Andai mereka menamainya Saling Dukung atau Saling Akur

14 Jan 2013 | Cetusan, Digital, Indonesia

Hi, guys!
Selamat tahun baru ya! Semoga di tahun yang baru ini kita semua terberkati dan menjadi berkat bagi orang lain!

So, how was your break?
Menarik? Menyenangkan? Atau tidak berkesan sama sekali?
Percayalah, semua perasaan itu kuncinya ada di hati. Jadi, selama hati mampu menghargai apapun yang kita hadapi sebagai suatu syukur, semuanya pasti menyenangkan dan mengesankan!

Bagiku liburan kemarin mengesankan!
Selain berkumpul bersama keluarga dan my extended family menikmati Sydney dan sekitarnya, aku juga memanfaatkan liburan kemarin untuk rehat sejenak dari riuhnya social media.

Selama lebih kurang tiga minggu, aku pada akhirnya bisa mengambil jarak dari Twitter, Facebook dan Instagram! Satu hal yang sangat jarang, makanya mengesankan.

Lalu apa yang kudapat dari pengalaman itu?

Pertama, aku kembali menemukan kenyataan bahwa kehidupan di luar social media adalah sesuatu yang menyenangkan. Bercengkrama dengan istri, menonton tv, mengajak anak nonton konser yang mereka suka, menikmati pantai dan outing ke kawasan bush (rimba) adalah sesuatu yang tak bisa kita temukan di timeline :)

Kedua, aku menyadari bahwa nafsu itu ternyata bukan soal perkara makan dan seks serta uang dan kekuasaan saja. Membagikan ataupun mengorek informasi dari timeline orang lain juga merupakan nafsu yang tak mudah untuk dijaga daya umbarnya. Contoh nih, kemarin kami pergi ke Hunter Valley, kawasan berjarak sekitar 200km utara Sydney yang terkenal dengan wisata perkebunan anggurnya.

Bayangkan kalau aku tidak dalam masa ‘istirahat’, inginku pasti nge-tweet suasana perjalanan semisal, “Hi, kami sedang otw ke Hunter Valley!”, bicara soal anggur-anggur yang telah diolah menjadi minuman dan dijual di sana, atau sesekali mengunggah fotonya yang kuambil dari gadgetku! Namun karena ingat niat, meski tak mudah, tapi semua informasi yang seharusnya kuumbar itu pun terjaga. Tak mudah, tapi ketika berhasil… menyenangkan!

Ketiga, meski aku dalam status istirahat, ketika sesekali mengamati timeline (biasanya waktu boker) aku begitu takjub dengan arus percakapan yang ada di sana! Ketakjubanku barangkali memiliki dasar karena selama ini aku kan nyebur dan ikut arus jadi aku tak tahu seberapa deras ia mengalir, tapi ketika aku ‘menepi’ dan melongok ke aliran, astaga… ternyata ia berlari begitu cepat. Ada begitu banyak percakapan yang terjadi setiap detiknya di timeline yang kuikuti (aku hanya mengikuti kurang dari 300 akun padahal!) Topik pembicaraannya pun beragam. Si A ngomongin politik, si B sedang promosi jual diri mau jadi calon presiden! Si C sedang indehoy, liburan gratis ke luar negeri dan si D tak henti-hentinya teriak bahwa agamanyalah yang paling benar yang lain tidak!

Jadi pantas saja bahwa mengingat derasnya arus dan beragamnya percakapan tadi, social media adalah lahan basah baik dalam arti positif maupun negatif entah itu untuk berpenghasilan, mendapatkan informasi maupun berpolemik sekaligus membentuk citra diri sesuka kita.

Hanya sayangnya, di tengah rasa kagumku terhadap dunia social media Indonesia dan ketidaksabaranku untuk kembali ke dalamnya, sebuah berita buruk sampai di mata melalui timeline. Saling Silang, jejaring yang begitu concern terhadap perkembangan social media dan digital Indonesia harus berhenti beroperasi seperti dirilis Beritagar. Ini tentu sebuah kehilangan besar bagi social media movement kita. Bagiku SalingSilang, siapapun inisiatornya adalah sesuatu yang memiliki ide keren, menjaring percakapan Indonesia.

blog_salingsilang

Screenshot website SalingSilang tadi pagi… menyedihkan

Tapi ya sudah, semua toh memang harus berakhir ketika tiba pada masanya. Hanya saja aku berpikir, kalau saja ia tak dinamai Saling Silang tapi sesuatu seperti Saling Dukung atau Saling Akur, barangkali hasil akhirnya tak demikian?

Ah entahlah, semoga hal ini tak mengurangi niat kita untuk mengarungi tahun ini lebih baik lagi!

Jadi, inilah postingan pertamaku di tahun yang baru, 2013!

Sebarluaskan!

14 Komentar

  1. semoga timeline tenang-tenang saja begitu Kang Donny kembali xixixixixi

    Balas
  2. Akhirnya di arus timeline dan social media bisa liat salah satu hal yang waras lagi… Welcome back Mas DV, dan makasih udah eksis di Socmed dan membawa saya tetap waras.. Hoho

    Balas
  3. untung namanya bukan silangsengkarut.com

    Balas
  4. comfortably numb

    Balas
  5. Apalagi dinamakan saling tebas… hehe.. Welcome back mas

    Balas
  6. sesekali menepi dari socmed memang menyenangkan kok don. kadang aku heran sendiri dengan diriku, kok aku sebegitu penasarannya sih dengan hal-hal yang sedang dibicaran di socmed? bukannya kerja, malah asyik baca-baca status orang. payaaah!

    Balas
  7. Selamat Tahun Baru DOn.
    Lama juga ya tidak ngeblog. Dan gak sangka kalau kamu bisa istirahat juga dari Twitter, biasanya selalu ada komentar cadasmu di situ :))

    Balas
  8. wah ‘puasa’ social media ternyata.. Saling silang tutup.. kok bisa? Aneh. Cari tahu ah.

    Balas
  9. begitulah… aku sedih juga dengan hilangnya SalingSilang. apalagi jika…..

    Balas
  10. salingsilang di tutup? waduh sedih juga ya

    Balas
  11. Semoga segera muncul salingsayang.com. :)

    Balas
  12. Mbok, ben. Pancen wis wektune tutup. Iki dudu sinisme lho, tapi pancen wis tutup, kan? *Iki komentar pertamaku ning tahun 2013 ning blogke wong.*

    Salam persahablogan,
    @wkf2010

    Balas
  13. Kehilangan ngerumpi.com rasanya seperti…aduuuh :(

    Bertahun-tahun ngerumpi sudah jadi bagian dari keseharianku. Sedih, Don. Rasanya aneh2 piye gitu..hiks :(

    Balas
  14. yeah, menepi dari dunia media sosial sepertinya memang perlu dilakukan sekali-kali agar ‘rohani’ penuh lagi tanpa ada masukan dari dunia luar ya mas. harus diplanning neh :D

    selamat tahun baru pada tanggal 23 januari :P

    Balas

Trackbacks/Pingbacks

  1. Didi: Industri Social Media Indonesia belum siap? - Donny Verdian - [...] Namun seperti layaknya angin yang tak dapat diduga arah dan kuatnya, SalingSilang dan beberapa ‘situs keluarga’ nya harus kandas…

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.