Hal yang paling mengejutkan bagiku pekan-pekan belakangan adalah persepsi pada beberapa orang bahwa daging kambing pun punya perasaan!
Adalah Kaesang Pengarep yang dengan lugunya menceritakan ?kecelakaan? mengkonsumsi daging babi di blog lalu orang-orang ramai mencercanya dan naga-naganya ada yang mempersepsikan bahwa Kaesang menghina daging kambing.
Absurd sekali ya? Dan keabsurdan itu sesuatu yang infectious karena aku jadi ikut-ikutan absurd, merenungkan seandainya adalah sebuah agama baru yang melandaskan aturannya pada seonggok daging brutu ayam!
Kebanyakan kalian tahu bahwa dalam tradisi kita ada larangan tak tertulis tentang mengkonsumsi brutu ayam. Kalau nenek buyutku (almh) dulu berujar, ?Ora ilok mangan brutu ayam! Marai lali! (Nggak baik makan brutu ayam! Bikin mudah lupa -jw)?
Nah, aku membayangkan jika orang yang pertama-tama melarang konsumsi brutu ayam dengan alasan ?mudah lupa? itu mendirikan sebuah agama baru, Anti Brutu Ayam namanya.
Syahadatnya singkat hanya satu kalimat, ?Aku percaya pada kelezatan daging ayam kecuali bagian brutunya?
Ajaran utamanya yang lantas banyak dijadikan tulisan di atas tripleks lalu dihias dan dipajang di tembok rumah umatnya, begini bunyinya,
?Wahai orang-orang beriman, diperintahkan kepadamu untuk tidak makan brutu ayam karena itu akan membuat akalmu mudah lupa. Barangsiapa yang lupa akalnya, kepadanya akan diberikan siksaan kekal di dalam lumbung api di neraka!?
Awalnya pemeluk agama Anti Brutu Ayam adalah pencinta damai. Bagi mereka, meski percaya bahwa hanya orang yang tak makan brutu ayam yang bisa ke surga, mereka tetap baik kepada pemeluk agama lainnya yang tak sepaham.
Namun semua itu berubah karena sebuah insiden yang akhirnya menjadi sebuah tahapan baru dalam sejarah hidup manusia penggunjing brutu ayam. Jadi rupanya, sebelum meninggal, wasiat terakhir dari sang nabi Anti Brutu Ayam adalah membuat sebuah badan yang mengurus pengaturan makan brutu ayam lebih ketat lagi.
Oleh penerusnya, hal itu direalisasikan dengan membuat badan bernama Majelis Anti Brutu Ayam Nasional atau biasanya disebut sebagai Ma?Brut Anal yang diketuai oleh seseorang dan diberi gelar M. Anal.
Tugas harian M. Anal dan lembaganya sebenarnya mudah. Mereka memproduksi sticker lalu mendatangi pabrik-pabrik pengolahan ayam, memeriksa tiap potongan, memastikan telah menanggalkan bagian brutunya lalu menempelinya dengan sticker, ?Tanpa brutu tak perlu ragu?
Pemerintah menanggapi pendirian Ma?Brut Anal itu dengan penuh suka cita karena setidaknya mereka tak perlu lagi berpikir untuk repot mengatur pabrik-pabrik serta silang sengketa soal brutu ayam dengan pemeluk agama Anti Brutu Ayam.
Persoalan bermula ketika sebuah majalah mingguan nasional yang terkenal sebagai tukang cari gara-gara, TEMPA, memuat berita mengejutkan tentang korupsi dalam tubuh Ma?Brut Anal!
Ditengarai ada seorang anggota majelis, anak buah Pak M. Anal, yang terlibat penjualan brutu ayam hasil potongan kepada mereka yang tak memeluk agama Anti Brutu Ayam dengan harga kiloan yang mahal!
Pemerintah sigap! Mendapat laporan dari Pak M. Anal setelah ia membaca TEMPA, Presiden mengerahkan pihak kepolisian untuk mencokok lalu menangkap anggota majelis tadi.
Dalam sidang gelar perkara di pengadilan, si anggota majelis berinisial FZ itupun mengakuinya, ?Saya memang menjual brutu ayam tapi tidak ke umat kita sendiri! Saya menjualnya ke orang-orang kafir jadi kan sebenarnya tak masalah mereka toh sudah kafir!?
Pak Hakim lantas bertanya, ?Berapa keuntungan yang kau dapat dari situ??
FZ terdiam cukup lama. ?Hmmmm? berapa ya?.. sebentar? hmmm??
Detik berlalu, menit berderap dan hening selama itu terpecahkan ketika hakim angkat bicara, ?Saudara FZ, kenapa tak dijawab? Anda lupa??
?I? iya? saya lupa.. bahkan saya sudah lupa apa pertanyaan Yang Mulia barusan.?
Seisi gedung pun gaduh.
?Lupa? bagi pemeluk agama Anti Brutu Ayam adalah sebuah kutuk karena menurut mereka lupa identik dengan brutu ayam yang menurut sang nabi akan mengakibatkan kelupaan!
?Mohon tenang saudara-saudara.. mohon tenang!? Hakim mengetuk palu untuk mendinginkan suasana yang memanas.
?Saudara FZ, anda bilang tadi anda lupa? apakah anda ikut makan daging brutu ayam tadi sehingga anda lupa??
FZ tampak pongah. ?Eh? hmm? Yang mulia? Yang Mulia ma.. maaf, barusan tanya apa??
Seisi gedung kembali gaduh kali ini ditingkahi komentar-komentar pengunjung yang hadir. ?Mohon tenang saudara-saudara? mohon tenaaaannggg!? hakim kembali mengetuk palu untuk mendinginkan suasana.
?Saudara FZ!? Kali ini Hakim bernada menghardik. ?SAYA TANYA SEKALI LAGI DEMI TUHAN YANG ANTI BRUTU AYAM, APAKAH ANDA IKUT MAKAN DAGING BRUTU AYAM??
FZ terperanjat!
Ia tersudut, pantatnya seperti disundut dan keringatnya mengucur deras akrena takut. Ia tak bisa berkelit lagi dan akhirnya mengakui bahwa ia memang sering mengkonsumsi brutu ayam.
Kericuhan tak terhindarkan lagi.
Pemeluk agama Anti Brutu Ayam yang hadir yang tadinya dikenal santun dan damai itupun mengangkat kursi lalu melemparkannya ke wajah FZ hingga ia tersungkur, terjatuh dan berdarah-darah sementara hakim dan aparat lainnya angkat tangan, mereka beringsut lari menuju ke belakang.
Tiba-tiba di tengah kegaduhan itu, muncul sosok tinggi besar yang menyeruak dari kalangan massa, maju ke depan membawa pedang yang disarungkan dan digenggam di pinggangnya.
?Diam semua! Diam!? ucapnya.
?Demi? Demi kemurnian ajaran Anti Brutu Ayam dan demi nama baik Masanbrut Anal dan Pak M. Anal saya akan memenggal kepala si FZ yang sudah korupsi dan yang paling berat, ia telah makan brutu ayam!?
Dalam sekejap, bilah pedang yang berkilau itu terayun dari atas ke bawah melerai kepala FZ dari tubuhnya. Simbahan darah melumuri lantai gedung pengadilan siang itu dan massa bertempik sorak kegirangan seolah ada sesuatu yang mereka kalahkan!
Hari itu adalah hari dimana hukum negara dikalahkan oleh pedang sekaligus hari dimana kata damai yang semula melekat pada umat Anti Brutu Ayam menjadi sebuah sejarah yang ada di belakang.
Si algojo tadi rupanya bernama Habis Riski Sepah Dibuang atau yang biasa dipanggil sebagai Risik. Ia lantas muncul sebagai pahlawan dan tak lama kemudian seolah seperti tak ingin kehilangan momen, ia mendeklarasikan sebuah front yang dinamainya Front Pembela Anti Brutu Ayam!
Umat lantas berduyun-duyun bergabung dengan front pembela itu dan dalam waktu yang singkat, berita tentang front itu memenuhi media, menjadi trending topic di beberapa social media.
Dengan halus, kehadiran front pembela tadi juga menggeser fungsi Ma?Brut Anal. Kini tugas menempelkan sticker ke daging-daging ayam dikuasai oleh Risik dan kanca-kancanya. Bahkan tak hanya itu, Risik juga membuat aturan baru berupa sticker baru bertuliskan, ?Manusia brutu, layak dibrutukan!? yang ditempelkan di jidat dan pantat pemilik pabrik yang ketahuan bermain curang atas aturan Anti Brutu Ayam.
Banyak korban jiwa yang timbul karena pemasangan sticker itu. Masyarakat jadi liar dan main hakim sendiri menggunakan segala macam senjata yang ia punya untuk tak hanya melukai tapi juga membunuh mereka!
Pemerintah toh diam saja. Telisik punya telisik, mereka malah senang karena tugasnya kian ringan, tak perlu mencari dan menggaji hakim-hakim serta polisi-polisi baru karena warga front pembela itu telah bisa menjadi hakim dan polisi yang efektif terhadap musuh-musuh mereka.
Keadaan yang tak berimbang itu menimbulkan perlawanan.?Adalah anak FZ, korban pemenggalan kepala tadi yang akhirnya membuat sebuah movement baru bertajuk, ?Brutu Ayam yang Kinasih?!
Gerakan itu jelas sempalan dari Anti Brutu Ayam. Dalam sebuah wawancara di televisi, anak FZ yang cantik itu bicara bahwa keberadaan movement yang ia pimpin adalah untuk mengoreksi ajaran nabi tentang bahayanya makan brutu ayam. ?Bagi kami sederhana, dalam sepotong brutu ayam, terpampang kasih Tuhan yang luar biasa karena kenikmatan dagingnya!?
Sudah barang tentu gerakan ini dihajar oleh front pembela. Tapi bak cendawan di musim hujan dan selayaknya apa yang dikatakan dalam lagu ?Gugur Bunga?, mati satu, tumbuh seribu, demikian pula nasib dan takdir movement itu. Mereka kian membesar, terduplikasi dan dimana-mana.
Front pembela memutar otak dan berpikir keras.?Sempat terpikir dan terlaksana untuk melakukan propaganda berlabel ?Brutu Ayam membawa kolesterol jahat!? dengan kampanye lanjutan bertajuk, ?Kalau Brutu Ayam itu anugerah Tuhan, kenapa ia membawa bencana kolesterol??
Pada awalnya, hal itu mampu memukul mundur perkembangan movement Brutu Ayam yang Kinasih, tapi mereka berakal pintar meski makan brutu ayam.
Mereka datang ke presiden dan minta dibuatkan pabrik obat anti kolesterol. Pemerintah awalnya ragu, tapi mengingat akan banyak terserapnya tenaga kerja di pabrik itu, tak tanggung-tanggung, mereka memfasilitasi pembangunan 30 pabrik di seluruh negeri!
Front pembela kebingungan kepalang! Mereka lantas menggelar munaslub di sebuah hotel di ibukota. Dalam musyarawah yang luar biasa itu, Risik menegaskan, ?Kita harus bertindak keras!?
Ide itu lantas ditanggapi oleh para tetua-tetua front pembela dengan mengadakan kaderisasi orang-orang muda. Mereka masih berusia muda dan awalnya diiming-imingi untuk disekolahkan ke luar negeri. Tapi alih-alih disekolahkan, mereka malah dikirim ke basis-basis teroris untuk dididik militan.
Enam bulan sesudahnya, saat movement Brutu Ayam yang Kinasih menjadi hits dimana-mana, lulusan sekolah teroris tadi pulang ke negeri dan dibaiat untuk menjadi ?pengantin?; istilah yang digunakan untuk bomber.
Pada sebuah malam jahanam yang telah lama direncanakan, secara serentak, para pengantin tadi dikerahkan ke pabrik-pabrik obat anti kolesterol di seluruh negeri. Kepada mereka dikenakan sebuah rompi penuh dendam yang terwujud dalam bulatan-bulatan bom berserabut kabel dan terhubung ke dalam tombol siap pencet siap ledak yang terkepal kencang di tangan kanan.
Mereka masuk ke dalam pabrik, ke dalam rumah petinggi gerakan, ke dalam perkampungan orang-orang yang terlibat dalam gerakan. Ketika orang sedang terlelap baik dalam tidur maupun pekerjaannya, tiba-tiba para ?pengantin? tadi berteriak ?Anti Brutu Ayam Akbar! Anti Brutu Ayam Akbar!?, memencet tombol lalu pecahlah anggota badannya menjadi keping bercampur keping pabrik dan keping rumah, keping orang yang bekerja di pabrik dan keping orang yang tinggal di rumah. Mereka semua, hancur berkeping-keping!
Itulah awal perang akhir dunia. Sesuatu yang ternyata lupa dituliskan sebagai nubuatan, sebagai ramalan oleh sang nabi pembawa agama Anti Brutu Ayam dalam kitab sucinya.
Pada saat yang bersamaan nun jauh di alam lain setelah kematian, Ia, sang nabi, sambil menggenggam ipad di tangan yang menyiarkan kejadian perang akhir dunia itu terkejut dan tertunduk sedih.
?Kamu kaget?? tanya sekretaris sang nabi pada suatu pagi dengan air muka tenang datang membawakan secangkir kopi serta sepiring nyamikan.
?I.. iya.. aku kaget? aku lupa menulis di kitabku dulu tentang ramalan peristiwa ini!?
?Kenapa lupa??
?A? aku sudah terlalu banyak makan brutu ayam ketika aku menuliskan ajaran demi ajaran dalam kitab tentang bahayanya makan brutu ayam!?
?Hmmmm, ya sudah tak ada yang perlu dan bisa disesali. Mari sini, Pak! Santai dulu sambil menyaksikan perang manusia-manusia itu dan mengudap? brutu ayam!?
Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.
Mas Kris pada suatu saat, dua ribu tahun yang lampau
Hahah… keren
Keren sekali mas, super absurd, kayaknya perlu dibuatin mini film atau ftv, hehe
Hahaha super cool dab!
Seru banget ni ko Donny hehehe ‘dalem’ ya meaningnya