Berapa pasang kacamata diperlukan untuk sepasang mata kita?

1 Feb 2021 | Digital

Namanya juga sepasang, mata kita pun cuma dua. Tapi terkadang butuh lebih dari sepasang kacamata untuk sepasang mata kita. Untuk yang tidak menyandang rabun dekat/jauh, yang mungkin terpikir untuk dipunyai barangkali hanya sunglasses atau waktu kecil aku menyebutnya sebagai kacamata riben yang mengacu ke brand italia, Ray Ban. Itupun untuk alasan mejeng biar kece dan trendi aja, kan?

Tapi untukku yang menyandang rabun jauh dan rabun dekat, setidaknya aku butuh tiga pasang. Kacamata rabun jauh, rabun dekat dan sunglasses alias Ray Ban karena merk yang kupakai memang Ray Ban :)

kacamata

Kacamata Rabun Jauh

Aku mengenakan jenis ini sejak duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Pernah beberapa kali mencoba peruntungan menggantinya pake contact lenses tapi ujung-ujungnya kalau nggak mata infeksi ya merasa nggak pernah bisa benar-benar nyaman.

Waktu aku mulai terdeteksi menderita rabun dekat karena mata ‘tua’, aku sempat berharap supaya minusku berkurang lalu jadi nol sehingga aku tidak perlu menggunakan kacamata rabun jauh lagi. Tapi ternyata tidak demikian. Setidaknya beda dari alm. Papa yang waktu seusiaku, dia sudah tidak lagi perlu menggunakan kacamata rabun jauh dan cukup membawa kacamata rabun dekat saja!

Kacamata Rabun Dekat

Setelah sekitar tiga tahun aku melawan kehendak alam bahwa mataku menua, akhirnya dua tahun silam aku menyerah. Makin lama aku semakin sulit membaca ataupun mengerjakan sesuatu yang memerlukan fokus mata di jarak lumayan dekat.

Tapi meski begitu, hingga sekarang aku tetap tak terlalu nyaman menggunakan kacamata model ini karena alasan praktis. Males bener harus gonta-ganti kacamata saat membaca jarak dekat dan melihat jarak jauh. 

Yang terjadi, kalau perlu membaca, aku lebih baik membuka kacamata rabun jauh, menaruhnya di atas kepala lalu meletakkan bacaan dekat ke mata. Beres!

Sunglasses

Kupikir awalnya aku akan menggunakan sunglasses secara casual alias suka-suka. Itupun kalau ada keluangan dana karena aku harus punya sunglasses dengan ukuran lensa yang sesuai kondisi mataku. Tapi sejak beberapa tahun lalu, dokter mataku memberi tahu bahwa ada selaput yang tumbuh di sudut mata yang kemungkinan muncul karena aku nggak pernah pakai sunglasses saat matahari terik. Hidup di Australia terutama selama musim panas (desember – februari) matahari bersinar sangat terik dengan sedikit bahkan nyaris tanpa awan yang menutupi.

Sungguhpun selaput itu katanya tidak membahayakan, tapi kalau terlambat penanganannya ya harus diambil pake cara operasi dan ini ribet! Jadi dokter menyarankanku untuk memiliki sunglasses. Maka setiap kali aku keluar rumah/gedung aku selalu menggunakan sunglasses.

Kacamata lensa progressif?

Iya! Aku punya kacamata lensa progresif dan cukup membantu. Dengan lensa progresif aku gak perlu gonta-ganti karena kedua lensa baik yang rabun jauh maupun rabun dekat ‘ada’ di lensa progresif. Tapi harga yang cukup mahal, hampir dua setengah kali lipat bedanya dibanding lensa rabun jauh dan kenyataan bahwa kondisi mataku cenderung berubah dari tahun ke tahun membuatku berpikir berkali-kali lipat untuk investasi lensa jenis ini

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. wah, aku malah baru tau kalo kacamata riben alisa sunglasses itu bisa dibuat sesuai resep dokter..

    Balas

Trackbacks/Pingbacks

  1. Cerebrum - progressive progressive yang gue maksud bukan genre rock band. tapi jenis lensa kacamata. sekitar awal tahun 2017, dokter mata sudah…

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.