Air yang muncrat pada sudut 43 derajat

29 Jul 2013 | Cetusan

Beberapa kali orang bertanya ?Sekarang jam berapa?? kepadaku di Australia sini, berulang kali pula mereka tampak bingung dengan jawabanku.

Kupikir awalnya karena logat bahasa Inggrisku yang masih juga tak dimengerti mereka meski hampir lima tahun sudah aku tinggal di sini. Tapi ketika seorang kawan berkebangsaan Irlandia menyaksikan bagaimana caraku memberi jawab, ia tertawa, ?Masalahnya bukan di Bahasa Inggrismu, Don. Kamu memberi jawabannya terlalu detail!?

Padahal sebenarnya nggak juga. Aku hanya memberi jawaban apa adanya, sejujur-jujurnya. Waktu itu kalau tak salah jam 5:17pm. Maka kujawablah seventeen past five!

?Lalu gimana enaknya kujawab??
?Ya jawablah quarter past five!?
?Mate… quarter means fiveteen minutes, not seventeen!?
?Nah! itulah masalahnya. Kamu terlalu detail dan dia karena barangkali sudah terbiasa menerima jawaban quarter, half atau quarter to..?

?Lah jamku menunjukkan demikian!?
?Iya.. karena kamu terbiasa dan suka dengan jam digital yang menunjukkan angka ketimbang jarum kan??

Dan aku hanya bisa manggut-manggut, seperti biasa…

Informasi, ketika dibagikan memang membutuhkan ketepatan, tapi yang lebih dibutuhkan lagi adalah ketepatan yang berdasarkan pada audiens yang tepat.

Informasi, ketika dibagikan memang membutuhkan ketepatan, tapi yang lebih dibutuhkan lagi adalah ketepatan yang berdasarkan pada audiens yang tepat. Ada audiens yang tertarik untuk tahu detailnya, tapi ada pula orang yang hanya ingin tahu gambaran kasarnya atau pembulatannya saja seperti orang yang bertanya jam kepadaku di atas.

Aku menjadi begitu detail pada soal pertanyaan ?Sekarang jam berapa?? karena sedari kecil memang terbiasa nyaman mengenakan jam digital angka ketimbang jarum putar. Bagiku, jam jarum putar itu tak to the point, kita harus mengira-ira lalu membulatkannya supaya lebih mudah bagi kita untuk menyampaikan ke orang lain.

Kamu tentu jarang atau bahkan tak pernah menemui orang yang mampu menyampaikan informasi waktu ?Sekarang jam 5 lebih 16 menit? ketika orang itu pakai jam jarum. Ia akan terbiasa mengucapkannya sebagai, ?Jam lima lewat limabelas?. Lalu semenitnya?

Ah, semenit toh nggak ngaruh!!!
Eitsss, tunggu dulu! Semenit nggak ngaruh, tapi ketika kamu terbiasa untuk peduli pada satu menit, satu jam toh tak kan bisa jadi satu jam kalau kurang semenit! Ya nggak?

Maka jadilah aku sering dianggap orang yang terlalu detail dalam urusan “Sekarang jam berapa?? meski sebenarnya aku tahu bulat-membulatkan perihal memang terkadang diperlukan meski tak boleh semuanya harus demikian.

Tapi perkara pembulatan seperti itu tentu tak bisa sembarang diterapkan pada hal hidup yang lainnya. Dalam masalah anggaran perusahaan misalnya. Orang-orang finance akan kebakaran jenggot kalau semua dibulat-bulatkan seenak jidat.

?Bahkan kalau perlu satu sen juga harus dituliskan!? demikian kata kawan lama yang seorang financial controller perusahaan besar di Indonesia bercerita.

Lalu bagaimana dengan foto di bawah ini?
Foto ini kutemukan di sebuah rumah makan fish and chips di kawasan Old Windsor, sekitar 100km barat laut kota Sydney.

43 degrees

43 degrees

Pada tempat cuci tangan otomatis yang kutemui, disitu kubaca kita meletakkan tepat di depan kran, air akan muncrat membentuk sudut 43 derajat.

Aku geleng-geleng sendiri membaca papan tulisan itu.
Bagiku, tanpa memasang papan tulisan seperti itu, orang juga akan tahu bahwa air akan muncrat pada sudut yang ?segitu-segitu saja?.. mau 43 derajat, 41 ataupun 43.55 itu tak pengaruh karena orang makan dan cuci tangan di situ bukan dalam rangka berhitung berapa kepastian sudut muncratan air kan?

Ah, aku jadi ingin suatu waktu bertemu dengan si pembuat kran atau si pencetus ide pembuat tulisan di papan itu dan bertanya jam berapa saat itu? Kalau ia menjawab senada denganku, barangkali ia punya sejarah menggunakan jam digital angka yang sama sepertiku… Barangkali.

Sebarluaskan!

8 Komentar

  1. Haha…
    Ya kalau kita orang Indonesia kan terbiasa bilang dengan detail ya Don.
    Jadi kalau lima enam belas, pasti kita bilang begitu…

    Balas
  2. heuheuheu… gambarnya menarik dan membuat penasaran sekali. Jujur waktu membaca “43 derajat”, aku sambil membayangkan penggaris busur anak SD dan mengira-ngira 43 derajat itu seberapa.
    semoga Om Donny ketemu beneran sama pembuat kran/ penulis intruksi itu :D

    Balas
    • Nah, saya juga ngebayangin yang sama waktu di depan tulisan itu. Malah ga jadi cuci tangan akhirnya jepret aja jadiin foto lalu diunggah dan diimbuhi tulisan :)

      Balas
  3. Jam tangan saya model yang menggunakan jarum yang berputar, tapi soal menjawab sekarang jam berapa saya biasanya lebih detail juga. Kalau kurang 1 semenit biasanya ya saya sebutkan, hehe

    Balas
    • Wah hebat :) Saya repot :)

      Balas
  4. Masalah muncrat itu bukan berapa derajad, tapi seberapa jauh. kelingan jaman nom2an, adoh2an muncrat’e. aku mbiyen juara lho ndaaa…. #hamboksumpih

    Balas
    • Nggak, karena pernyataanku adalah ‘Air muncrat PADA sudut…” kalau aku pake ‘Air muncrat HINGGA..’ itu baru seberapa jauh.. *halah dibahas*

      Balas
  5. Detail itu menarik bagi beberapa orang, apalagi dlm seni, tp punya skor rendah dalam suatu tes #apasih
    43 derajat ya muncratnya? Wah punya saya kadang ngedrift #eh

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.