Apa yang kita perlukan untuk damai sejahtera?

22 Nov 2018 | Kabar Baik

Yesus menangis! Hah? Ya! Yesus menangis tatkala Ia mendekat ke Yerusalem dan melihat kota itu. “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu!? begitu kataNya seperti ditulis dalam Lukas 19:42.

Hal ini membuatku merenung, apa sih yang kita perlukan untuk damai sejahtera kok sampai orang-orang di kota Yerusalem kala itu tak mengerti?

Uang? Iya! Selama kita perlu!

Mobil dan motor mewah? Iya! Selama kita perlu! Pekerjaan? Iya! Selama kita perlu!

Laptop baru? Iya! Selama kita perlu! Smartphone canggih? Iya! Selama kita perlu!

Obat-obatan dan perawatan rumah sakit yang baik? Iya! Selama kita perlu!

Sepatu mahal nan mewah? Iya! Selama kita perlu! Istri? Iya! Selama kita perlu! Agama? Iya! Selama kita perlu!

Untuk hidup damai sejahtera, semua itu kita butuhkan selama memang diperlukan! Tapi ada satu hal yang kita butuhkan bukan hanya ?selama kita perlu? tapi selama-lamanya kita sejatinya perlu selalu yaitu Kasih Tuhan!

Apalah gunanya uang jika cara kita mencari tak mengindahkan kepentingan sesama? Jika cara kita menggunakannya hanya untuk hura-hura belaka?

Apalah perlunya kendaraan mewah jika kita tidak memperuntukkannya bagi sesama?

Apalah bagusnya punya pekerjaan yang mantap jika hal itu kita pakai untuk menyombongkan diri dan memperlebar jarak antara kita dengan saudara?

Apalah gunanya laptop baru, smartphone canggih jika isinya bokep semua? Hahaha!

Apalah gunanya obat, perawatan dan kesembuhan jika hidup hanya untuk memuaskan nafsu duniawi belaka?

Apalah gunanya pacar/istri jika kita masih belum belajar untuk setia?

Apalah gunanya agama? jika hidup di dalamnya justru tak lebih mencerminkan kasih Tuhan yang disembah begitu dekat di dalam institusinya?

Damai sejahtera hanya perlu Kasih Tuhan tapi jangan-jangan seperti kata Yesus terhadap orang-orang di kota Yerusalem kala itu, hal itu tersembunyi bagi matamu? Mata kita? (lih Lukas 19:42)

Sydney, 22 November 2018

Jangan lupa isi Survey Kabar Baik 2018. Hasil isian kalian dalam survey tersebut sangat mempengaruhi bagaimana pola tulisan dan distribusi renungan Kabar Baik ini akan berkelanjutan. Klik di sini untuk informasi selengkapnya!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.