Belajar tunduk seperti angin dan taufan yang ditenangkanNya

27 Jan 2018 | Kabar Baik

Angin dan taufan ditundukannya.
Kabar Baik hari ini adalah kisah klasik yang kerap kita dengar. Yesus tertidur di buritan sementara angin ribut mengamuk dan murid-murid ketakutan karena air mulai memenuhi perahu. Para murid lalu membangunkan Yesus dan Ia pun menghardik angin itu untuk diam, danau kembali tenang.

Banyak orang mengupas Kabar Baik ini dari sudut bagaimana para murid tak percaya akan penyertaanNya. Tapi hari ini aku ingin mengambil sudut pandang yang lain.

Aku tertarik untuk mengutip ayat terakhir yang ditulis Markus, ?Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?? (Markus 4:41)

Penaklukan angin dan danau adalah sarana penting bagi Yesus untuk membuktikan bahwa alam raya pun takluk padaNya. Jika mereka saja takluk, kenapa kita yang sebutir debu dan bagian dari alam ini tidak?

Kenapa kita masih terus sombong dan sok digdaya untuk hidup tanpa mengandalkanNya, bahkan terkadang cenderung melawan atau mempermainkan hukumNya?

?Mungkin karena kita belum dihardik seperti angin dan danau, Don?? Mungkin, tapi mungkin juga sebenarnya Ia telah menghardik tapi kita tak mengindahkannya?? Jangan-jangan saat kita jatuh dalam bisnis, gagal dalam berumah tangga, sakit, kecewa ditinggal kekasih, melalui semua itu kita sedang dihardikNya? Kita sedang diperingatkan dari kesombongan dan kepongahan kita yang fana?

Hari ini mari belajar tunduk seperti angin dan taufan.

Tunduk tak harus kalah meskipun kalau memang demikian, bukankah kita tidak akan bisa menang dari Tuhan jadi apa gunanya melawan? Tunduk itu ditenangkanNya.

Sydney, 27 Januari 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.