Akhirnya, Januarisman atau yang biasa disebut sebagai Aris Idol tak tertahankan lagi untuk menjadi
Indonesian Idol Season 5 yang diselenggarakan tahun 2008 ini.
Sejak pertama kali audisi, akupun akur dengan pendapat dewan juri bahwa pria beristri dan bapak dari seorang anak ini memang berbeda dari yang teman-teman idol lainnya.
Sabtu malam yang lalu seperti yang kita ketahui bersama-sama ia mencundangi Gisel,
cewek dari area audisi Surabaya yang harus puas duduk di posisi runner-up. Sebuah mobil dan paket kontrak album dengan major label terkemuka di Indonesia pun sudah pasti di tangan.
Omong punya omong, daya tarik Aris memang luar biasa.
Pekerjaannya sebagai pengamen di KRL Jakarta saja sudah menjadi bekal cerita yang sangat bagus untuk menapak di jenjang spektakuler.
Bayangkan, ia adalah orang yang berasal dari kelas katakanlah terbawah, kelas marginal yang mungkin tak terpikirkan sekalipun untuk mangsuk tivi
apalagi memenangi acara idol-idolan terkemuka di Indonesia.
Betul pula kata Aris yang dikatakannya dalam tayangan clip sebelum pengumuman pemenang malam minggu yang lalu
“Kalau peserta yang lain biasa nyanyi di kafe, sedangkan saya … nyanyi di kereta jadi pengamen jalanan…”
Latar belakang keluarga Aris yang tak berlebihan secara ekonomi itu bisa dibilang juga menjadi model yang sangat ideal untuk menjadi pemenang.
Seorang pengamen, bertalenta bagus, punya mimpi menjadi idola, ikut kontes idola lalu … menang!
Whatta wonderful life :)
Karakter suara yang dimiliki Aris juga memang sangat berbeda dibandingkan teman-teman seangkatannya bahkan dengan angkatan atas-atasnya.
Bisa dibilang Arislah orang berkarakter suara rock pertama yang menjadi pemenang.
Coba hitung, sejak Delon (yang seharusnya menjadi runner up karena juaranya adalah Joy Tobing),
Mike Mohede, Ihsan hingga Rini
praktis semua memiliki karakter suara pop yang boleh dibilang “banyak yang bisa” seperti itu.
Sedangkan Aris, wah dia jelas berbeda… ada timbre yang berbeda dari setiap suara yang keluar ditambah lagi dengan power yang menggelegar menjadikan
Indonesian Idol kali ini benar-benar bernuansa rock dan tidak lenjeh-lenjeh seperti yang dibilang Anang Hermansyah,
sang juri yang kerap berperan sebagai yang ter-kontroversial dalam memberikan penilaian dan mengingatkanku pada sosok
Simon Cowell, juri antagonis American Idol.
Maka pesta pun usai.
Aris menjadi idol dan bisa dipastikan dalam beberapa bulan ke depan suaranya akan banyak menghiasi radio dan televisi.
Secara pribadi, harapan terbesarku terhadap Aris adalah bagaimana supaya sebisa mungkin setelah lepas kontrak dari Indonesian Idols yang entah kapan, ada baiknya baginya membentuk band.
Agak sulit membayangkan sosok Aris akan cukup disegani di ranah solis rock pria tanah air dimana disana telah menanti rival-rival berat nan jauh berpengalaman seperti
sekaliber Ari Lasso, Elfonda Once Mekkel, Ipank BIP dan masih banyak lagi.
Sementara di ranah band, meski harus berpikir untuk membentuk satu band yang solid, tapi setidaknya sebagai awalan menurutku secara pribadi ia bahkan telah lumayan lebih baik ketimbang
vokalis ST12 dalam menyanyikan hits group band asal Bandung tersebut, “Rasa yang Tertinggal.”
Oleh beberapa kalangan, termasuk aku, lagu tersebut justru lebih identik dengan Aris ketimbang ST12 itu sendiri.
Well, selamat Aris! Selamat menjadi selebritas tanah air, ramaikan terus musik Indonesia dengan bakat dan talentamu, bukan dengan gosip dan berita-berita miring daripadamu.
Clip yang kutampilkan di tulisan ini sengaja kuambil dari Youtube pada saat Januarisman menjalani audisi sekadar mengingatkan bahwa bahkan sejak awal pun penampilannya telah begitu
memukau para juri.
Saya sudah prediksi dari awal dan sangat setuju kalau Aris yang jadi juara Indonesian Idol. Namun, saya masih tidak bisa terima kenapa Gisel harus mencapai runner-up.
Aah, emang begitu lah.. Emang harusnya runner up-nya bisa mengimbangi kemampuan Aris. Dan taa-daa Gisel lah yang dianggap mampu oleh para juri. Seperti, maaf, ketika Joy Tobing harus bersaing melawan Delon. Dalam benak saya saat itu, kok bisa Delon maju terus?
Atau ketika Ihsan harus sukses mengalahkan Dirly.
Apa iya, itu pemenang Indonesian Idol terbaik yang kita punya?
Memangnya gak ada yang lebih oke? hahaha… Saya kok bodoh banget ya, ngarep sejarah berubah… Protesnya ra mutu..
@ Rafki RS:
Wah, rupanya Pak Rafki ini pemerhati Indonesian Idol. Salut!
hmm… kayanya bentar lagi ada sinetronnya nih…. gw sih ga pernah nonton idol2an don… cuma paling tdk si aris ini sempet gw lirik deh sedikit karena cerita bacgroundnya yg beda drpada yg lainnya… ternyata hari gini masih ada cerita kaya cinderella yaa….
selamat juga kepada aris yang telah berhasil menyabet jawara 1 indonesian idol semoga acara semacam itu bisa menjaring calaon2 artis yang bermutu bagus, bukan karbitan, haks ….
mmmmm… aji dan aris. 2 yang bernuansa vokal khas. sayangnya mereka ber2 ga bisa di adu di babak final. pasti seru kalo bisa.
nanggapin yang lain, indo idol, seperti american idol, dutch idol, dan idol2 lainnya menurut saya sih intinya 1: menjual mimpi [and yes, its sooooooo american lolz]. semakin dramatis background+struggle yang dialami kontestan dalam proses perjalanannya, maka tidaklah heran jika dia yang terpilih sebagai perwakilan strugle orang2 diluar sana. apakah itu hal yang jelek? ngga ada yang jelek dari itu, menurut saya. fabricated miracles juga dibutuhkan koq sekali-sekali. paling ngga kan bikin kita berasumsi: kalau kita berusaha, kita pasti bisa. itulah kekuatan media sekarang ini… terus terang saya juga lebih milih yang begini daripada sinetron kekekekke.
anyways! best of luck ris! pertahankan suara khas rocker mu! dan perjuangkan masa depanmu sebagai rockstar.
song of the day: you cant manufacture a miracle, robbie williams
eh ralat: judul lagunya-> something beautiful kekekekek maap yak… mohon maap mohon maap:D
w ga bsa ungkapin,,,,HARIS IS THE BEST….!!!!
w ska gaya loe,,,,,