Bernyanyi Ebiet

28 Jun 2023 | Cetusan

Ayahku penyuka Ebiet. Ya, Ebiet G. Ade.
Dulu, hampir setiap pagi di rumah kontrakan kami di Kebumen, suara Ebiet adalah yang membangunkanku lewat stereo set sederhana Papa. Siang harinya sepulangku dari sekolah, berbarengan dengan jam istirahat Papa, setelah makan siang sebelum balik ke kantor, dia memainkan gitar dan bernyanyi nada… nada Ebiet… Sore harinya ketika mandi, di balik pintu seng, di tengah suara clebang-clebung gayung menuang air, nyanyian yang dinyanyikan Papa… lagi-lagi Ebiet.

Maka tak heran kalau ketika aku bernyanyi dan membuat lagu, suaraku meski timbrenya beda dari Ebiet tapi gaya-gayanya kata orang banyak ya “ng-eBiet”! Mau gimana lagi, sejak bayi sudah dicekokin Ebiet bukan Beatles!

Bahkan waktu Papa jatuh tertimpa masalah pelik tahun 1997 yang kemudian mengubahnya dan mengubah hidup kami sekeluarga, lagi-lagi Ebiet yang keluar dari suara paraunya..

Kini aku pulang
Semoga dapat diterima
Ingin kubuktikan maknanya bertobat…

Waktu Papa meninggal dunia di April 2011, dia tentu tak bisa bernyanyi lagi. Tapi, dalam kepedihan luar biasa di atas pesawat dari Sydney ke Bali lalu ke Jogja, lagu-lagu Ebiet mengulas, menenggelamkan dan melarutkanku pada kenangan akan Papa.

Hidup terus bergulir. Selera musikku tak berhenti di Ebiet…
Ketika kini aku lebih banyak mendengarkan Denny Caknan, U2, Foo Fighters, The Beatles hingga numpang dengar Billy Elish dan Sam Smith dari playlist anak-anakku, setiap mendengar Ebiet meski sebait itu bagai melemparkan dan menghadapkanku pada Papa yang meski sudah tiada tapi kenanganku kepadanya tetap ada berkala.

Dari Nyanyian Rindu hingga Berita Kepada Kawan, dari Isyu hingga Elegi Esok Pagi semua selalu sukses membuat mataku sebak berkaca seperti pagi ini. Meski aku selalu skip Camellia yang dinyanyikan Ebiet hingga empat jilid itu! Simply karena aku tak tahu apakah dulu Papa pernah jatuh cinta pada sosok bernama itu yang jelas Mamaku yang sekarang juga sudah bersama Papa di surga, Tyas namanya. Bukan Camellia :)

Lewat postingan ini aku Titip Rindu Buat Ayah… Silakan kalau mau ikut numpang rindu pada ayah-ayah kalian yang barangkali juga sudah berpulang atau yang menghilang dan tak mau pulang….

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.