Adab Makan

21 Feb 2023 | Cetusan

Salah satu hal yang selalu kubanggakan dari kedua orang tuaku dulu, meski tidak kaya harta tapi mereka sangat memperhatikan cara makan yang beradab. Dan begitu bersyukurnya aku, karena Joyce, istriku, pun demikian adanya, memperhatikan adab makan. Apa saja adab makan tersebut?

BERDECAP / KECAP

Papa dan Mama dulu sangat benci ketika ada yang mengunyah makan sambil berdecap yang dalam bahasa jawa adalah kecap (e” seperti di detik dan pelik).

Sekali mengeluarkan suara itu, Papa langsung berkomentar pedas, “Koyo jaran! (Kayak kuda -jw!)” dan Mama menghardik, “Ora kecap!” Lalu kamipun menuruti mereka untuk makan tanpa suara.

MARUK / DHELAP

Papa dan Mama benci ketika kami mengambil porsi makan dalam jumlah terlalu banyak, terburu-buru mengunyah seolah sudah tujuh hari tidak makan, seolah harus cepat supaya bisa nambah dan seolah kalau tidak cepat akan kalah dari yang lain dalam menghabiskan porsi yang terhidang di meja.

Secara umum kita menyebut maruk, dalam bahasa jawa, kami sebut sebagai dhelap. Jadi kalau kami makan saking enaknya lalu mulai terburu-buru supaya bisa nambah makanan dan berebut, Papa dan Mama marah. “Maem sak cukupe! Mama lan Papa wes ngerti takeran wetengmu karo wetenge Chitra ra sah kemrungsung! Saru!” (Makan secukupnya. Mama dan Papa sudah tahu takaran perutmu dan Chitra. Gak usah keburu-buru! Memalukan! (-jw))

SENDOK KENA GIGI

Selain berdecap, Papa dan Mama benci ketika mereka mendengar ada suara sendok kena gigi, “Krak!” Mereka mengajari kami untuk menyambut makanan dalam sendok menggunakan bibir bukan gigi.

MENGANGKAT KAKI

Begitu Mama melihat kakiku naik ke kursi, dengan suara menggelegar beliau langsung teriak, “Sikil! Padak’e warung wae! (Kakinya! Jangan pikir ini di warung ya! -jw)” Akupun gemetar dibuatnya. Papa menimpali dengan santai, “Kowe ki kan mangan neng omah tapi yo tetap kudu ajar sing bener lan pener! Mengko nek kowe duwe pacar dijak maem neng omahe calon mertuamu opo yo kowe arep koyo ngono?” (Meski makan di rumah kamu tetap harus belajar dengan benar tentang cara makan. Nanti kalau kamu punya pacar lalu diajak makan di rumahnya dan bertemu calon mertuamu apa ya kamu akan berbuat seperti itu? -jw)

SENDAWA / GLEGE’EN

Ini apalagi! Paling anti bagi Papa dan Mama untuk sendawa di meja makan. Uniknya, Mama sangat sering sendawa ketika masuk angin tapi setidaknya tidak di meja makan.

MAKAN PAKAI TANGAN

Yang ini sebenarnya dari Papa karena Mama kadang suka makan pake tangan. Aku dan Papa punya alasan yang sama kenapa kami tak suka makan pakai tangan, “Giguk”…. alias geli! Aku geli melihat tangan-tangan basah kena nasi dan sayur dan lauk saat kami sama-sama makan. Makan KFC pun aku pakai sendok. Kalaupun harus pakai tangan misalnya untuk mengambil bagian-bagian yang sembunyi dibalik tulang, aku buru-buru mengambil tissue basah untuk melap lalu mengeringkannya dengan tissue kering dan melanjutkan makan pakai sendok.

MENYEMBUNYIKAN TULANG DAN DURI

Ini bukan dari Papa dan Mamaku tapi masih karena “Giguk alias geli” aku selalu menyembunyikan tulang dan duri dari daging yang kumakan supaya tak terlihat rekan makanku. Biasanya aku pakai tissue untuk menutupinya.

Aku jadi ingat suatu waktu aku pernah makan swee kie (olahan daging katak) bareng kawan. Kawanku ini seorang kaya raya berwajah tampan dandannya mentereng lulusan perguruan tinggi keren.

Nah, caraku makan daging katak, karena banyak tulangnya, aku memisahkan dulu antara daging dan tulang sebelum kumasukkan mulut. Dia beda.. Dimasukkan paha katak bulat-bulat ke mulutnya, dikunyah-kunyah lalu tiba-tiba “Juhhh” dimuntahkan tulangnya ke atas meja makan.

Mungkin saking kaget dan paniknya aku berkoemntar, “Asu! Manganmu nggilani!” Lalu aku nmenyudahi makanku karena tiba-tiba aku merasa sangat kenyang dan tidak bernafsu lagi!

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Ibuku juga ketat banget untuk urusan makan ini, Mas. Saya ingat pernah diomelin habis-habisan karena ngecap, atau ketika sendok membentur gigi.

    Bisa ditungguin setengah jam sambil makan untuk memastikan bunyi-bunyi itu tidak muncul lagi.

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.