Ahok: Gusti Ora Sare!

23 Mei 2017 | Cetusan

Ahok membatalkan permohonan bandingnya kemarin dan pagi tadi, Veronika Tan, istrinya, di depan para wartawan yang berkumpul, membacakan surat yang ditulis tangan oleh Ahok yang selengkapnya adalah sebagai berikut:

Rumah Tahanan Depok, Minggu 21 Mei 2017
Kepada para relawan dan pendukung Ahok yang saya cintai, semua mereka yang telah menjalankan proses demokrasi di mana pun berada.

Saya telah banyak berpikir tentang kejadian yang saya alami. Saya mau berterima kasih kepada saudara-saudara yang terus mendukung saya dalam doa. Kiriman bunga, makanan, kartu ucapan, surat, buku-buku bahkan berkumpul dengan menyalakan lilin.

Saya tahu tidak mudah bagi saudara menerima kenyataan seperti ini. Apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini. Jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara.

Alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi. Akibat adanya unjuk rasa yang mengganggu lalu lintas, tidaklah tepat saling unjuk rasa dan demo dalam proses yang saya alami saat ini. Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita.

Terima kasih telah melakukan unjuk rasa yang taat aturan dan menyalakan lilin perjuangan konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika.

Mari kita tunjukkan bahwa kita percaya, Tuhan tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa. Kita tunjukkan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Tuhan YME, pasti mengasihi sesama manusia, pasti menegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia.

Gusti Ora Sare..
Put your hope in the Lord now and always. Mazmur 131 ayat 3.

Kalau dalam iman saya, saya katakan: The Lord will work out his plans for my life, Mazmur 138 ayat 8a.

Ahok BTP.

Ada beberapa poin menarik yang hendak kuangkat di sini.

Pengakuan atas dukungan dan belarasa

Ahok menyatakan terima kasih atas dukungan yang diberikan para relawan di berbagai daerah baik di dalam maupun luar negeri yang dalam beberapa minggu terakhir ini telah menyuarakan ‘Justice for Ahok’. Ia juga menghargai belarasa yang diberikan oleh para pendukung atas ‘lakon hidup’ yang sedang ia laluinya itu.

Foto rally ‘Justice for Ahok’ di Sydney

Bagian yang paling menarik sebenarnya adalah pada kata ‘mengampuni’! Ahok jeli benar ada banyak pendukungnya yang sakit hati atas vonis yang dianggap tidak adil, atas perlakuan ‘lawan’ yang memojokkan. Dengan besar hati, Ahok secara tidak langsung juga mengajak kita untuk ‘mengampuni’, tak mendendam dan terus fokus pada perjuangan ke depan!

Nah, di titik ini, sudahkah kalian baca tulisanku tentang Hendra Ong yang memaafkan pemilik Willis Canteen yang dianggap menghina ras dan agama tertentu serta menyudutkan kelompok tertentu pula? Kupikir Hendra telah berusaha melakukan apa yang dikehendaki Ahok ini yaitu mengampuni…

Alasan pembatalan banding

Ahok juga menyatakan alasan pembatalan banding yang semula telah diajukan tim pengacaranya itu.

Alasan pertama dan yang utama kupikir adalah kekhawatirannya jika ada pihak yang menunggangi para relawan yang diperkirakan akan berunjuk rasa saat sidang banding diadakan. Benturan-benturan dirisaukan akan terjadi dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita. Di titik ini, Ahok menempatkan diri dan pendukungnya pada posisi berbeda dengan ‘lawan’

Tapi, menariknya, pada alasan kedua, Ahok tak membedakan pendukung dan lawan. Ia merangkum dalam satu kesatuan, ‘Warga DKI’. Ia berpikir jika ada demo akan melahirkan kemacetan dan kerugian dari sisi ekonomi, mungkin ia berpikir karena orang-orang berdemo maka aktivitas ekonomi akan terhenti. Bagiku ini seperti menampar para ‘manajer-manajer’ demo terdahulu di pihak ‘lawan’ yang demen bermain ‘kombinasi angka’ untuk menamai aksi-aksinya itu. Mereka turun berjuta-juta banyaknya tanpa mempedulikan aktivitas ekonomi yang terhambat dan kemacetan yang mungkin terjadi karenanya!

Ajakan dan Landasan Iman

Ahok juga menunjukkan itikad baik untuk menjaga supaya para relawan tetap menandang semua ini sebagai hal yang sudah digariskan Tuhan. Tak lupa ia menggunakan istilah terkenal Jawa, ‘Gusti ora sare‘ yang berarti Tuhan tidak tidur. Aku, sebagai orang Jawa tulen, terharu di titik ini. Perkawanannya dengan Djarot, wakil gubernur yang sekarang jadi PLT Gubernur DKI telah membuatnya mengenal budaya Jawa sedikit-demi-sedikit.

Tak lupa ia juga menyertakan ayat Kitab Suci, sesuatu yang kuyakin kini makin sering ditekuni Ahok dalam sel tahanannya.

Ada dua ayat yang ia tampilkan.

Pertama,
Mazmur 131:3
Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!

Kedua,
Mazmur 138:8a
TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!

Aku tak tertarik untuk menafsirkan, biarlah kalian menafsirkan hal tersebut dalam pikiran dan hati kalian terkait dengan perjuangan Ahok ini.

Saya Ahok! Kamu?

Simak tulisan-tulisanku lainnya tentang ‘Ahok’ di sini

GUSTI ORA SARE!
Mari miliki kaos ‘Gusti Ora Sare’ dengan desain di bawah ini hanya 12 buah, warna hitam, bahan kaos Gildan Premium!

Daftarkan dirimu secepatnya di sini!

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.