• Skip to primary navigation
  • Skip to main content

Donny Verdian

superblogger indonesia

  • Depan
  • Tentang
  • Arsip Tulisan
  • Kontak

Apa cita-citamu?

21 April 2014 7 Komentar

Geliat Pemilu di tanah air mengajariku dua hal.
Pertama, kita tak boleh pernah berhenti untuk bercita-cita. Kedua, tahu apa yang harus kita lakukan ketika cita-cita tak terwujud.

Rakyat, kecuali yang golput barangkali, bercita-cita ingin memiliki hidup yang lebih baik dan dalam iklim bernegara, hal itu tak mungkin terwujud tanpa adanya pemerintahan yang bersih dan posisi legislatif yang kuat yang mewakili rakyat dengan sungguh. Pemilu adalah jalan keluar terkonstitusional.

Dari situ, ada 200 ribu orang yang punya cita-cita menjadi wakil rakyat, memperebutkan 19 ribuan kursi. Sebagian adalah mereka yang sudah duduk sebagai wakil rakyat pada periode sebelumnya, ada juga yang pernah gagal dan sekarang mencoba lagi…

Dan nantinya barangkali hanya akan ada tiga pasang yang berarti enam orang yang bercita-cita ingin menjadi presiden dan wakilnya, memperebutkan satu kursi kepresidenan dan satu lagi wakilnya tentu saja?

Sementara presiden SBY yang tak bisa dipilih lagi menjadi presiden, entahlah… Mungkin ingin jadi penjual nasi goreng, jadi guru… Atau bahkan malah ingin jadi sekretaris jendral PBB atau hey.. Gimana kalau jadi wakil presiden kan yang nggak boleh itu jadi presiden lagi?

Bagaimana denganmu? Apa cita-citamu?

Waktu kecil dulu, kita biasa bercita-cita.
?Kowe meh dadi apa Le nek wes gede?? tanya Mamaku kepadaku.

Dulu aku pernah bercita-cita jadi dokter, lalu insinyur bahkan pernah pula aku bercita-cita untuk menjadi seorang pastor, imam katholik.

Tapi entahlah, aku merasa cita-cita identik dengan kata ‘dulu’ atau ‘ waktu kecil’?

Semakin besar, kita seolah kehilangan nafsu untuk bercita-cita. Mungkin sebagian kita keburu pesimis melihat ternyata hidup ini tak semanis cerita-cerita orang tua kita dulu lalu kita seolah ngambek dan berhenti bercita-cita karena kita berpikir itu semua percuma lagipula waktu hidup kian menyempit bukannya melebar.

Oleh karena itu, bersyukurlah kita punya Pemilu. Ia mengingatkan kita untuk terus bercita-cita.

Eh tadi di atas kubilang bahwa melalui Pemilu kita juga perlu belajar melakukan hal ketika cita-cita tak terwujud, aku hampir kelupaan membahasnya…

“Gantungkanlah cita-citamu stinggi langit” demikian pepatah lama… Ketika cita-cita tak tercapai, banyak caleg menggantikan cita-cita dengan lehernya sendiri, gantung diri… Bunuh diri…

Tentu itu contoh yang tak baik. Ketika kita bercita-cita dan hal itu tak tercapai, mendaratlah dengan mulus di bumi dalam keadaan hidup dan lanjutkan untuk mencita-citakan hal yang lain lagi. Tapi kalau cita-citamu untuk hidup lebih baik gagal karena pemerintahan atau wakil kita yang brengsek, mari kita cari leher-leher untuk digantung tinggi-tinggi di monas.

Jangan kecolongan lagi seperti kasus Anas…

 

Sebarluaskan!

Ditempatkan di bawah: Cetusan, Indonesia

Tentang Donny Verdian

Donny Verdian born in Indonesia, 20 Dec 1977. He moved to Sydney, Australia in 2008. Donny is a songwriter, singer and musician. He's also known as Superblogger Indonesia.

Reader Interactions

Komentar

  1. temukonco mengatakan

    21 April 2014 pada 9:54 pm

    saya pernah bercita-cita jadi pembasmi alien.. :D

    Balas
    • DV mengatakan

      30 April 2014 pada 9:55 am

      Ngga pengen nyaingi Xena lagi? :)

      Balas
  2. bay mengatakan

    22 April 2014 pada 3:48 pm

    sudah dewasa kebanyakan pertimbangan akhirnya gak bisa mewujudkan cita-citanya :)

    Balas
    • DV mengatakan

      30 April 2014 pada 9:54 am

      Hehehe.. berarti para caleg can capres-cawapres itu tidak dewasa?

      Balas
  3. PRofijo mengatakan

    23 April 2014 pada 3:29 pm

    Cita2ku berubah-ubah. Mungkin sudah mencapai 2 digit jumlahnya Klo dihitung dari kala kecil dulu. Ingin jadi polisi.

    Yang bertahan paling lama, sampai sekarang adalah jadi orang tanpa jabatan, Tp punya tanah yg luas, Di mana aku punya rumah kecil di situ, punya kolam aneka ikan, peternakan kambing, ladang sayuran, kebun bunga dan hutan cemara!

    Lalu apa kabar dengan pancapainnya saat ini? Masih < 1%.

    Trus gimana Klo ternyata sampai akhir hayat tak tercapai? Disyukuri, Ambil positifnya saja. Paling gak pertanggungjawaban ku di sono tak sebesar jika cita2 tercapai!

    Balas
    • DV mengatakan

      30 April 2014 pada 9:54 am

      Cita-citamu apa tho kok pencapaiannya masih kurang dari 1%? Tidak ingin jadi Tuhan kan? :)

      Balas
  4. Ndaa mengatakan

    23 Juli 2014 pada 2:45 pm

    Saya ingin menjadi seorang penulis ? Tapi saya tidak hobi dngan m.pel b.indonesia

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

  • Depan
  • Novena Tiga Salam Maria
  • Arsip Tulisan
  • Pengakuan
  • Privacy Policy
  • Kontak
This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish.Accept Reject Read More
Privacy & Cookies Policy

Privacy Overview

This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these cookies, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may have an effect on your browsing experience.
Necessary
Always Enabled
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. This category only includes cookies that ensures basic functionalities and security features of the website. These cookies do not store any personal information.
Non-necessary
Any cookies that may not be particularly necessary for the website to function and is used specifically to collect user personal data via analytics, ads, other embedded contents are termed as non-necessary cookies. It is mandatory to procure user consent prior to running these cookies on your website.
SAVE & ACCEPT