Bahasa Inggris-nya Jokowi? Hmmm…

26 Jun 2014 | Cetusan, Indonesia

Meski aku adalah orang yang ingin Jokowi menjadi Presiden RI hal itu bukan berarti aku harus gelap mata dalam memberikan dukungan kepada mantan Walikota Solo itu. Satu hal yang harus kuakui adalah dibandingkan dengan Prabowo yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri, Bahasa Inggris Jokowi jauh tertinggal di belakang.

Dalam konteks debat capres kemarin misalnya, Jokowi mengeja hybrid sebagai hibrid yang harusnya haibrid.

Sedangkan Prabowo, dengan mulus bisa mengeja main battle tank dengan akhiran ?ek? yang sangat bagus dan tak terperosok ke ?penyakit dasar? orang Indonesia yang sulit membedakan bagaimana pengucapan kata berakhiran ?k? dan ?ng? seperti misalnya dalam thing dan think, thank dan tang?

Nah, jadi gimana? Masih mau pilih Jokowi?
Hehehe, jangan murung gitu! Baru dengar tone judul dan paragraf awal-awal tulisan ini saja kok langsung cemberut? Sini-sini, duduk dekat DV sini biar kujelaskan sapa tahu bisa mengubah murung menjadi senyum kalian.

Jadi memang benar, Bahasa Inggris itu penting sekali dan kurasakan hal itu dalam hidup dan bekerja di Australia selama lebih dari lima tahun ini.

Perjuanganku dalam berbahasa inggris yang baik dan benar secara ?kocak? bisa kalian nikmati di tulisanku yang cukup jadul di sini, dan percayalah hal-hal yang kutulis di situ masih sering terjadi hingga kini.

Tapi meski demikian aku harus bangga punya karir yang bagus apalagi jika dibandingkan dengan mereka yang Bahasa Inggrisnya lebih bagus dariku sekalipun!

Kenapa?
Karena bahasa itu meski penting tapi ia bukan sumber dari kebahagiaan/kesusahan kita. Ada yang lebih penting dari bahasa yaitu personality, sikap dan skill set. Apa yang kamu sampaikan melalui bahasamu yang buruk, itu jauh lebih penting ketimbang bagaimana caramu menyampaikan hal buruk melalui bahasa yang high class!

Nah, balik ke soal Jokowi?
Jokowi tidak tinggal di Australia. Ia lahir, besar dan mengabdi di Indonesia jadi pertanyaan balik sekarang kenapa ia harus mahir menggunakan bahasa yang bukan bahasa resmi dan pergaulannya setiap hari?

Ia tak menggunakan bahasa inggris ketika menemui warga di ladang dan persawahan. Ia tak menggunakan dollar ketika menawar harga untuk membeli kebutuhan di pasar tradisional jadi Bahasa Inggris benar-benar tak penting baginya.
Mungkin ada yang khawatir, bagaimana dengan hubungan diplomasi internasional, bukankah seorang kepala negara harus bisa berbahasa Inggris?

Ya, itu benar! Tapi Jokowi toh bisa juga berbahasa Inggris. Ini buktinya.

Simak deh, dalam acara wawancara dengan ABC TV itu.
Meski bahasa Inggrisnya tak bagus tapi pihak televisi memutuskan untuk tidak mencantumkan sub-title bahasa inggris yang berarti apa yang diucapkan Jokowi itu masih bisa dimengerti oleh audience Australia. Aku sering nonton beberapa tokoh yang diinterview menggunakan Bahasa Inggris pada proses pengeditannya tetap dibubuhi sub-title Bahasa Inggris karena pelafalan/pronounciation-nya tak bisa dimengerti secara umum oleh audience.

Kalaupun nanti memang bahasa Inggris menjadi kendala diplomasi beneran, ya tinggal pakai translator alias penerjemah.

Contohlah Pak Harto dulu.
Ia pemimpin yang disegani termasuk oleh diplomat-diplomat asing. Aku yakin sebenarnya ia bisa berbahasa Inggris mengingat karir sebagai presiden yang lebih dari 32 tahun pasti akhirnya terbiasa juga berbahasa Inggris, tapi ia selalu menyertakan translator di tengah-tengah tempat duduknya dan para tamu diplomat asing, kupikir itu selain untuk memperjelas soal bahasa antar keduanya juga itu adalah simbol bahwa kita orang Indonesia, bahasanya ya Bahasa Indonesia!

Jadi, Pak Jokowi?
Jangan gusar apalagi ragu dengan kemampuan Bahasa Inggrismu. Lebih baik Bapak begitu terpilih nanti langsung konsentrasi membangun negara dan bangsa untuk lebih maju, sejahtera dan ini yang paling penting disegani oleh bangsa lain. Karena hanya dengan disegani kita bisa dihargai termasuk penghargaan terhadap bahasa kita sendiri.

Aku membayangkan, akan banyak kepala negara dan pemerintahan dunia yang akhirnya terpaksa harus belajar Bahasa Indonesia semata karena Indonesia dipimpin oleh orang yang kuat dan kokoh dan menempatkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bukannya Bahasa Inggris!

Dan orang itu adalah Jokowi!

blog_jkw5

Oh ya, jangan lupa untuk datang ke Sydney Opera House pada hari minggu besok, 29 Juni 2014 pukul 13:00 waktu setempat. Di sana kita akan berkumpul bersama lebih dari 100 Indonesians untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
Simak informasi detailnya di poster berikut ini dan acara ini telah dirilis di mainstream media tanah air, MetroTV. Ini linknya.

deklarasi_jkw_v2

Sebarluaskan!

25 Komentar

  1. sudah ku tebak, judul dan isinya pasti begini. hiks
    jokowi ancen keren.

    Balas
    • Yes! Ponorogo 90% ya buat Jokowi-JK :) Jangan sampe kurang hehehe

      Balas
  2. Ehm… menurutku ada yang perlu dikoreksi sedikit soal penggunaan kata penerjemah. Memang bisa sih pakai kata penerjemah, tapi kalau mau lebih tepat, pakai kata “juru bahasa” atau boso londonya “interpreter”; kata itu mengacu pada penerjemah lisan. Adapun “penerjemah” biasanya lebih mengacu pada penerjemah tertulis.

    Soal bahasa Inggrisnya Jokowi, aku sama sekali tidak khawatir karena ada banyak juru bahasa yang canggih dan bahasa Inggrisnya jauh lebih baik dari Prabowo. Walaupun aku akui bahasa Inggrisku tidak lebih bagus dari Prabowo, tapi menurut pendengaranku, bahasa Inggris dia nggak bagus-bagus amat. Entah ya kalau orang lain yang ngomong. Tapi menurutku, biasa saja.

    Satu hal yang menurutku justru lebih penting, seorang presiden sebaiknya bisa berbahasa Indonesia dengan sangat baik. Bagaimanapun dia akan lebih banyak bicara dengan rakyatnya yang berbahasa Indonesia. Dan kenapa mesti menguasai bahasa Indonesia dengan baik? Karena kalau dia salah ucap atau memakai istilah yang tidak pas, bisa jadi masalah.

    Tapi sekali lagi, percayalah, kita punya juru bahasa yang mumpuni, yang bisa diandalkan untuk membantu dalam berdiplomasi dengan bangsa lain. Setidaknya aku tahu beberapa kawanku adalah juru bahasa yang hebat-hebat.

    Balas
    • Aku suka penjelasanmu, Menik! Suka banget :)

      Balas
  3. Kereeen, menjawab kenapa mesti bahasa Inggrisnya direbut sampe harus diadu segala.
    Concern aja sama pembangunan Negara. Pada akhirnya Presiden selalu dikelilingi Staf Ahli yang kompeten dibidangnya masing-masing :)

    Balas
    • Thanks. Please share :)

      Balas
  4. Bahasa Inggris penting untuk diplomasi internasional…tetapi yang terpenting adalah bagaimana membangun bangsa ini, menurut saya yang sudah 15 tahun di sydney dan melihat keadaan negara saya yang sudah SOS, akan lebih baik jika presidennya tidak bisa bahasa inggris tetapi dapat memajukan bangsa ini dari keterpurukannya daripada jago bahasa inggris tapi gak becus urus negara….nanti kan ada translator dan staff2 ahli! Salam 2 jari :)

    Balas
    • Salam Dua Jari! Di Sydney ya? Besok minggu dateng dong!

      Balas
  5. kita punya Undang-undang yg mewajibkan presiden memakai Bahasa Indonesia di event Internasional. dan interpreter kepresidenan kita berbicara seperti native. so? :) salam dua jari! :)

    Balas
    • Top! Salam Dua Jari!

      Balas
  6. Hi Mas DV! Apa kabar?

    Sedikit tergelitik dengan judulnya karena aku juga merasakan hal yg sama. Dibandingkan temen2ku yg bahasa Inggrisnya keren banget karierku bisa dibilang bagus, diantara satu teamku yg hampir semua pernah kuliah diluar negeri dalam bekerja aku gak kalah2 banget kok :D .
    So bahasa Inggris penting tapi gak mutlak hehehehe.

    Balik lagi mengenai JOKOWI…aku akan sangat bangga sekali kalo akhirnya banyak orang asing/kepala negara lain berlomba lomba untuk belajar bahasa Indonesia karena harus punya urusan dengan Indonesia, itu baru mantap! semoga menang ya Pak! :D

    Balas
    • Hi, Ria! Wah lama banget nggak kontak.. tapi aku mengikuti facebookmu dan bangga dengan kamu! :)
      Ya, salam dua jari, hidup Jokowi!

      Balas
  7. Ikut berkomentar … saya bukan fanatik salah satu capres. Tapi ini pembahasan yang menarik. Ada komentar di Facebook yang mengatakan bahwa beberapa presiden negara lain mengandalkan juru bahasa kenegaraan karena mereka tidak mau berbahasa Inggris. Setuju.
    Itulah sebabnya kenapa kami-kami (penerjemah) ada di sini. Koreksi: istilah ‘penerjemah’ adalah umum. Kami dibagi dua kubu (yang gak musuhan kok, hehehe), yakni penerjemah lisan dan penerjemah tulisan. Kadang-kadang seorang penerjemah bisa menguasai kedua teknik (lisan dan tulisan), kadang-kadang hanya salah satu (lisan/tulisan saja). Mereka yang bisa menerjemahkan secara lisan disebut juru bahasa (dan ini juga ada dua versi, konsekutif dan simultan – keduanya juga membutuhkan keahlian khusus). Saya yang cuma bisa jadi tukang ketik disebut penerjemah tulis.
    Kalau tidak salah sudah ada undang-undang yang menyatakan bahwa semua pidato dan hal-hal lisan yang bersifat kenegaraan wajib menggunakan bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia. Yang saya tahu, pak Jokowi itu bahasanya komunikatif. Ini lebih dari sekadar baik lho – melantunkan bahasa Indonesia yang rapi tanpa diselipi istilah enggres dan kata-kata daerah itu sangat sulit. Aku rapopo pak Jokowi gak bisa melafalkan bahasa enggres sempurna. And so what? That is why we are here :D – asalkan pak Jokowi cukup mengerti saja supaya gak ketanggor jurbah (baca: juru bahasa) nggilani yang nerjemahin asal-asalan (seperti kasus juru bahasa Nelson Mandela tempo hari), dan saya yakin pak Jokowi ini paham minimal bahasa Inggris pasif. Yang penting komunikatif sama rakyat, bahasa ora ngawang-ngawang pake istilah-istilah sulit. Hidup bahasa Indonesia.

    Balas
    • Penjelasan yang bagus. Salam dua jari!

      Balas
  8. Sayang banget ga bs join pas tanggal 29 nanti.. soalnya kerja :’) huhu.. padahal pengen banget join..

    Balas
    • Nggak papa, cukup nge-like pagenya di Facebook aja dan yang paling penting nyoblos Jokowi pas PEMILU, more than enough…

      Balas
  9. yang jelas Pak Jokowi itu penutur asli Javalish, berbahasa Engres logat medhok macam cah Klaten yg kesuwen di ngostrali.

    Balas
    • Heh! :)

      Balas
  10. SUUUPPPERRR SEKALEEEE….???

    Maaf bro besok 29 ga bs ngikut…abis lg mudik Klaten….??? ( meng Ostrali be mbuh kapan…hehehe he….??? )

    Sing penting Salam ?Jari…!!! #JKWP

    Balas
    • Heheheh, Makasiih Ino! Renang bae saka Parangtritis

      Balas
  11. Email address mu keren banget

    Balas
    • Lah wes suwe kuwi… udah dari 2004 Koh :) Ya orangnya juga keren, blognya paten, asalnya dari Klaten masak emailnya nggak keren? Wakakaka :)

      Balas
  12. Setuju Donny
    Bahasa Inggris memang penting, tapi lebih penting niat tulus untuk memperbaiki negara dan bangsa ini agar bisa lebih baik.

    Balas
  13. Nice artikel….saya suka saya suka!

    Balas
  14. iya bener kang! pak harto memang hebat dan tegas!
    dia secara politik tersirat kita ini Bangsa Indonesia!

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.