?Tensi menulismu gila-gilaan, Don!?, begitu komentar teman di salah satu grup WA mengomentari banyaknya tulisan yang kurilis di blog ini.
Tensinya sebenarnya dari dulu juga udah begini, bedanya sekarang aku nggak pakai jadwal rilis sementara dulu aku nurut hitungan hari, hitungan yang kubuat sendiri.
Tapi meski demikian, ketika seorang bertanya ?Aku diajarin dong biar mau dan rajin nulis kayak kamu..? aku bingung karena aku nggak belajar dan asal nulis jadi ketika harus mengajar menulis, apa yang akan kuajarkan?
Lagipula, kalaupun aku bisa mengajar, aku tak?kan mau melakukannya! Kenapa? Karena waktu mengajarku lebih baik kupakai untuk menulis karena hobiku memang menulis, bukan mengajar!
Untuk itu serahkanlah pada ahlinya!
Adalah Albertus Agung Kunto Anggoro atau yang kini lebih dikenal sebagai AA Kunto A sang Coachwriter.
Aku mengenal Kunto sejak SMA. Kami sama-sama studi di SMA Kolese De Britto bahkan pernah satu kelas di 1-6 tahun 1993/1994.
Kami tak pernah benar-benar akrab sebenarnya tapi kami saling mengikuti rekam jejak kami masing-masing selepas SMA. Seperti yang pernah ditulis Kunto tentang diriku dalam kolom komentar blog yang ditulis Chitra, adikku, beberapa tahun silam,
?Donny, masmu yg sangat dekat dengan Papamu, temanku sejak SMA. Aku tidak merasa dekat dengannya, meski tidak juga jauh. Hanya saja, tegur sapa kami jika bertemu tidaklah canggung. Kedekatanku pada masmu justru terjadi seusai dari JB. Pun tidak dekat secara fisik.?
…aku tak bisa tidak setuju dengan apa yang dituangkannya di sana.
Kunto ini sangat jago menulis. Membaca tulisannya seperti membaca langkah kancil; cerdas, tak disangka tapi menarik nan menggemaskan.
Sejak SMA ia memang sudah aktif di koran siswa besutan Harian Bernas Jogja, GEMA namanya. Masuk kuliah di Fisipol UGM, ia lebih aktif lagi dan seperti sudah menyiapkan relnya sejak dulu, ketika akhirnya berkarir, ia tak kemana-mana, ya tetap menulis!
Metamorfosa seorang Kunto tampak semakin menarik ketika sejak beberapa tahun silam ia terjun ke dunia pelatihan menulis. Dengan pengalaman menulis puluhan tahun tentu itu adalah sesuatu yang lumrah.
Tapi ada yang menarik karena Kunto juga belajar NLP, Neuro-Linguistic Programming, sebuah pendekatan mutakhir untuk pola komunikasi, pengembangan diri dan terapi psikologi.
September tahun lalu, Kunto merilis buku berjudul menarik 7 Steps of Writing Coaching, Temukan Sendiri Metode Pas Menjadi Penulis. Dari laman facebook-nya aku mengamati buku itu laris bak kacang goreng, terbukti tak sampai tiga bulan, buku yang konon dijual secara mandiri ini telah dicetak ulang sebanyak lima kali.
Yang menarik dari buku tersebut, selain menerapkan NLP, Kunto juga membawa pendekatan pengenalan diri (self mastery), penguasaan metode (method mastery), efektifitas dalam langkah (effective action mastery), jurnalisme narasi dan WCR (Writing coaching recognized).
Kemarin pagi aku menghubunginya via WA.
Aku menyampaikan keinginanku untuk memberikan kemudahan bagi para pembaca DV.FYI supaya bisa punya tensi menulis yang sama gilanya denganku, melalui cara memasarkan bukunya di blog ini.
Gayung bersambut, aku malah di-maturnuwun-i oleh Kunto.
Kesepakatan dibuat!
Kunto akan memberikan diskon sebesar 20% dari harga rilis buku?7 Steps of Writing Coaching, Temukan Sendiri Metode Pas Menjadi Penulis?resmi Rp 120.000,00 bagi kalian yang menjadi member langganan blog DV.FYI. Dengan kata lain, kalian hanya perlu membayar sebesar Rp 96.000,00 diluar ongkos kirim. (selama persediaan buku masih ada dan harga dapat berubah sewaktu-waktu)
Tak hanya itu, Kunto juga akan membubuhkan tanda tangan di atas buku yang kalian beli sebagai tanda bahwa kalian tak hanya membeli buku tapi kalian juga mendapatkan ?sentuhan personal? darinya.
Jadi silakan mendaftar bagi yang belum di kolom berikut dan aku akan mengirimkan tata cara untuk mendapatkan buku ini. (Pendaftaran membutuhkan konfirmasi. Setelah mendaftar, sistem akan mengirimkan email konfirmasi ke alamatmu, silakan lengkapi proses konfirmasi untuk menjadikan dirimu terdaftar)
[et_bloom_inline optin_id=optin_0]
Oh ya, selain mendapatkan diskon untuk buku Kunto ini, kalian yang mendaftar membership di blog ini juga akan menerima newsletter secara periodik dariku tentang konten-konten yang tak kurilis di sini serta ke depannya barangkali akan ada beberapa diskon khusus dari produk-produk yang menurutku memang berguna bagi kalian dan sang produsen tak berkeberatan membaginya di sini.
Buku 7 Step of Writing Coaching, ini kental dengan tuangan pengalaman seorang Kunto menjadi penulis. Ia menuliskannya menjadi metaphor atau dongeng ?mengalir, Anda tidak dapat berhenti ditengahnya saat membaca, karena segera ?penasaran, ide apa langkah berikutnya. – Istoto Suharyoto
Info mendetail tentang buku ini:
7 Steps of Writing Coaching, Temukan Sendiri Metode Pas Menjadi Penulis
Penulis: AA Kunto A
Cetakan pertama: September 2015
Cetakan ke-5: November 2015
Dimensi buku: 13×19 cm, 184 halaman, book paper 70gr
ISBN 978-602-98202-9-4
Penerbit Wanajati Chakra Renjana, Yogyakarta
Harga: Rp120.000,00
*Ini bukan posting berbayar. Tidak ada perjanjian komersial dari produsen kepadaku dalam tulisan ini.
Dulu dengan mudah aku ingat jadwal rilis tulisan terbaru. Senin dan Kamis untuk tulisan dengan topik tertentu. Sabtu atau kadang Minggu untuk risalah akhir pekan.
Pernah ketika seharusnya jadwal rilis tulisan sudah seharusnya muncul tapi sampai malam aku buka blogmu ini belum ada tulisan terbaru. Baru setelah pagi hari aku cek, tulisan terbaru sudah rilis.
Sekarang, aku yang merasa kayak kewalahan ngikuti tulisanmu karena sudah tidak ada pakem Senin-Kamis. :D
Barang lama dengan kemasan baru adalah ‘Kabar Baik’. Dulu bertagar ‘Permenungan’ tanpa menyertakan kutipan ayat alkitab tetapi tersirat. Dan tagar ‘Permenungan’ ini yang sering tak tunggu-tunggu. Sekarang, lewat ‘Kabar Baik’ kalau tidak ada tulisan dengan topik tertentu, bisa jadi bacaan selama perjalanan menuju tempat kerja.
Suwun lho, soale aku dewe nek moco alkitab yo mung pas neng grejo hahaha…..
Hehehehe… siyappp!!! :))
Saya sudah mendaftar untuk membeli buku yang dapat potongan harga itu. Tapi saya belum terima surel. Mohon ditindaklanjuti.
Sudah saya kirim barusan