2014*

18 Des 2014 | Cetusan

blog_2014

2014 segera berakhir.

Banyak hal terjadi di tahun ini.
Mulai dari peristiwa sepakbola gajah nan memalukan antar PSS Sleman melawan PSIS hingga gempitanya Jerman menundukkan lawan-lawan di ajang Piala Dunia dan dinobatkan menjadi Juara Dunia pertengahan tahun silam!

Merebaknya virus Ebola di Afrika dan ?virus? ISIS yang bermula dan semoga hanya terlokalisasi di Syria dan Irak saja.

Konflik yang tak berkesudahan di Palestina dan konflik yang akhirnya berkesudahan (semoga demikian) antar dua pendukung capres-cawapres di Indonesia dan masih banyak lagi?

Lalu dengan peristwa yang mana kau akan menandai tahun 2014 ini sebagai tahun yang berkesan?

Aku menandai 2014 sebagai tahun dimana aku berhasil menjalankan dua resolusiku sejak 11 bulan silam.

Yang pertama adalah resolusi untuk mengurangi penggunaan kertas.

Meski sebagian besar waktu kerja kuhabiskan dengan berinteraksi menggunakan komputer dan gadget, penggunaan kertas adalah sesuatu yang tak terhindarkan! Mencatat notulensi meeting, mengonsep satu pekerjaan hingga ketidakmampuanku membaca dokumen apalagi yang panjang melalui layar monitor, semua harus diongkosi dengan kertas.

Nah, awal tahun yang lalu aku berpikir kenapa tak mencoba mengerem penggunaan kertas?

Ide ini bertelur ketika aku tiba-tiba membayangkan sosok orang utan yang kehilangan gelanyutan karena pohon di hutan banyak ditebang. Aku lalu berkeputusan untuk memberikan kontribusi meski tak besar dalam konservasi alam.

Caranya?
Aku mengganti kertas dengan layar tablet computer, smartphone dan laptop.

Jadi misalnya untuk keperluan notulensi rapat atau mengonsep suatu sistem yang kurancang-bangun, aku menggunakan iPad beserta stylus pen (sesuatu yang secara prinsip sangat dibenci Steve Jobs karena ia tak pernah menyarankan stylus pen digunakaan pada iPad!) atau komputer bahkan smartphone saat aku sedang berada di moda transportasi umum misalnya.

Untuk membaca, meski awalnya berat, kupaksakan mata dan pikiranku untuk mengonsumsi informasi tanpa harus melibatkan kertas dan tinta pencetak!

Nyatanya, 11 bulan aku bisa melakukan itu semua!

Secara konsumsi, kalau kukalkulasi, sangat sedikit kertas yang kupergunakan tahun ini. Memang ada momen-momen yang tak bisa terhindarkan untukku menggunakan kertas misalnya ketika mendadak lupa men-charge iPad sebelum meeting tapi itu sama sekali tak banyak, sangat sedikit malah!

Resolusi keduaku adalah selalu menggunakan tangga untuk naik dan turun tingkat dan sebisa mungkin menjauhi lift maupun eskalator!

Hampir setiap hari sebelum tahun ini aku selalu naik turun ruangan kantor, ketika belanja di mall atau ketika naik dari stasiun bawah tanah ke permukaan menggunakan lift ataupun eskalator. Rasanya malas betul kalau harus menggunakan anak tangga!

Tapi tahun ini kuputuskan untuk lebih banyak jalan kaki dan salah satunya adalah menghindari lift maupun eskalator selagi mampu.

Alasan utamanya, aku percaya bahwa semakin banyak gerak, semakin terjagalah kesehatan kita. Selain itu tentu juga ikut membantu menghemat energi karena bukankah setiap lift dan eskalator dioperasikan, mereka mengonsumsi listrik yang tak sedikit?

Tapi ada periode dimana kakiku terkilir cukup parah sehingga hampir sebulan lamanya aku harus kembali menggunakan lift dan eskalator.

Saat-saat lain ketika aku harus menggunakan lift dan eskalator adalah ketika aku berpergian dengan keluarga, ke pusat perbelanjaan misalnya.

Tentu akan sangat merepotkan terutama untuk anak-anakku yang masih kecil jika harus menggunakan tangga untuk naik dari satu ke lantai yang lainnya.

Hal yang mungkin cukup membanggakan untuk kuceritakan terkait resolusiku ini, adalah hampir setiap dua jam sekali dalam sehari ketika bekerja aku menyempatkan diri menaiki tangga dari lantai satu ke lantai empat naik lalu turun dua kali banyaknya sebelum kembali bekerja.

Gelang ?pintar? yang kukenakan dan bertugas melakukan sensor gerak memang ku-set untuk memberikanku peringatan setiap dua jam sekali aku duduk diam.

Ngos-ngosan? Iya.?Melelahkan? Hmmm, awalnya iya tapi lama-lama tidak.?Puas? Jelas! Karena ini bukan perkara hal yang kulakukan, tapi tentang bagaimana kita bisa menjalankan hal yang telah kita tekadkan untuk kita jalankan!

Lalu apa resolusiku tahun depan?
Aku telah menemukan satu resolusi yang akan kulakukan per 1 Januari 2015 nanti. Aku tak kan memberitahukannya sekarang. Baiknya kalian sabar menanti karena hal ini akan kusimpan dan kuceritakan hingga akhir tahun depan.

Jadi, doakanlah aku berumur panjang dan tetap ngeblog sehingga akhir tahun depan aku akan menuliskan apakah resolusiku itu dan berhasil tidaknya dalam 12 bulan pelaksanaannya.

Apa resolusimu tahun ini? Tercapai??Apa resolusimu tahun depan? Capailah!

 

*:?Hal yang ‘menarik’ terjadi! Ketika hendak mempublikasikan tulisan ini, aku membuat gambar ilustrasi angka tahun seperti tertera di atas. Tak sadar aku mengambil pensil dan kertas lalu corat-coret sana-sini. Lima menit selesai, mengambil kamera lalu menjepretnya, dan sadar aku baru saja melanggar janjiku sendiri untuk tak terlalu banyak menggunakan kertas.?Kali ini malah bukan hanya kertas yang kupergunakan, pensil yang berbahan baku kayu pun juga kutorehkan… Maafkan aku Ibu Alam!

Sebarluaskan!

1 Komentar

  1. Aku ga percaya resolusi2an mas dab. Menurutku kalo memang meniatkan sesuatu bisa mulai kapan saja ga harus dibatasi atau ditandai waktu. Anti mainstream oq, yo ben :D

    Balas

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.