Ada apa dengan BTP? Ada apa denganmu?

29 Jan 2019 | Kabar Baik

Dalam setidaknya dua hari terakhir ini, Ahok yang kini maunya dipanggil BTP, menggoncangkan hati sebagian kalangan. Padahal lima hari lalu kita masih bersukaria atas kebebasannya.

Mereka yang tergoncang itu menyayangkan sikap BTP yang dikabarkan hendak menikah lagi dengan Puput Nastiti Devi setelah menceraikan Veronika Tan  setahun silam. Sebagian maunya meski BTP nikah lagi tapi nggak usah menjelek-jelekkan Vero dan membandingkan dengan Puput. Sebagian yang lain maunya lebih berat lagi; BTP nggak usah nikah lagi, memaafkan dan rujuk dengan Vero.

Seorang kawanku saking terguncangnya sampai bertanya, ?Sedih aku, Don! Ada apa ya dengan BTP? Pasti ada yang salah dengan dia!?

Kabar Baik hari ini kupakai untuk merenungi bagaimana kisah BTP dan caraku menjawab pertanyaan kawanku di atas.

Seperti ditulis Markus (Markus 3:31-35), Yesus diceritakan sedang mengajar. Tak lama kemudian ibu Yesus beserta saudara-saudariNya datang hendak bertemu. Lalu barangkali karena melihat kedatangan mereka, salah seorang umat mendatangi dan membisikkan kepada Yesus, ?Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.?

Yesus balik bertanya, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Lalu Yesus melanjutkan, “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.”

Pesan yang kutangkap dari cerita di atas barangkali berbeda dari sebagian besar orang mengartikan Kabar Baik hari ini. Ketika Yesus bertanya, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku??, sebenarnya secara tidak langsung Ia sedang meminta si pembisik untuk kembali duduk tak menghiraukan siapa yang datang dan fokus pada diriNya beserta perkataan-perkataanNya. Apalagi yang diperlukan ketika seorang telah berhadapan langsung dengan Tuhan?

Dari sudut pandang ini, kita, termasuk si pembisik, diajak untuk lebih mengurusi diri sendiri dulu dengan jalan bertekun melaksanakan kehendak-kehendakNya dalam hidup supaya nanti kita pun dilayakkan menjadi ibu dan saudara-saudariNya.

Jadi, menjawab pertanyaan di atas,? ?Ada apa dengan BTP? Pasti ada yang salah dengan dia??

Jawabanku adalah, ?Bukan BTP-nya yang kenapa-napa tapi justru? ada apa denganmu?? Kenapa kalian begitu kepo dan peduli pada BTP dan yang diurusin hanya BTP melulu? Uruslah yang layak diurus dan tetap fokus menjalankan kehendak-kehendakNya dalam hidup kita. Doakan saja yang terbaik untuk BTP supaya ia juga bisa fokus menjalankan kehendak-kehendakNya dalam hidup.

Gitu aja kok repot?

Sydney, 29 Januari 2019

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Nice, apik tenan, makjleb…

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.