Ambil bagian

2 Jan 2018 | Kabar Baik

Catatan renungan Kabar Baik yang kalian baca di blog ini kumulai sejak 1 Januari 2016. Hingga sekarang dua tahun kemudian,? Puji Tuhan, tak pernah putus barang sehari, semua kutulis lalu kupublikasikan.?Sejak awal dan entah sampai kapan ada banyak orang bertanya siapakah aku ini. Kenapa aku menuliskan renungan Kabar Baik dengan cara ?sebombardir? ini?

Ada yang mengira aku seorang pendeta. Tak jarang yang berpikir aku adalah pewarta Injil ?profesional? dalam artian mengambil pendidikan formal di jalur itu. Bahkan ada yang tiba-tiba mengirim pesan di WA dan menyapa, ?Selamat pagi, Romo!?

Aku bukanlah siapa-siapa. Meminjam istilah Paus Fransiskus, deskripsi yang paling tepat tentang diriku, ?Aku adalah pendosa!? Aku juga adalah seorang suami dan ayah dari dua anak, kami berdomisili di Sydney, Australia.

Aku menulis untuk berbagi, untuk memuliakan Tuhan dan bacaan hari ini begitu menguatkanku?

Yohanes Pembaptis membaptis orang-orang di Sungai Yordan. Hal yang lantas menimbulkan pertanyaan bagi orang-orang Farisi yang menanyainya, ?Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?? (Yohanes 1:25)

Setiap orang menurutku tak hanya berhak tapi wajib untuk ambil bagian dalam karya penyelamatan Allah. Kalian tak perlu menulis renungan sepertiku, tak harus jadi imam, tak wajib juga untuk ikut kursus evangelisasi. Cukup dengan hidup baik dan benar seturut kehendak Allah, itupun sudah cukup karena ketika kita mengorbankan hidup untuk dijalankan seturut kehendakNya bukankah itu berarti kita telah menyediakan diri sebagai bagian dariNya?

Syaratnya sederhana meski tak mudah. Merendahkan diri di hadapan Allah, merendahkan hati di hadapan sesama.

Seperti Yohanes hari ini. Orang-orang mengira dirinya adalah mesias. Jika mau, ia tinggal bilang ?Ya, saya adalah mesias!? Jika ingin, ia tinggal mengangguk ketika orang mengiranya adalah Elia. Tapi ia tidak mau melakukan itu semua karena ia tak layak untuk menamai dirinya sendiri dengan apapun atau siapapun. Itu adalah hak prerogatif Allah dan biarlah Dia sendiri yang menamainya.

Yohanes mau fokus pada tujuannya dari awal yaitu ambil bagian dari karya, dari tugas pelayanan Tuhan, bukan mengambil bagian kemuliaanNya untuk menambah kemuliaannya sendiri.

Semoga di tahun yang masih kinyis-kinyis barunya ini kita dikuatkan untuk ambil bagian dalam tugas mulia ini sekaligus diberi keberanian untuk mampu merendahkan hati di hadapan sesama dan merendahkan diri dihadapanNya.

Sydney, 2 Januari 2018

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.