Kalau dipikir-pikir kita ini terkadang lucu juga.
Ada kabar nisan salib digergaji kita berteriak-teriak minta keadilan. Ketika aku membuat tulisan yang mencoba untuk menyejukkan (meski hati ya sejujurnya masih panas waktu menuliskannya), banyak yang berteriak bahwa aku bermental penakut, mencari damai tanpa penyelesaian dan lain sebagainya. Lucunya teriakan-teriakan itu hanya santer terdengar di social media. Di dunia nyata belum tentu mereka tetap berani berkoar!
Lalu ketika ada sekelompok orang yang memiliki paham bahwa mengucapkan ?Selamat Natal? itu dilarang, lagi-lagi kita berteriak. Seperti anak kecil yang rindu susu ibunya, kita protes kenapa mereka tak menyelamati? ?Padahal kan waktu mereka merayakan hari raya kita tak pernah lupa untuk menyelamati???
Kawans,
Apa yang kita perlukan di Hari Natal selain kehadiranNya dalam wujud sederhana namun memerdekakan? Jangankan ucapan selamat, hadiah-hadiah yang kita beli mahal-mahal pun sejatinya tak perlu karena Yesus adalah hadiah terbesar dari yang sudah pernah dan akan pernah ada bagi kita.
Coba dengar seruan para malaikat Tuhan hari ini,
“Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.? (lih. Lukas 2:11)
Yesus adalah sebuah kesukaan besar bagi kita dan dunia. Jadi, jangan ambil pusing kalau tak diselamati karena diselamati maupun tak diselamati kita telah diselamatkanNya.
Ketimbang mikir kenapa si ini belum menyelamati, kenapa si itu juga belum lebih baik menyiapkan bingkisan atau angpau/sumbangan bagi mereka yang berkekurangan baik merayakan ataupun tidak merayakan.
Seperti halnya Surga berbagi warta keselamatan bagi kita saat ini, marilah kita juga berbagi sukacita bagi sesama.
Selamat Natal!
Sydney, 24 Desember 2018
selamat Natal untuk mas dony sekeluarga, berkah dalem
Makasih, Mas!