• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Burung di atas salib

4 Juli 2011 22 Komentar

Kenapa harus membenci mereka yang menghina agama kita?
Seekor burung kulihat bertengger di atas salib di atap gereja dekat rumahku, sore itu.
Sementara, tak jauh dari situ kutahu ada kompleks rumah bordil dan tempat judi ternama berdiri megah. “Cih! Ia pasti mampir ke sana dulu sebelum mencengkeramkan kakinya ke atas tiang salib itu! Haram!”
Alih-alih hirau akan geramku, Ia malah buang tinja, beberapa kali di atas salib itu. “Duh! Tainya pasti kena ubun-ubun Yesus!” terbakar amarahku.
Si burung tetap tak bergeming.
Tak lama sesudahnya, alun madah pembukaan misa lantas menyadarkanku dari lamunan lalu aku bergegas masuk ke gereja.Dari senyum umat yang hadir dan semangat imam yang memimpin upacara, kuketahui tak sedikitpun kebesaran Tuhan dan kesucian agama ternoda oleh burung itu tadi meski entah sudah berapa banyak tai yang dijatuhkannya ke atas salib.
Glory to God in the highest?

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: 150 kata, Cetusan

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. giewahyudi mengatakan

    4 Juli 2011 pada 5:05 pm

    Apapun yang dilakukan manusia tidak akan mengurangi atau menambahi kebesaran Tuhan..

    Balas
  2. Riris mengatakan

    4 Juli 2011 pada 5:06 pm

    Singkat, padat, menentramkan. Tak perlu murka apa lagi mesti menabuh genderang perang hanya karena dihina, karena tidak ada yang dapat menurunkan kemuliaan Tuhan. Tak perlu dibela, Dia berkuasa untuk menunjukkan kebenaran-Nya.

    Balas
  3. giewahyudi mengatakan

    4 Juli 2011 pada 5:07 pm

    Apapun yang dilakukan manusia tidak akan mengurangi atau menambahi kebesaran Tuhan itu..

    Balas
  4. zee mengatakan

    4 Juli 2011 pada 5:09 pm

    Kupikir tidak ada yg bisa mengetahui benar2 ukuran suatu agama dinodai..
    Oleh mereka yg suka semena-mena shg banyak orang jadi sinis..? Atau oleh mereka yg diam-diam melakukan penyebaran agama secara underground agar umat lain pindah agama? Tidak juga ya. Agama adalah urusan individu dengan Tuhannya. Biarlah dia yg bertanggung jawab atas pilihannya. Bukan begitu?:)

    Balas
  5. azizhadi mengatakan

    4 Juli 2011 pada 7:59 pm

    Setuju dengan komentar mbak zee : ” Agama adalah urusan individu dengan Tuhannya. Biarlah dia yg bertanggung jawab atas pilihannya. Bukan begitu? ” Agama adalah urusan individu, tidak ada paksaan..

    Balas
  6. Arham mengatakan

    4 Juli 2011 pada 11:33 pm

    Apapun yang dilakukan umat baik itu manusia, hewan, ataupun mahluk hidup lainnya tidak mempengaruhi kebesan dari Tuhan.
    btw: begitu datang (lagi) kok yah malah dapat posting pendek X_X

    Balas
  7. yustha tt mengatakan

    5 Juli 2011 pada 2:58 pm

    SIP!!
    Sy suka postingan ini. Sungguh.

    Balas
  8. Ikkyu San mengatakan

    5 Juli 2011 pada 10:53 pm

    And glory to Thee who has shown us the light.
    EM

    Balas
  9. BroNeo mengatakan

    5 Juli 2011 pada 10:54 pm

    Siapa yang ternoda?
    Tuhan, agama, ato pikiran kita?
    i like this.. suer
    mengingakanku pada tulisan tulisan di burung berkicau-nya anthony de mello
    salam,

    Balas
  10. fitri melinda mengatakan

    6 Juli 2011 pada 3:26 am

    speechless..

    Balas
  11. Sugeng mengatakan

    6 Juli 2011 pada 10:18 am

    Kadang dengan menunjukan kalau kita beda dengan mereka, salah satu caranya dengan berbesar hati dan tidak perlu menghujat balik. Namun sayangnya tidak semua orang tahu dan bisa melakukan seperti itu.
    Kalau ada orang meludahi kita, balasaan yang pantas memang dengan meludahi balik tapi kalau kita bisa menahan dan tidak meludahi mereka itu menunjukan kelebihan kita di mata Tuhan.
    Makasih mas, telah share disini. :lol:
    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    Balas
  12. Yessi mengatakan

    6 Juli 2011 pada 7:34 pm

    kurasa Tuhan pun lebih mementingkan bagaimana sikap kita terhadap sesama manusia daripada urusan ternoda atau tidak itu..

    Balas
  13. Kaget mengatakan

    7 Juli 2011 pada 1:43 am

    Tiitk penerangan Mas DV, sekarang soal penodaan agama sering menjadi salah kaprah. Padahal pilihan itu urusan pribadi tanpa paksaan, bukan berarti dengan isu2 yang ada dan mengucilkan sebagian orang, lantas kita mendikte & menghina agama bersangkutan :D

    Balas
  14. yos mengatakan

    7 Juli 2011 pada 2:20 am

    jadi inget pertanyaan populer akhir2 ini om
    “apakah Tuhan Perlu Dibela?”
    dan jujur sampai sekarang saya masih belum menemukan jawabanya :(
    ————————
    oiya ngomong2 banner di header blognya keren euy.. :)

    Balas
  15. Rusa mengatakan

    7 Juli 2011 pada 4:22 am

    Burung dan Rusa sama saja, sama2 mahluk Tuhan #lospokus
    sajaknya bagus bang DV :)

    Balas
  16. titiw mengatakan

    10 Juli 2011 pada 3:19 am

    Ah.. tersentuh banget bacanya mas.. Tuhan itu kan sang maha.. Berarti maha gak perlu dibela juga kan..? :)

    Balas
  17. krismariana mengatakan

    10 Juli 2011 pada 9:39 am

    don, lama nggak main ke blogmu ini, ee… nemu tulisan ini. apik don! i like it. sederhana tapi oke banget. dan setuju jg dengan komentar mbak em di sini :)

    Balas
  18. Ceritaeka mengatakan

    11 Juli 2011 pada 3:59 pm

    Satirmu keren

    Balas
  19. edratna mengatakan

    12 Juli 2011 pada 2:51 pm

    Sebetulnya Tuhan tidak membedakan umat manusia, yang membedakan hanya iman dan amal baiknya….
    Manusia sendiri yang menciptakan ketidak nyamanan….

    Balas
  20. imadewira mengatakan

    13 Juli 2011 pada 1:49 pm

    Hinaan, memang menyakitkan apalagi terhadap sebuah hal yang kita yakini, seperti agama. Dan dibutuhkan sebuah pemikiran bijak dalam menghadapi hinaan. Dalam hati, saya percaya Tuhan itu cuma satu, tidak peduli apa agamanya. Jadi ketika seseorang menghina Tuhan agama lain, itu artinya dia mengina Tuhannya sendiri.
    Ah, memang ribet kalau sudah ngomongin agama, mending dikembalikan pada urusan pribadi masing-masing :-)

    Balas
  21. Baju Tanah Abang mengatakan

    10 Agustus 2011 pada 3:11 pm

    oleh sebab itu janganlah sesekali menghina…karena kita sendiri jua tahu bahwa hinaan itu cukup menyakitkan hati…salm damai dan syaloom salam kenal..gbu

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT