Kabar Baik Hari Ini 4 Juni 2017
Matius 8:23 – 27
Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.
Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.
Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Renungan
Perjalanan hidup sering dianalogikan sebagai perjalanan perahu Yesus dan para murid seperti tertulis dalam Kabar Baik hari ini.
Awalnya semua tampak tenang lalu sekonyong-konyong muncul persoalan besar. Kita panik, tak percaya diri, takut akan segala hal yang buruk terjadi; penderitaan, kematian, kebinasaan.
Bagaimana dengan masa kini?
Kemajuan teknologi di era ini sudah sedemikian pesatnya dan banyak memberikan solusi atas persoalan-persoalan hidup ini. Gawai dan aplikasi kini tak hanya hadir sebagai hiburan tapi juga alat bantu dalam hidup, jadi misalnya kejadian Yesus dan para murid itu ‘ditarik’ dalam era kekinian, datangnya badai itu mungkin bisa diprediksi kalau mereka menggunakan aplikasi prakiraan cuaca yang terinstall dalam gadget mereka masing-masing!
Mereka bahkan mungkin bisa ikut bersama Yesus tertidur dan tak peduli pada apapun termasuk aplikasi prakiraan cuaca karena semua sudah di-handle robot berbasis AI (Artificial Intelegent) atau kecerdasan buatan yang bisa menjadi nahkoda yang peka terhadap prakiraan cuaca.
Kalau sudah demikian, adakah sejatinya kita masih perlu membangunkan Tuhan untuk menghardik badai dan meneduhkan permukaan laut?
Kuncinya menurutku pada kata ‘sekonyong-konyong’ yang muncul dalam Kabar Baik hari ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekonyong-konyong diartikan sebagai sesuatu yang mendadak dan tiba-tiba.
Ada badai yang bisa dikendalikan ada pula badai yang datangnya tiba-tiba, mendadak dan sekonyong-konyong.
Kita memang akan selalu berusaha berjuang untuk mengendalikan hal-hal yang semula ada di luar kendali. Tapi semakin kita mengetahui begitu banyak hal yang bisa kita kendalikan, bukankah kita justru semakin bertanya-tanya ada berapa banyak hal lain lagi yang masih ada di-‘luar kendali’?
Semua harus dikembalikan dalam iman dan percaya bahwa segala kemajuan yang kita dapatkan itu tak lain karena kuat kuasa Tuhan. Ia memberikan kita kesempatan, akal dan budi untuk berproses meraih kemajuan demi kemajuan demi menundukkan badai demi badai yang kita temui.
Jadi, sudah saatnya kita membangunkan Tuhan? Tidak! Ia kan tak pernah tidur? Sangkamu?
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan