5 hal yang perlu dan tak perlu dilakukan saat teror terjadi

15 Jan 2016 | Cetusan

Peristiwa teror yang terjadi di pusat kota Jakarta kemarin sangat mencekam. Banyak sekali perhatian kita tertuju pada peristiwa tersebut tak peduli berapapun jauhnya jarak tempat tinggal kita.?Apakah ini hal yang patut kita lakukan dengan menaruh banyak perhatian?

Melihat dari apa yang terjadi dibandingkan dengan reaksi masyarakat melalui social media, aku berpikir tentang beberapa hal di bawah ini yang sepertinya akan jadi baik saat hal-hal yang tak kita inginkan terjadi lagi di waktu yang akan datang.

Sini-kini

Perhatian dan empati itu tak selamanya harus ditampakkan dengan fokus pada linimasa social media maupun mantengin TV seharian hanya untuk mengikuti berita tersebut. Terlebih kalau lokasi kalian jauh dari tempat kejadian.
Perhatian pada rutinitas memang terusik itu lumrah. Tapi secepatnya kembalilah melanjutkan hal yang perlu diselesaikan hari itu dan berpikir bahwa hal itu tidak terjadi di tempat ini dan saat ini.

Tetap waspada

Waspada perlu karena tak seorangpun invisible terhadap bahaya-bahaya seperti itu terlebih belakangan ini saat gejala radikalisasi mengglobal, hari ini di satu tempat, esok hari bisa di tempat lain. Kita tak pernah tahu.

Safety Check

Kalau kejadian terkait di satu tempat dan kamu berpikir ada keluarga, kerabat, saudara, kawan yang kamu tahu dekat dari area, segeralah bertanya kabar mereka. Facebook merilis feature Safety Check untuk membantu kita memberi/mencari kabar mereka yang berada di satu area kejadian (Sayang kemarin Facebook nggak merilis feature ini di saat kejadian di Jakarta)

Jangan mudah percaya

Seperti yang kutulis di artikel Viral, Yang Tabu Yang Perlu, jangan mudah percaya pada konten berita apapun milik siapapun.?Dalam konteks kejadian kemarin misalnya, ledakan dan kejadian hanya terjadi di satu tempat tapi ada stasiun televisi yang menyiarkan informasi bahwa ledakan juga ada di beberapa tempat lainya. Perhatikan dan sadari juga di saat-saat yang memprihatinkan seperti itu, naluri orang untuk memancing di air keruh untuk mendapatkan benefit juga ada dan tak sedikit.

Jangan mem-viral-kan foto korban teror

Jangan pula memviralkan foto-foto korban kejadian! Bukan saja supaya karena takut hal ini membuat kelompok teroris bangga kalau hasil kerja mereka disebarkan, aku lebih peduli pada kenyataan bahwa ada banyak orang lain yang sampai nggak bisa makan dan muntah-muntah hanya karena melihatnya. Sekali lagi, baca artikelku sebelumnya, Viral, Yang Tabu Yang Perlu.

Credit photo: Mysultra

Sebarluaskan!

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.