Blog adalah trend sesaat! Selamat Hari Blog Nasional!

26 Okt 2016 | Harblognas

Selamat memperingati Hari Blog Nasional, 27 Oktober 2016.

Pertama-tama mari kita panjatkan doa semoga Mas Roy Suryo panjang usia dan diberi kebahagiaan lahir batin. Saya ngomong ini tulus apa adanya. Kenapa? Karena kepadanyalah alam pernah membisikkan kebenaran bahwa “Blog itu hanya trend sesaat!” Dan, bukankah nyatanya memang benar demikian?

Tidak setuju? Ya buktikan! Menulis lagi, ngeblog lagi kalau masih ingat password admin page-nya! Kalau nggak terbukti, ya setujui habis perkara!

Dan sebenarnya sabda tentang ke-trend-sesaat-an blog itu memang benar-benar sabda yang waskita. Bahkan ketika ada seorang awam blog bertanya kepadaku, pertanyaannya pun tak jauh-jauh dari trend seolah memang menyederhanakan perkara blog itu adalah trend sesaat.

“Kamu kenapa menulis tiap hari?”

“Kamu dapat duit berapa kok rajin banget?”

“Pengunjung blogmu berapa sehari?”

Hingga, “Komentar blogmu cuma dua kok udah belagu macak jadi superblogger Indonesia?”

Biasalah! Hal-hal yang ditanyakan para trend follower memang selalu terkait hal-hal trendi, terkait ukuran-ukuran syahwat kemanusiaan mulai dari segi jumlah, nominal uang pokoknya membandingkan, men-skala-kan!

Eh ketinggalan, soal kwalitet! Ini juga yang sering dicibirkan…

“DV itu tulisannya sebagus apa sih kok sudah berani macak jadi Superblogger Indonesia?!”

Nah, trendi banget kan? Emangnya aku ini siapa? Denny Siregar? Jonru? Beda kelas lah karena aku seorang Donny Verdian! Tulisanku nggak bagus makanya tak laku! Tak?seperti mereka, karena laku maka baguslah tulisannya! Eh kebalik ya?

Menulis dan ngeblog itu bukan soal trend, bukan pula soal jiwa meski menulis dan ngeblog butuh penjiwaan. Kenapa? Kenapa menulis itu bukan soal jiwa, karena kalau demikian seorang yang sakit jiwanya ia seharusnya tak menulis lagi…

Menulislah karena menulis itu adalah cara kita ber-ekskresi, membuang sisa-sisa metabolisme tubuh, tenaga, pikiran dan hati!

Seperti halnya kita berkeringat, kencing hingga boker, berekskresi, menulislah seperti itu! Jadi meski makin sakit jiwamu, kamu tetap waras dalam menulis. Meski tak makin bagus tulisanmu, tak laku, tak banyak pengunjung dan tak ada yang mengomentari… menulislah! Hanya orang yang mati yang tidak perlu membuang apa-apa lagi karena tak bermetabolisme, hanya orang mati pulalah yang berhenti menorehkan kata-kata!

Ketika kamu sudah menempatkan menulis sebagai demikian, peduli setan dengan kwalitet dan angka-angka pembanding jasmaniah di atas karena siapa peduli pada seonggok tai, air kencing, keringat dan beratus-ratus blog post di blog archive kita?

Menulis itu justru membuat kwalitet kita sebagai manusia penulis makin bagus nan baik adanya karena hal-hal yang perlu dibuang, di-release, terbuang, terlempar.

Jadi menulislah sebagai tanda bahwa kamu adalah makhluk yang bermetabolisme baik! Tak peduli mau jaman Pilkada, Pilpres, ada lomba atau nggak ada lomba, ada sponsor atau nggak ada sponsor, menulislah, menulislah, menulislah…

Sekali lagi, Selamat Hari Blog Nasional! Mari ngeblog, mari nulis!

Salam dua jari, jangan lupa pilih BASUKI! *Lhoh!

Sebarluaskan!

9 Komentar

  1. Selamat hari blog. Mari terus manulis.

    Balas
  2. Jadi ngeblog itu tanda tanda bahwa metabolisme utek kita cukup mumpuni ya bro. Sepakaaatttt…

    Balas
  3. Udah lama aku sependapat denganmu, Don. Tapi utk eksekusinya kayaknya harus di blog baru deh. Soalnya blog yg skrg dipake utk nyari duit jadi mesti rada jaim.

    Ya, aku kayak dalam penjara otak. Tapi aku akan renungkan argumenmu.

    Selamat Hari Blogger, Dave! ????

    Balas
    • Hahahaha… “Dave” :)

      Balas
  4. Selamat Hari Blogger Nasional ya mas, salam hangat dari Bojonegoro :D

    Balas
  5. Setuju ini mas…menulis…menulis dan tetap menulis!

    Balas
  6. tetep nulis Don, please… urusan orang lain ada yg ngga suka tulisanmu itu kan urusan dia :))

    Balas
    • Amin!

      Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.