Berkaca pada Farisi; seberapa baik, sama atau seburuk apa kita dibandingkan mereka?

4 Nov 2017 | Kabar Baik

“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” (Lukas?14:11)

Lagi-lagi, kaum Farisi ?kena batunya.?

Di rumah seorang pemimpin yang mengundangnya makan, Yesus menyindir sisi buruk kaum Farisi yang umumnya tinggi hati.

Mereka congkak karena merasa tahu lebih banyak aturan Taurat dibanding umat padahal kita tahu bersama kaum tersebut tak pernah mau melakukan aturan itu dalam kehidupan sehari-hari secara adil.

Dengan tegas Yesus pun menyentil, ??barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.?

Yang dimaui Tuhan jelas! Kita diminta untuk tidak hanya mengerti hukum-hukumNya tapi juga menjalankan dalam kehidupan sehari-hari secara adil kepada sesama. itu saja? Oh ternyata belum semuanya. Kita juga diminta untuk tidak tinggi hati dan tetap rendah diri di hadapan Allah.

?Wah kalau gitu repot banget ya, Bos!?? tiba-tiba Tunggonono, kawan lamaku itu menyela begitu saja.

?Tak ada yang mudah tapi sekaligus tak ada yang mustahil, Nggon. Makanya kita diminta rendah diri supaya Roh Kudus yang akhirnya mengajari serta menopang usaha-usaha kita untuk berjalan di dalamNya..? balasku.

?Hmmm.. gimana kalau kita nggak usah mengenal dan menjalankan aturanNya saja? Jadi orang yang biasa-biasa sajalah??

?Lho, kok bisa??

?Iya! Kan Yesus bilang orang tinggi hati akan direndahkan, orang yang direndahkan akan ditinggikan? kalau mau cari aman lebih baik nggak mengenal aturanNya sama sekali jadi nggak direndahkan, nggak pula ditinggikan!? balas Tunggonono.

?Tapi kalau kamu tak mengenal dan menjalankan aturanNya, apa yang bisa kamu harapkan dalam hidup kecuali kematian kekal, Nggon??

Tunggonono pun terdiam.
Yesus yang menggenapi hukum Allah adalah jalan, kebenaran dan hidup. Hanya dengan tinggal di dalamNya maka kita akan memperoleh keselamatan. Kalau kita tidak mau mengenal darimana datangnya keselamatan?

Masa kalah dengan orang Farisi?
Mereka tinggi hati, mereka munafik tapi setidaknya mereka mengenal mengenal ada hukum kebenaran. Meski tujuannya barangkali untuk menjebak, tapi setidaknya mereka bahkan mengundang Yesus makan.

Kalau selama ini kita selalu menganggap kaum Farisi sebagai contoh buruk yang harus dihindari, saat ini mari letakkan mereka di hadapan kita. Kita jadikan cermin untuk melihat seberapa ?jauh? kita dari mereka? Adakah lebih baik, sama atau jauh lebih buruk?

Sydney, 4 November 2017

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.