indonesia?
Benar! Sampai sekarang secara de jure juga masih, tapi faktanya aku udah lama nggak nulis di sana.

Kalau kamu ditawari menulis di media lain lagi kamu mau?
Nggak! Aku nggak menemukan passion menulis di media lain apalagi kalau harus lewat editorial meski dibayar lebih dari cukup. Menulis bagiku harus bebas lepas karena itu bagian dari jiwa, ketika semua harus lewat meja editor mungkin aku kuno, tapi aku tak bisa menemukan lagi passion itu..

Sebenarnya alasan paling mendasar kamu tak mau jadi seorang blogger yang me-monetize blogmu itu kenapa?
Begini.
Lima belas tahun lalu aku punya hobi web design and development. Tiap hari bikin website untuk apapun saking hobinya. Tapi karena aku dulu mahasiswa yang pas-pasan kondisi keuangannya, ada pihak yang menawariku pekerjaan sebagai seorang web designer/developer langsung aku ambil. Tak lama sesudah itu malah bikin perusahaan yang bergerak di bidang web development.

Sukses berat, kerjaanku disukai banyak orang, tapi hingga kini aku kehilangan passion dalam membuat website karena aku tak bisa bebas lagi dalam mendesain dan merancang serta membangun website, ada jerat uang yang membuatku ?harus? begini dan ?harus? begitu.

Nah, sejak 2002 hingga kini, aku punya hobi ngeblog. Aku mungkin punya kapasitas untuk mendatangkan uang dari situ, tapi aku tak rela kehilangan hobi dengan modus dan jerat yang sama ketika aku kehilangan hobi web design/development: uang.

Jelas?

Kamu ngeblog senen-kemis? Kamu kejawen?
Aku orang jawa tapi ritme menayangkan tulisanku tiap senin-kamis bukan karena ?kejawen? nya.?Ide awalku sebenarnya adalah menampilkan tulisan dua kali seminggu karena kalau sekali seminggu terlalu jarang sedangkan lebih dari dua kali untuk saat ini kubilang terlalu banyak.

Nah, kenapa harinya senin kamis ya biar kelihatan menarik saja buktinya kamu jadi tanya ke aku soal ini kan? :)

Pengalaman paling mengesankan selama ngeblog apa?
Bagiku ngeblog itu sendiri sudah mengesankan. Ketika aku bisa berdiri ?di sini? dan kalian sudah banyak yang KO dengan idealisme ngeblog, apakah aku masih kurang mengesankan? :)

Serius, ada nggak yang mengesankan?
Hmm.. kalau boleh diminta satu coba buka tulisan ini.
Ketika aku menuliskan hal itu, menjelang Natal, moodku tiba-tiba memburuk dan lahirlah tulisan yang kesannya menabrakkan suka cita Natal yang berarti kelahiran Yesus dengan kenyataan yang menyedihkan yaitu bahwa dalam ritual upacara Natal pun ada peringatan tentang sengsara dan kematian Yesus.

Tak disangka, tepat hari Natal di tahun itu, salah satu sahabat terbaikku meninggal dunia. Semacam firasat tapi ini firasat yang tertulis dan tersiar dalam ranah digital.

Babi guling!

Kenapa kamu benci banget ke PKS?
Astagaaaaa.. ini gosip! Aku nggak benci PKS, tapi aku benci politik terutama yang bawa-bawa agama dan korupsi. PKS kan nggak seperti itu? Kan?

Makanan favoritmu apa?
Babi guling!

Sebarluaskan!

17 Komentar

  1. [blockquote]karena terlalu banyak orang yang diam. Diam itu bagiku menjijikkan kecuali kalau memang harus benar-benar diam.[/blockquote]
    :D tapi skr banyak orang cerewt juga kok bang, saking cerewetnya apapun di cerewetin sampe kehilangan makna :D

    Balas
    • Tunggu setelah 2014, konon yang cerewet tanpa makna akan hilang lagi sampe pemilu ke depannya lagi :)

      Balas
  2. Wahahahahahahahaha, tak kirain siapa, ternyata kowe. Oh iya, ada 1 pertanyaan jane sing harusnya ada di atas, sampai kapan kowe akan nyinyiri baser? Apakah sampai ajal menjemputmu? Hihihihihihihihihi

    Balas
    • Pret :)

      Balas
  3. pertamax

    Balas
    • aku kira aku akan pertama yg ngomen, ternyata salah. habis aku kelamaan membaca posting ini sih, hihi

      Tapi bener kan mas donnya ngga kejawen?

      Balas
      • Nggak kejawen tapi JAWA! :)

        Balas
  4. hehe, (sepertinya) baru sekali ini main ke sini, dan langsung ketemu arsiran kata kata yang menggemparkan. #halah. Memang mas, aku sendiri cukup bermasalah dalah hal ‘konsistensi’ dan mempertahankan ‘eksistensi’ dalam konteks ini. Aku sendiri sudah blogger angkatan lawas, dulu sempet aktif banget, tapi menjadi pasif bahkan berhenti dalam 2 tahun terakhir ini. Baru beberapa hari lalu mencoba lagi. Semoga saja bisa konsisten (lagi).. thanks for inspired me.. ^^

    Balas
    • Sip. Ayo ngeblog lagi! *salaman

      Balas
  5. Siiip…. mari kita ngeblog sampai mati!
    Banzai

    Balas
    • Bantai!!! :)

      Balas
  6. Aku bukan Blogger :((

    Balas
    • Njuk…

      Balas
  7. Aku baru mau belajar ngeblog, mohon bimbingannya mas, pengen ngembangkan hobby nyinyirku yg suka kritik dan kritis, please help me :D

    Balas
    • Help? Bikin blog gratisan di wordpress lalu mulai nulis dan konsisten. That’s it :)

      Balas
  8. Tambah satu pertanyaan lagi dong mas, rumah makan babi guling paling enak? Hehe

    Balas
    • Wah, kalau di Bali ya Bu Oka, Ubud atau Chandra di Denpasar serta satu warung yang aku lupa namanya tapi tempatnya di Pasar Gianyar.

      Duh, kangen Bali, Bli!

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.