• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Bisakah logika membuktikan Tuhan itu tak ada?

4 Juli 2013 17 Komentar

Tuhan selalu kita hampiri menggunakan emosi padahal seharusnya nggak selalu.?Seolah kalau berdoa, kalau nggak pake nangis-nangis tak bisa dibaca dan bernyanyi lagu rohani, kalau nggak sampe serak-serak suaranya, dibilang kurang menjiwai.

Kesampingkanlah emosi, kemukakan logika dan etika lalu dekati Dia!

“Loh, tapi kalau dilogika, Tuhan itu tak ada, Don!”
Kata siapa!? Justru sebaliknya, bisakah kamu menggunakan logikamu untuk membuktikan bahwa Tuhan itu tak ada? Bisa?

Kalau kamu hidup di Jogja dan selamanya belum pernah ke Jakarta, apakah berarti Jakarta itu tak ada?
“Wah kalau kamu menggunakan analogi semacam itu, berarti bisa kita bilang bahwa orang-orang yang ke Jakarta dan tinggal di sana itu tak ada, pembohong semua, Don!?”

Loh, kenapa begitu?
“Karena kan kamu belum pernah ke Jakarta dan tak percaya ada?”

Nah! Disitulah kamu perlu etika.
“Maksudmu, Don?”

Karena tak etis kalau kamu menghakimi orang yang sejatinya sama-sama sedang menghampiri penciptaNya…
*…lalu disiram teh*

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: 150 kata, Cetusan

Tentang Donny Verdian

DV, Superblogger Indonesia. Ngeblog sejak Februari 2002, bertahan hingga kini. Baca profil selengkapnya di sini

Reader Interactions

Komentar

  1. blontankpoer mengatakan

    4 Juli 2013 pada 11:45 am

    jindul!
    sithik, nylekit, tur nyinggung wong Islam-islaman alias mirip orang Islam. itu lho, soal siram-menyiram.
    tukang siram itu, kalau mau belajar Islam, ia pasti tak akan jadi penyiram.

    ya wis… jleb, asbang!

    Balas
    • DV mengatakan

      4 Juli 2013 pada 12:51 pm

      Hmmm….

      Balas
  2. Lia MAgnes mengatakan

    4 Juli 2013 pada 12:18 pm

    Gampang aja harusnya. Kalo saya ndak perna ke JKT ga lantas saya harus ndak percaya kalo JKT does exist kan!? Logika saya mesti bakal bilang “Hello! Tuh di peta aya lokasi Jakarta atuh Neng.” Trus ada juga tuh GPS buat nunjukin jalan kalo emang beneran pengen buktiin kalo JKT emg ada. Kalo masih ada yang keukeuh emosi bilang ndak ada ya itu dia. di logika saya ya dia orang bodo. trus nyiram pake teh? sok lah siram.Lumayan pake krimbat. hahaha..

    Balas
    • DV mengatakan

      4 Juli 2013 pada 12:51 pm

      Krimbat apa krimbut? Krimbut aja.. krimbat untuk rambut :D

      Balas
  3. Made Wirautama mengatakan

    4 Juli 2013 pada 12:26 pm

    Mungkin aslinya dia itu suka berkebun, suka nyiram… *nyambung ndak sih

    Balas
  4. didut mengatakan

    4 Juli 2013 pada 12:48 pm

    makanya aku rak pernah menghakimi apalagi nyinyir *ambil pose Budha*

    Balas
    • DV mengatakan

      4 Juli 2013 pada 12:51 pm

      Sama.. aku juga lebih suka menjaksai :)

      Balas
      • didut mengatakan

        8 Juli 2013 pada 8:08 pm

        hahahaha sial =)))) *komenwalking*

        Balas
  5. susi ivvaty mengatakan

    4 Juli 2013 pada 3:49 pm

    Tak kiro dowo, jebule mak plenyiiiik.. Hihi

    Balas
  6. susi ivvaty mengatakan

    4 Juli 2013 pada 3:50 pm

    Yang komentar sebelum saya kok malah soal siram airnya siiiiih…. Kan ini filosoofis getoooo hihi

    Balas
  7. handy atmojo mengatakan

    5 Juli 2013 pada 5:30 am

    nek wong jowo soal “untung” kui diajari cino dadi semboyan e “masih untung”= “masing untung” bukan disiram air panas, “masih untung” bukan dilempar cangkir

    Balas
    • DV mengatakan

      5 Juli 2013 pada 9:59 am

      SAMINO!!! :))

      Balas
  8. agus mengatakan

    5 Juli 2013 pada 11:30 am

    Pake logika???
    Kpn hari temanq ada hitungan gini :
    1jam=melakukan 1 kebaikan
    1hari= melakukan 24 kebaikan
    Dst….
    Pertanyaannya……:
    Apakah dlm kurun waktu 1 jam, kita hanya melakukan 1 dosa?? Trus klo melakukan dosa lbh dr 1 gmn?? Minus dunk kita(baca hutang)

    Disinilah “Peran” TUHAN itu.
    Klo yg nyiram air teh, tuhan yg gmn itu yg “ber-Peran” dlm hidupnya??

    Balas
    • DV mengatakan

      8 Juli 2013 pada 4:24 pm

      Good one!

      Balas
  9. krismariana mengatakan

    7 Juli 2013 pada 11:44 pm

    lha mbanganne ngge siram-siram, mbok teh’e tak ombe sik kene… hihi

    Balas
  10. applausr mengatakan

    24 Juli 2013 pada 9:00 pm

    Siram siraman ternyata…. :) good one… Bapa ampuni dia, karena tidak tahu apa yang dia perbuat. :)

    Balas
    • DV mengatakan

      29 Juli 2013 pada 11:19 am

      Hehehe lain waktu jangan teh tapi air keras… :D

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT