Beginikah cara mereka memprioritaskan masalah?

29 Jul 2010 | Cetusan, Indonesia

1. Pengungkapan kasus video mesum orang mirip Ariel – Cut Tari – Luna Maya.
2. Kriminalisasi kasus ciuman Krisdayanti – Raul Lemos.
3. Pengungkapan asli-tidaknya video tabrak lari mobil polisi.
4. Blokir pornografi di internet.
….
….
….
….
99. Pengungkapan kasus illegal lodging di Sumatra dan Kalimantan.
100. Pengungkapan kasus dalang peristiwa kerusuhan Mei 1998.
….
….
….
….
1001. Pengungkapan kasus peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996.
1002. Pengungkapan siapa dalang pembunuh Munir
….
….
1291. Tindak tegas pengungkung kebebasan beribadah untuk agama apapun
….
….
10700. Masa depan FPI?
….
….
10720. Pengungkapan kasus Bank Century.
….
….
….
….
50766. Pertanggungjawabkan secara hukum kasus ‘ledakan’ gas elpiji!
50767. Perbaiki keadaan listrik dalam tindakan nyata!
….
….
….
….
110660. Percepat pelunasan semua hutang luar negeri.
110661. Usut secara hukum sumber ‘bencana’ Lumpur Lapindo dan tangani serta hentikan semburan secara profesional dan terbuka.
110662. Tuntaskan semua kasus korupsi dan tindak tegas para pelakunya!
….
….
….
….
….
….
500545. Berikan jaminan sosial dan kehidupan bagi orang miskin.
500546. Berikan pendidikan gratis untuk masyarakat segala lapisan.
500547. Berikan tunjangan kesehatan gratis untuk masyarakat.
Semoga persepsiku salah, akan tetapi dari apa yang kulihat dan amati dari berbagai media belakangan, apakah kira-kira seperti itu cara para pemimpin kita menyusun skala prioritas penanganan permasalahan?
Terlalu banyak hal yang seharusnya diprioritaskan untuk dibereskan terlebih dahulu dan tak kalah sedikitnya hal-hal yang bisa disingkirkan terlebih dahulu untuk ditangani kemudian.

Sebarluaskan!

17 Komentar

  1. Mungkiiiin..mungkin…yang rame karena barusan “mbledos” jadi kedengaran brisik, sedangkan yang lama, meskipun masih ditangani (entah kapan kelar:'( ) tapi kurang publikasi. Btw, tumben posting tengah minggunya bergeser di hari Kamis :D

    Balas
  2. dipengaruhi infotainment juga mas …
    kalo semua infotainment sering-sering nyiarin kasus korupsi, bencana lapindo, tabung meledak, pendidikan gratis, kesehatan gratis …. barangkali bisa dibalik urutannya mas

    Balas
  3. barangkali dipengaruhi infotainment juga mas,
    coba kalo semua infotainment sering-sering menayangkan info korupsi hot, lumpur lapindo hot, tabung meledak hot, kesehatan gratis hot, pendidikan gratis hot .. dlsb,
    mungkin urutannya bisa dibalik mas ..

    Balas
    • Kalau yang dipikirkan mascayo memang ada benarnya sih. Semua ditentukan awareness publik. YANG, memang kebayakan menikmati infotainment.
      Kayaknya pemberitaan Infotainment wajib menyoal pemberitaan deh… memperkecil porsi bagi yang mau ngartis

      Balas
  4. nice post! hahahaha… aku juga sempet berpikir gtu bang!
    tapi mah dipikir2 lagi, kayanya media massanya deeehh..
    karena pasar beritanya emang sukanya sesuai skala prioritas yg bang donny susun.
    lebih ekstrim lagi, klo baca berita, kesannya jadi kayanya indonesia ini penuh masalaaaah.. padahal masih banyak bagusnya juga kok.
    coba klo ada berita siswa indonesia menang olimpiade fisika,
    ratingnya biasa aja kan? :D
    jadinya mereka (si media) menyesuaikan diri..

    Balas
    • Ingat cerita SMI (juga ibu) setelah hearing di kantor “yang terhormat”….yang bertanya dengan menggebu-gebu, bagian mau dijawab ybs tidak ada..udah rapat di tempat lain.

      Balas
  5. dulu ada FIFO (first in first out)
    dengan LIFO (last in first out)
    tapi ini kayaknya ini aliran baru, yaitu FILO First In Last Out problem wakakaka…

    Balas
    • soal FIFO dan LIFO jadi ingat pada saat pelajaran kewirausahaan

      Balas
  6. Hahahaha, lucu banget kamu nulise… ini sindirian yang dibuat semanis manisnya tanpa menyakitkan hati semua pihak….
    tersindir tapi tetap tersenyum kecut…

    Balas
    • Prioritas yang demikian itu, risiko yang dihadapi lebih ringan, Om, atau malah lebih memberikan “keuntungan”. Hahahaha…..
      Salam kekerabatan.

      Balas
  7. Kalau ditelaah aku sepakat dengan mas DV
    Apalagi kalau bisa dibilang penempatan skala itu tergantung pada posisi popularitas dan tingkat keamanaan tampuk kursi ‘kekuasaan’. Sepakat?

    Balas
  8. sanggupnya mikir emang baru kaya gitu don… butuh revolusi kali :))

    Balas
  9. mungkin otaknya kebalik, jadi prioritasnya ikut kebalik total.

    Balas
  10. yang kecil dibesar-besarkan, yang besar dikecil-kecilkan
    itulah rumusnya

    Balas
  11. negeri kita tercinta hobinya kan ngurus masalah yang sepele2. Kalo yang gede mungkin ga mampu otaknya buat mikir, so sebaiknya dilupakan ajah. Hiks!! Miris banget!!

    Balas
  12. Yang sepele didahulukan
    yang gede? biar pemerintah generasi berikut yang pusing… kayaknya polanya gitu dh Don… :)

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.