Anjing penjilat dan orang kaya yang cuek pada sesama

21 Mar 2019 | Kabar Baik

Kabar Baik hari ini berkisah tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin. Si kaya biasa berpesta dan tak peduli pada Lazarus yang berbaring di dekat pintu rumahnya. Ketika keduanya mati, si Lazarus masuk ke surga bersama Abraham sedangkan si kaya dijebloskan ke neraka.

Si kaya memohon belas kasih dari Abraham. Lalu demikian jawab Abraham,

Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. (lih. Lukas 16:25)

Kisah ini masih berlanjut dan kalian bisa baca selengkapnya dalam perikop Lukas 16:19:31 akan tetapi untuk permenungan kali ini, aku membatasi hanya pada uraian di atas yang tertuang dalam Lukas 16:19-25.

Ada tiga hal yang hendak kurenungi: Pernyataan Abraham, anjing dan si kaya tanpa nama

Pernyataan Abraham

Baiklah kusalin lagi apa yang dinyatakan Bapa Abraham,

Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. (lih. Lukas 16:25)

Bisakah kita mengartikan bahwa kalau demikian supaya saat mati masuk surga ada baiknya kita tidak menerima segala yang baik selama hidup di dunia?

Tentu tidak!
Kekayaan baik material maupun non-material berasal dari Tuhan. Menerima segala yang baik sewaktu hidup yang dikatakan Abraham terkait dengan kebiasaan si kaya saat masih hidup; berpakaian berbahan halus, bersuka ria dan berpesta pora.

Yang diminta adalah bagaimana kita mempergunakan kekayaan sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan dan mengasihi sesama. Bukan dihambur-hamburkan begitu saja untuk pemuasan nafsu duniawi kita sendiri.

Anjing

Dalam Lukas 16:21 dinyatakan bahwa penantian Lazarus untuk menghilangkan rasa lapar dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu berakhir dengan hampa. Ia tak diberi makan malah anjing-anjing datang untuk menjilati boroknya.

Apa yang dikatakan Yesus tentang anjing ini sejatinya sangat menarik dan ?menampar? orang kaya. Anjing menjilat manusia adalah wujud rasa cintanya kepada yang dijilati. Menjilati borok bisa pula diartikan sebagai usaha para anjing itu untuk merawat luka Lazarus.

Meski tak secara langsung, kita diajak untuk membandingkan perilaku orang kaya yang cuek terhadap Lazarus dengan anjing yang begitu peduli. Mana yang lebih mulia, anjing atau orang kaya? Tak perlu dijawab, direnungi saja :)

Orang kaya tanpa nama

Dari sekujur tulisan Lukas hari ini, kita hanya menemukan dua nama orang yang disebut yaitu, Abraham dan Lazarus. Kenapa Yesus tak memberi nama si orang kaya? 

Aku tak tahu.?
Tapi aku merenungi hal itu jangan-jangan si kaya tak diberi nama supaya kita diberi kesempatan untuk memposisikan diri sebagai ?orang kaya?.

Kaya tak melulu karena materi. Orang kaya juga bisa direpresentasikan sebagai orang yang menguasai ilmu pengetahuan, penguasa, selebriti, bagaimana mereka menyikapi orang-orang miskin seperti Lazarus.

Aku sangat suka Kabar Baik hari ini.?
Kabar Baik ini menunjukkan betapa Tuhan sejatinya membuka pintu lebar-lebar untuk orang kaya bertobat dan mengubah perilaku hidup sehingga ketika mati masuk surga.?

Kalau Ia tak mengasihi dan menanti orang-orang kaya untuk bertobat, pernyataanNya yang ditulis Lukas hari ini tak pernah ada.

Jadi, mari yang kaya dalam hal apapun, saatnya untuk kita bertobat, mati raga diawali dengan berlatih mengolah sisi rohani kita pada masa Pra Paskah ini.

Sydney, 21 Maret 2019

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.