Lagu Bintang Kehidupan adalah salah satu bintang bagi kehidupan Nike Ardilla yang paling berkejora selama karirnya yang tak terlalu lama. Ya! Nike Ardilla harus berpulang saat usianya baru menginjak 20 tahun karena kecelakaan di Bandung.
Lagu ini diciptakan Deddy Dores dan amat berkesan bagiku. Aku pernah membawakan lagu ini di depan ratusan kawan dan akhirnya aku menyabet juara 1 Lomba Nyanyi antar kelas di SMP N 1 Kebumen. (Ini info penting jadi harus kuceritakan hahaha?)
Dua puluh tujuh tahun setelah rilis, hari ini tiba-tiba aku tergelitik untuk menuliskannya di blog ini. Kenapa? Aku menemukan arti dan makna yang baru dari lagu yang amat dalam nan melodius ini. Bukan tentang cinta terhadap seseorang tapi tentang kepasrahan kita saat menghadapi mati lampu. Lho? Cekidot!
Jenuh aku mendengar
Manisnya kata cinta
Lebih baik sendiri
Lirik lagu ini diawali dengan kata ?jenuh?. Jenuh karena mendengar manisnya kata cinta dan janji. Kalau lagu ini diciptakan zaman now, barangkali bukan lagi ?Jenuh aku mendengar manisnya kata cinta? tapi bisa jadi ?Jenuh aku melihat/ menemukan meme/emoticon cinta-cintaan di layar WA.?
Akibat rasa jenuh, seseorang memutuskan untuk lebih baik sendiri. Masuk akal? Masyukkk!
Bukannya sekali
Seringku mencoba
Namun kugagal lagi
Rasa jenuh dan keputusan untuk ?sendiri? itu ternyata karena sering ia mencoba menjalin cinta namun selalu gagal. Karena apa? Ih kepo deh!
Mungkin nasib ini
Suratan tanganku
Harus tabah menjalani
Inilah jawabannya! Semua karena nasib dan suratan tangan. Paham?!
Jauh sudah langkahku
Menyusuri hidupku
Yang penuh tanda tanya
Hidup itu misterius, Kakak! Tak ada yang bisa dijawab dengan sempurna oleh karena itu menyisakan tanda tanya. Pesan dari bait ini barangkali begitu. Pokoknya tetap melangkah dan susuri hidup serta barangkali yang tak tertulis adalah syukuri hidup.
Kadang hati bimbang
Menentukan sikapku
Tiada tempat mengadu
Saking misterinya hidup yang dihadapi, hati pun bimbang dalam menentukan sikap dan tibalah di titik yang paling menyeramkan, ketiadaan tempat mengadu. Ini seram, saudara-saudara! Hidup tanpa teman dan tanpa tempat mengadu bagai hidup bersama batu-batu. Hidup yang rentan stress dan frustrasi.? Kawan terkadang hanyalah ilusi, mereka ada ketika butuh, mereka pergi ketika tak lagi mengingini? Duh!
Hanya iman di dada
Yang membuatku mampu
Slalu tabah menjalani
Ah! Untunglah punya iman! Tapi kenapa iman ada di dada? Lirik ini begitu misterius mengingatkanku pada lirik lagunya Mas Ebiet yang juga tak kalah misterius ketika kita diajak untuk bertanya pada rumput yang bergoyang?
Malam malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi oh..oh ho..ho
Hanya satu keyakinanku
Bintang kan bersinar
Menerpa hidupku
Bahagia kan datang ..oh oh
Reffrein selalu menjadi puncak lagu begitu pula Bintang Kehidupan ini. Terungkap sudah siapakah cinta yang dimaksud dalam lagu ini? Listrik!
Malam-malam tanpa listrik menyala adalah malam-malam yang penuh kesendirian. Kenapa? Karena ketiadaan listrik membuat kita tak mampu melihat orang-orang di sekeliling kita karena gelap.
Kesendirian membuat seolah kita hidup tanpa cinta. Namun dalam kekecewaan yang bertalu-talu, seorang yang hebat adalah ia yang masih mampu berpengharapan dan berkeyakinan bahwa suatu saat bintang kan bersinar menerpa hidup tanpa harus mengharapkan listrik menyala lagi yang entah kapan? dan bahagia kan datang?uwoo..uwooo.. uwooo?.
https://www.youtube.com/watch?v=Ugb8vplA8sw
ngakak…kalah iki the comment hahaha…
The comment itu apa Bro?
Coba di yutup wae mas ?
hehehhe….