Persoalannya adalah, aku tak terlalu pintar untuk menulis sesuatu yang brilian terkait dengan kasus bobolnya rekening tabungan ratusan orang di Bali beberapa waktu silam. Jadi, kupikir ada baiknya kucuekin saja permintaan seorang teman tentang tulisan ‘tips and trik menggunakan kartu ATM yang aman’ lalu kurangkai cerita-cerita ringan yang semoga menarik yang masih terkait dengan pengalamanku menggunakan jasa bank khususnya kartu ATM.
Kena Hipnotis! Cukup 20 ribu saja :)
Aku pernah terhipnotis ketika sedang menarik uang di sebuah bank di Yogyakarta.?Kejadiannya terjadi pada sebuah akhir bulan di sekitar awal 2000-an, pada suatu siang yang ramai, aku berniat mengambil uang sebesar 20 ribu saja melalui anjungan ATM karena memang hanya jumlah itulah yang kuingat tersisa di dalam tabunganku.
Ketika sampai di hilir antrian, aku segera memasukkan kartu ATM, menekan tombol kombinasi password lalu menunggu sang mesin mengeluarkan uang. Lantas tiba-tiba hidupku seperti berhenti seketika, aku tak ingat apa-apa selama at least 10 menit lamanya.
Hingga akhirnya aku tersadarkan kembali ketika Pak Satpam yang semula berjaga di pintu menyapaku, “Mas, sampeyan itu ngapain kok nongkrong lama benar di depan ATM? Kan kasian yang belakangnya sudah pada nunggu. Lho, lho.. Kartu ATM-nya Masnya mana?”
Akupun gelagapan tak keruan seperti orang yang baru sadar dari lamunan super dalam.
“Aduh! Tadi kayaknya saya barusan tadi sudah memasukkan kartu lalu bersiap mengambil uang lho Pak!”
Aku raba-raba saku celana dan memeriksa bibir anjungan yang biasa dijadikan tempat memasukkan kartu.. dan tak kutemukan kartu di sana juga di dalam mesin itu sendiri, baik kartu ATM maupun uang 20 ribu yang seharusnya kuterima lenyap tanpa bekas.
Aku segera beringsut pergi dengan perasaan tetap bingung, apa yang terjadi!?!
Dengar punya dengar, dari orang-orang berbisik di sekitarku, “Mas-e bar keno hipnotis!” (Si Mas abis dihipnotis)
Akupun lantas mendefinisikan keadaan yang aku sendiri tak bisa mendefinisikannya sebenarnya, bahwa aku terkena hipnotis.
Tapi tak lama kemudian aku tak terlalu memedulikannya.
Aku lebih berkonsentrasi untuk mencari hutangan 20 ribu untuk menyambung hidup selama beberapa hari ke depan tanpa harus menghipnotis orang yang akan meminjamiku nantinya!
Dua Minggu, Dua Kartu ATM!
Sekitar awal tahun 2003, ketika trauma soal hipnotisku mereda, kali ini justru karena keteledoranku, aku kehilangan kartu ATM dengan cara yang sangat silly, meninggalkan kartu sesaat setelah uang kutarik dari anjungan. Untung tabunganku yang tak seberapa itu tak lenyap dan tak sampai seminggu kemudian, pada tanggal yang telah ditentukan, aku bergegas menuju ke kantor cabang bank tersebut untuk mengambil kartu ATM yang baru.
Dari petugas customer service, kuperoleh informasi bahwa untuk menggunakan kartu tersebut, aku harus segera melakukan proses inisalisasi dengan cara mengakses kartu di anjungan ATM menggunakan password yang telah ditentukan dan tertera di amplop. Namun sayangnya, anjuran dari petugas itu tadi tak kuindahkan. Aku memilih untuk bergegas makan siang terlebih dahulu baru kemudian kembali ke anjungan untuk melakukan inisiasi. Dan satu keteledoran lain telah kulakukan nyaris tanpa sadar; aku membuang amplop yang berisi PIN standard yang harusnya kumasukkan untuk proses insialisasi kartu ATM tadi ke tempat sampah ketika aku keluar dari kantor bank.
Di depan anjungan, aku berjuang keras untuk mengingat PIN yang tadi sempat kubaca.
Sekali… gagal!
Dua kali… gagal pula!
Dan untuk yang ketiga kalinya, aku nekat.. aku gagal!
Anjungan tak memberiku kesempatan yang keempat, kartu ATM yang umurnya belum sehari itu telah kembali ke alam asalnya, bersatu kembali dengan kartu-kartu yang bernasib sama dengannya. Dengan sangat menyesal, aku kembali ke customer service untuk me-request kartu yang baru.
Dan sialnya, si Bapak petugas itu masih pula ingat
“Lho, Mas kayaknya tadi kan barusan ambil tho?” Aku menjelaskan dan dia berkomentar “Walah.. ketelan lagi?”
Kartu tertelan lagi, kali ini di Australia
Sebuah pagi di depan Wynyard Station, aku butuh mengambil 20 dollar untuk membeli kopi dan memenuhi kebutuhan makan siang hari ini.?Aku segera mampir ke sebuah ATM dan seperti biasa memasukkan kartu ATM.
Setelah memasukkan jumlah uang yang kumaksud, kutekan Enter, dan kertas note keluar.
“Wah, kok ra metu tho duite?” (wah kok nggak keluar uangnya) gumamku.
Kukeluarkan kartuku, kumasukkan ulang dan kulakukan hal yang sama, mengetikkan jumlah uang yang kumaksud, tekan Enter… dan kertas note keluar lagi.
“Asu! Kok ra metu tho duite?!??!” (Asu! Kok nggak keluar uangnya) gumamku lagi.
Sekali lagi, kukeluarkan kartu, kumasukkan ulang dan kulakukan hal yang persis sama… dan kertas note yang keluar.
“Munyuk!” (Munyuk) Aku baru tertarik untuk membaca kertas notenya dan ASTAGANAGAAA!!!!! Di kertas note itu tertulis “Password yang Anda masukkan salah!” Dan di layar tertulis “Anda telah mencoba tiga kali tanpa memasukkan password”
Mukaku memerah, dadaku berdegup, dan mendadak kebelet pipis tapi kesemuanya itu tak bisa mengibakan hati anjungan untuk mengeluarkan kartuku daripadanya.
Sebulan, Lupa Password
Sebulan sesudah aku mendapatkan kartu ATM yang baru, pada sebuah malam, istriku menawariku untuk membawa uang lebih untuk esoknya masuk kerja karena aku perlu membeli sesuatu.
“Ambil di dompetku aja Hon, semaumu” ujar istriku padaku.
“Ah males harus naik ke atas, aku ambil pake ATM aja deh besok” tukasku dan oppsss mendadak aku ingat bahwa aku mendadak lupa password yang baru diberi oleh Bank, belum pernah kugunakan dan belum kuganti dengan password yang biasa kupakai.
Esok sorenya, setelah mengajak makan ‘enak’, aku ngomong ke istriku
“Nah, suasana hati kita kan udah enak.. kamu juga udah kenyang makan.. aku mau omong sesuatu!”
“Apaan tuh?” tanya istriku.
“Kamu jangan marah tapinya….” ujarku.
“Apaan tuh?” kadang istriku memang tak terlalu kreatif dan lebih banyak mengulang-ulang kata seperti itu.
“Nganu… aku lupa password kartu ATM ku lagi…”
“Whatttt???! Lagi?” Nah, kali ini ia agak sedikit kreatif dibandingkan yang tadi…
Sekian!
Selamat berakhir pekan!
Postingangakpenting :P *komengakpenting.com*
Wah, cah muntilan wes mulai nggaya :)
nganu mas, besok passwordnya dibikin tatto di lengan biar gak lupa lagi :D
kalo ganti password, bakalan ganti tatto dong? hahaha
ck ck ck untung suamiku cuman suka lupa nomor hp :D
Hehehehe, aku emang lemah banget kalau soal ingat mengingat angka
ya sama, tapi kalo password sih masih bisalah hahaha… gak separah itu :D
Hahaha, aku kartu ketelen ATM cuman 1x dulu jaman SMP :)
Btw, di Indo sama Aussie model ATM nya masih model masukin kartu kedalem mesin ya?
Setahuku semua mesin ATM disini, modelnya cuman dimasukin, tatapkan kedalam, terus dicabut lagi. Jadi nggak ada resiko tertelan.
Berhubung aku gak pernah salah PIN, jadi aku gak tau apa yang terjadi kalau aku salah 3x, paling kartuku kena blok, atau paling apes ya mesin ATM nya tiba tiba nyetrum :D
Di sini, beberapa bank menggunakan ATM seperti yang kamu sebutkan..
Tapi kebanyakan masih menggunakan mesin ATM model lama…
pancen Dony tulen , misuhe tetep Asu, Munyuk …. n kebun binatang disebut urut ….
Hahahaha, Kris sopo ki? Kris RPM ? :)
hahahaha
itu mah kesalahan pada pemakai
bukan pada mesin ATM ataupun pada perampokan ATM
makanya bikin PIN yang bisa gampang diingat dong
biasanya disuruh jangan tanggal lahir, no mobil dll… karena mudah ketahuan
tapi tanggal pernikahan kayaknya ngga ada yang mau tau deh :D
EM
Itu dilematis, Mel :)
Sebagai anak IT yang tau seremnya resiko password, apalagi PIN, aku malah parno untuk pake PIN yang gampang2 gitu :)
Hmmm … PIN … duh gimana kalau ATM banyak … tapi ngak usah ya, satu ATM duuitnya yang banyak (dan tidak dibobol he he)
Hahahah maunya juga ngga usah pake duit dan ngga perlu ATM juga yang penting hidup nyaman. Mungkin tak, Pak ?:)
Hahahahaa wah Don sepertinya kamu emang punya masalah dalam hal PIN dan ATM. Kalau temanku ada juga tuh pernah ambil uang di atm mangdu, nah di belakang dia itu cowok2 keren. Dia nelpon aku kan, bilang ada cowok keren, dan entah gimana cerita… tak lama setelah dia menutup telp, dia telp balik. ATM nya hilang di mesin atm. Ternyata dia keasyikan telponan sama aku dan lalu pergi tanpa mengambil kartu atmnya. Kartu hlang, uang di dalam tabungan jg hilang. Gile…. ternyata cowok keren sekarang banyak yg jadi maling.
Hahahaha betul, Zee…
Aku sampe sekarang trauma, males ambil duit.
Butuh duit ya minta istri :)
Good post… I’m always on the lookout for good blogs.
dari pengalaman Anda tersebut, menurut saya Anda tidak cocok dgn yg namanya ATM, mungkin perlu mencoba media alternatif, hehehe… :) salam kenal..!!!
Betul, Bli! Saya paling nggak berjodoh dengan ATM tampaknya..
Salam kenal juga, Bli..
Wah aku seneng punya kenalan banyak di Bali, ntar pas mudik bisa ketemuan nih :)
huahahaha… dasar si Donny, hobbynya kok yo ra kreatif; lupa PIN melulu… :D
gini aja deh, tolong kasi tau aku nomer PIN-mu, nanti kalau lupa lagi, tinggal sms aku, gampang kan? hahaha…. :D
Huahahahaha…
Boljug, Uda…
Toh uda ada di Jogja juga hahaha
Huahuahuahua…duhh Donny, kau itu mirip anak sulungku. Yang kartu tertelan, jatuh, hilang…..hmm anakku satu itu, selalu aja seperti itu. Itu belum SIM yang tiap kali hilang, juga STNK…sampai saya bilang…”Kalau hidungmu itu nggak nyantol, kali juga hilang yo Le.”…hihihi…tapi mana ada sih ibu yang bisa marah pada anaknya, marahnya marah gemes bin sayang.
Si bungsu memang anak teknologi, suka mencoba…jadi saat saya bilang, kalau ambil ATM harus yang didepan kantor cabang banknya, dia sebel, mengapa mesti begitu, kan teknologi dibuat untuk memudahkan. Sedangkan saya, mungkin dari aliran sisi risiko (manajemen risiko)….jadi selalu melihatnya dari sisi risiko…kalau di depan cabang Bank, kan langsung bisa protes jika terjadi apa2. Dan tabungan yang ada ATM nya dikelola agar uangnya tak banyak, kalau punya cadangan, saya simpan di tabungan yang tanpa ATM. Dan saya lebih suka pake kartu kredit, karena lebih mudah dimaintain…..dan bayarnya belakangan, hanya tinggal overbooking dari tabungan yang ada…belanjalah hanya yang perlu, itu mottonya..
Wahh komentarku kebanyakan
Wah, Bu.. baik kartu ATM maupun kartu kredit, semua menyusahkan saya jhe :)
Bersyukur saya sudah beristri, jadi meski pegang ATM toh yang menghandle dia.. :)
Butuh apa2 tinggal minta :)
Kuwi jenenge urik….tapi salah satu keuntungan punya isteri, ya ngono iku.
Jan kowe ki koyo bojoku ae….dia juga males berurusan dengan ATM, tapi Kartu Kredit sekarang udah lumayan…mudah2an karena dipuji nggak hilang lagi.
waks hobi yg langka nih pak, perlu segera dipatenkan :)
Hehehehe… mau transfer hobi? Sini kukasi :)
heheh ada2 aja nih:D
mesin gak kenapa napa disalahin, ada ada aja !!
Aku pernah punya pengalaman salah masukin PIN ATM Bank Daerah. biasanya sih aku kl salah sampai 2x, nggak akan ngulang ke 3xnya, antisipasi spy nggak tertelan mesin ATM.
Jebuleeee….waktu itu aku misuh2 deh: PIN itu dikasih oleh Bank, sebanyak 4 digit. Nah, waktu kejadian itu, aku yakin seyakin-yakinnya, Pin yang kumasukkan betul! nganti bojoku taksuruh melototin angka yang kutekan. jadi karena full yakin, aku mencoba sampai 3x deh…dan ….terblokirlah ATM itu.
waktu aku mengurus ke Bank itu, lg dikandhani:
Ibu, nomor PIN Ibu, seharusnya 6 digit, harus ditambah di belakang angka OO…
>>Lho, sejak kapan PIN saya bisa ganti dengan sendirinya?
Nnnngg…ini sistem baru, Bu…berlaku untuk semua. Sebenarnya, ada perintah di layar ATM utk menambahkan angka OO saat memasukkan PIN.
>>Kemarin, jelas-jelas nggak ada perintah itu! (aku ngeyel wong bener)
Ibu transaksinya kapan?
>>Baru kemarin. (sewot)
oh, hari Minggu ya Bu? oh, maaf, sistem ini (perintah di layar) baru mulai hari Senin ini.
*gubrak!!! jadilah aku misuh2…segala wedhus, segawon lan sakpanunggalane lancar lar car…keluar dari mulutku…
iki sing gebleg sopo to jane?
walah, ternyata ATM pun bisa bermasalah, ya, mas don, belum lagi kalau lupa nomor PIN-nya, hehe … belum lagi kalau ATM-nya ilang, … belum lagi kalau diincer para penjahat, hehe … apa sebaiknya ndak perlu punya ATM, yak?
kalau gitu lengkap sudah ceritanya tuh pak :mrgreen:
pernah ATM saya ketelen cuma sekali, itu waktu kuliah di surabaya
Hehehehehe, masih mending dan wajar itu, Bli… Lho dulu kul di surabaya tho? Kupikir di Bali
wkwkwkwk..yawez, mas rasah ngganggo ATM wae….ketoke rak jodoh karo ATM kuwi :P
He eh jhe… primitif tenan aku iki :)
Aku masih tak ingat PIN ku untuk bank niaga… untungnya aku punya 2 tabungan. sialnya bisnis online ku hampir semua memakai niaga :(.. mungkin boleh ditambahkan dicerita terakhirnya mas DV :P
Hehehehe… sip, Bos… Komentarmu memperkaya kontenku ;)
PIN ne digowo mlayu karo Asu, Don..makane sampeyan Lali … wekekekek
Tumben komenmu waton heheh :)
waduuhh… jan payah tenan ceritamu kuwi :).
saat menyedihkan mmg pas masalah dengan ATM. aku pernah ATM terblokir pas di jkt. tapi gak bisa langsung keurus karena butuh KTP, sedang KTP tertinggal di Sby.
gak bayangin kalau terblokirnya di australia :D
Lah, sbenernya ngga masalah terblokir di Australia lha wong aku pake atm bank dari Australia juga :)
wakakakakaka…mas…mas…piye sih?
kalo aku jadi mbak joyce aku bakalan memasang tampang masam di ilustrasi terakhir ceritamu…hehehehehe
Hahahahhaa, harusnya ia bertampang masam tapi karena sudah kuajak makan enak jadinya ngga terlalu masam hahaha :)
PEKOK!!
gyahahahahaha..
eh, aku jadi inget. terakhir kali aku narik duit di ATM berpecahan 20 rebuan ya pas di Jogja.. :D
Hahahaha… lha emange saiki ra ono yang 20 ribuan pho? :)
Yang di wynyard itu gue tau deh kejadiannya HAHAHAHAHA
Gyayayayayaya… iya itu pagi yang jahanam banget ama gw.. tapi tentu bertemu denganmu, sobat, bukanlah sesuatu yang membuat pagi itu semakin jahanam..
Cie.. cie.. cie DNS nya pake fr lho… ada orang prancis rupanya.. :))
Hehe iya ini usaha banget ngetiknya pake keyboard yang super aneh ini :P ngakak gue pas baca yang wynyard, inget lu mengais2 receh buat bus gegegegege
Aku hampir nggak pernah ngalami hal aneh2 soal ATM. Cuma sekali seingatku. Waktu itu aku mau ambil uang di ATM, ee… mak bedunduk listrik padam. Ketelen deh ATM-ku. Dan duitnya nggak keluar! :(
ada banyak kesimpulan yang dapat kita ingat mengenai wacana diatas :
1. semasa hidup kuliah perasaan penulis tidak pernah punya uang yang banyak
( penulis sangat beramal / punya kegiatan sosial yang tinggi)
2. selalu lupa mengingat password ATM ( karena ATM tidak terlalu penting pada waktu kuliah, yang penting lulus )
3.suka mengerjai orang ( penulis sangat humoris ), akhirnya kadang di jalan juga di kerjai orang ( di hipnotis )
kesimpulan kecil ini hanya sekedar untuk menganalisa kehidupan penulis pada waktu muda / kuliah….
Just For Laugh…
my friend Donny V ( entah apa artinya “V” )
hehehehe….
Astagaaaaaaaaaaaaaaa????!!!!
gilingan padi! parah bgt Don…
Btw skr udh inget passwordnya belom?