Mulai sekarang, berdoalah lebih keras dan khusyuk sebelum makan dan minum. Kita tidak pernah tahu apa yang ada di dalam piring makanan atau gelas kopimu. Bisa jadi arsenik, sianida atau bahan makanan yang sudah kadaluwarsa!
Saat duduk di bangku SMP dulu, hampir tiap hari, bersama teman-teman sepulang sekolah aku menyantap mie ayam di warung di depan?terminal.
Seporsi ditebus seharga 750 perak dan waktu itu terhitung tidak murah tapi juga tidak mahal.
Si penjual memasukkan segumpal mie ke dalam kuah mendidih yang ada di dalam dandang. Sambil menunggu mie mekar, ia menumpahkan bumbu dan penyedap rasa dalam jumlah yang banyak. Setelah mie dirasa mekar, dimasukkannya ke dalam mangkuk, diaduk-aduk lalu di atasnya diberi bubuhan daging ayam dan siap dihidangkan.
Untuk menyantap, aku dan kawan-kawan biasanya menumpahkan saos tomat cabe pedas banyak-banyak hingga menutupi permukaan mangkuk, mencampurnya lalu memakannya panas-panas, lahap-lahap.
Hingga beberapa tahun kemudian setelah aku tak lagi menyantap mie ayam itu, kudengar sas-sus tentang mie ayam secara umum. Mienya mengandung bahan pengawet, penyedap rasanya jelas mengandung MSG dan daging ayamnya konon adalah daging tikus!
Tapi tak ada yang lebih mengerikan ketimbang bagaimana saus tomat cabe pedas itu dibuat.
Salah satu kawan masa kecilku dulu bekerja di perusahaan saus tomat cabe pedas bermerk sama dengan yang kusantap waktu SMP dulu.
Kerjanya gampang nian. Sepanjang hari ia hanya perlu duduk di bangku lalu di bawahnya, di lantai, disiram bubur ketela busuk yang dicampur zat pewarna pakaian supaya tampak merah, sari cabe dan tomat tiruan… lalu ia menginjak-injak bubur itu supaya tercampur benar antar-bahannya sebelum dimasukkan ke botol lalu siap didistribusikan dan disantap!
Horor!
Hari ini, dua belas tahun silam, pendekar HAM, Munir meregang nyawa di atas langit Eropa setelah beberapa jam sebelumnya diracun arsenik yang dituangkan ke dalam minumannya saat transit di Singapura. Pengadilan demi pengadilan digelar untuk meringkus pelakunya.
Yang sedang ramai di persidangan, seorang wanita muda nan cantik konon tewas setelah menyeruput kopi vietnam bersalut sianida! Lambungnya mengalami korosi (bayangkan besi yang berkarat, itulah korosi!). Ia tak tahu ada bubuk sianida di dalamnya sama seperti kita yang juga belum (dan bahkan mungkin tak kan pernah tahu) siapa yang memasukkan bubuk racun itu ke dalamnya.
Lalu yang juga sedang heboh di media, dua usaha waralaba makanan sedang berlawanan dengan penduduk negeri yang diawali oleh terkuaknya kasus penggunaan bahan makanan yang sudah kadaluwarsa oleh dua mainstream media kawakan Tanah Air.
Si pengusaha waralaba kebakaran jenggot!
Belum jelas apakah akan berlanjut ke pengadilan tapi jurus pengelakan dilakukan bertubi-tubi mulai dengan membuat pengumuman besar-besar bahwa mereka tidak melakukan apa yang dituduhkan hingga mengundang para buzzer dan social media influencer untuk mungkin turut menyuarakan pengelakan itu. Aku menyebutnya sebagai jurus enda (dalam bahasa Jawa berarti berkelit, dibaca enda dengan ‘a’ seperti pada ‘podomoro‘; bukannya mengacu pada Enda Nasution Sang Bapak Blog Nasional itu meski tampaknya beliau juga dapat undangan untuk hadir dalam acara ngobrol-ngobrol bersama pihak pengusaha waralaba itu hahaha…)
Mulai sekarang, berdoalah lebih keras dan khusyuk sebelum makan dan minum. Kita tidak pernah tahu apa yang ada di dalam piring makanan atau gelas kopimu. Bisa jadi arsenik, sianida atau bahan makanan yang sudah kadaluwarsa!
0 Komentar